2.3.2 Kinerja Guru Pembimbing
Kinerja guru pembimbing di sekolah terkait dengan tugas pokoknya dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling disekolah, yang oleh Erickson dalam
Mortensen dan Schumuller 196: 8 disebutkan “individual inventory, the counseling, the information services, the placement services, and the follow up
services”. Berdasarkan pernyataan diatas diketahui bahwa tugas guru pembimbing meliputi: pengumpulan data, konseling, pelayanan informasi,
pelayanan penempatan dan tindak lanjut. Adapun Wibowo, dalam profesi konselor 1995: menyatakan bahwa unjuk kerja guru pembimbing meliputi :
1. Memberikan layanan dalam BK.
2. Mengorganisasikan program BK.
3. Menyusun program BK.
4. Memasyarakatkan pelayanan BK.
5. Mengungkapkan masalah klien.
6. Menyelenggarakan pengumpulan data, tentang minat, bakat dan
kepribadian. 7.
Menyusun dan mengungkapkan himpunan data Cummulatif Record. 8.
Menyelenggarakan konseling perorangan. 9.
Menyelenggarakan BK Kelompok. 10.
Menyelenggarakan orientasi studi siswa. 11.
Penyelenggaraan kegiatan ko dan ekstrakurikuler 12.
Membantu guru bidang studi dalam penyelenggaraan pengajaran perbaikan dan program pengayaan.
13. Menyelenggarakan bimbingan kelompok belajar.
14. Menyelenggarakan pelayanan penempatan dan penyaluran siswa.
15. Menyelenggarakan bimbingan karir.
16. Menyelenggarakan konferensi kasus
17. Menyelenggarakan terapi perpustakaan.
18. Melakukan kunjungan rumah.
19. Menyelenggarakan konseling keluarga.
20. Merangsang perubahan lingkungan klien
21. Menyelenggarakan konsultasi khusus
22. Mengantar dan menerima alih tangan kasus referal
23. Menyelenggarakan diskusi profesional BK.
24. Memahami dan menulis karya-karya ilmiah dalam BK.
25. Menyelenggarakan dan memahami hasil penelitian dalam BK.
26. Menyelenggarakan kegiatan BK pada lembagalingkungan kerja yang
berbeda. Adapaun Gibson and Mitchell 1987: 67 menyatakan bahwa tugas guru
pembimbing adalah: a. assesment of the individual’s and other characterictics; b. counseling
the individual; c. group counseling and guidance activities; d. Career guidance, including the providing of occupational education information,
eplecement, follow up, and accountability evaluation, and ; f. Consultation with teacher and other school personnel,parent,pupils, in
group and appropriate community agencies.
Dari pernyataan tersebut jelas bahwa tugas guru pembimbing adalah mengenal siswa dengan berbagai karakteristiknya, konseling perorangan,
bimbingan dan konseling kelompok, melaksanakan bimbingan karir, penempatan, tindak lanjut dan penilaian, konsultasi dengan guru, semua personal sekolah,
orang tua, siswa kelompok dan masyarakat. Dengan melihat tugas penyelenggaraan bimbingan konseling maka Prayitno,dkk 1994: 40-41
mengemukakan pelayanan bimbingan konseling di sekolah dalam satu kesatuan yang disebut dengan BK pola 17 yang terdiri dari empat bidang bimbingan, yaitu
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, bimbingan karir, tujuh jenis layanan yaitu layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, layanan pembelajaran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok, lima kegiatan pendukung
yaitu: aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus. Dengan perkembangan jaman BK Pola 17 berkembang
menjadi BK pola 17 plus, seperti yang dikemukakan oleh Afinibar 1995: 3 “ Sekarang BK 17 berkembang dan dikenal dengan istilah BK 17 plus, dimana ada
penambahan pada bidang pelayanan yaitu bidang pengembangan kehidupan berkeluarga dan pengembangan kehidupan keberagamaan, serta penambahan pada
jenis layanan yaitu layanan konsultasi dan mediasi”. Dengan
diberlakukannnya keputusan Mendikbud No. 25O1995 maka
tugas pokok guru pembimbing makin jelas seperti yang tertera pada keputusan menteri tersebut, seperti yang disebutkan dalam Depdikbud 1997: 84 yaitu
meliputi: 1 penyusunan program, 2 melaksanakan program, 3 melaksanakan evaluasi program, 4 melaksanakan analisis hasil evaluasi program, 5
melakukan tidak lanjut hasil analisis. Tugas guru pembimbing akan semakin berat dengan diberlakukannya kurikulum 2006 atau kurikulum tingkat satuan pendidkan
KTSP, sebab guru pembimbing harus melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi harapan kurikulum itu sendiri, sehingga guru pembimbing harus
dapat menunjukkan kinerja yang baik. Oleh sebab itu diperlukan kemampuan, kemauan dan usaha yang maksimal untuk memahami apa yang tugasnya, agar
dapat melaksanakan tugas dengan baik. Sebab peran guru pembimbing dalam KTSP ini yaitu membantu siswa memperoleh pengalaman belajar yang bermakna
dan memetik manfaatnya, serta melaksanakan fungsi pemahaman dan penyaluran sehingga keberagaman siswa dapat dilayani dengan baik, sehingga tugas-tugas
perkembangan siswa baik yang berhubungan dengan bidang bimbingan pribadi, sosial, belajar, karir, kehidupan berkeluarga dan kehidupan bergama dapat
berkembang secara optimal. Agar dapat memantu perkembangan siswa secara optimal maka ada lima langkah yang harus dilakukan oleh guru pembimbing
seperti yang dikemukankan oleh Afinibar 2005: 6 yaitu:
1. Guru pembimbing memperhatikan butir-butir tugas perkembangan
siswa sesuai dengan usianya. 2.
Tugas-tugas perkembangan tersebut diorientasikan pada keenam bidang bimbingan
3. Tugas perkembangan yang sudah diorientasikan pada bidang
bimbingan dijabarkan kedalam kompetensi-kompetensi yang relevan. 4.
Kompetensi-kompetensi yang telah terpilih dijadikan acuan untuk menetapkan materi yang akan dijadikan isi layanan dan kegiatan
bimbingan konseling lainnya. 5.
Melaksanakan materi layanan yang telah ditetapkan, disertai dengan evaluasi, baik itu penilaian segera, penilaian jangka pendek maupun
penilaian jangka panjang.
Berdasarkan langkah yang ada tersebut, tugas guru pembimbing semakin berat, karena guru pembimbing dituntut untuk dapat merumuskan kegiatan layanan
bimbingan konseling menyusun silabus sesuai dengan tugas pokok yang diamanatkan dalam kepmendikbud no 25O1995.
Berkenaan dengan penelitian kinerja guru pembimbing ini, penulis mengacu pada teori Buford dan Bedeian 1988: 145 bahwa kinerja dipengaruhi
oleh faktor kemampuan, motivasi dan kejelasan peran.
2.3.3 Penilaian Kinerja Guru Pembimbing