seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik
Dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Supervisi Pendidikan di Sekolah 1994: 2 disebutkan bahwa “Supervisi ialah bantuan yang diberikan kepada
seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik “Sedangkan Abimanyu 2005: 1 menyatakan
“Supervisi bimbingan konseling adalah usaha untuk mendorong, mengkoordinasikan dan menuntun pertumbuhan petugas bimbingan
konselingguru pembimbing secara berkesinam bungan baik secara individual maupun secara kelompok agar lebih memahami dan lebih dapat
bertindak secara efektif dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling.
Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Supervisi adalah layanan bantuan, bimbingan, pembinaan, dan penilaian yang
direncanakan kepada seluruh staf sekolah agar dapat mengembangkan keprofesionalannya, sehingga dapat meningkatkan dan memperbaiki mutu
layanan pendidikan. Sedangkan yang dimaksud dengan supervisi bimbingan konseling adalah layanan bantuan dan pembinaan kepada guru pembimbing agar
dapat mengembangkan keprofesionalannya sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu layanan bimbingan konseling di sekolah.
2.2.2 Kepala Sekolah sebagai Supervisor Bimbingan Konseling
Pidarta 1995: 52 menyatakan, yang dapat menjadi petugas supervisi di sekolah adalah 1 kepala sekolah, 2 Pengawas sekolah, 3 koordinator bidang
studi yang sudah berpengalaman, dan 4 ketua laboratorium senior. Sedangkan Sukardi 2000: 242, menyatakan bahwa supervisi dilakukan oleh pengawas dan
atau kepala sekolah. Adapun Direktorat SLTP 2000: 127-128 menyebutkan peran kepala sekolah dalam kegiatan bimbingan konseling adalah sebagai 1
fasilitator, 2 koordinator, 3 motivator dan 4 supervisor. Sedangkan dalam Direktorat Pendidikan Menengah Umum 1994: 3 dikatakan bahwa orang yang
melakukan supervisi adalah Pengawas dan kepala sekolah. Demikian juga dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam Pasal 57 disebutkan Supervisi meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan
pendidikan dan kepala satuan pendidikan 2006: 21 Berdasarkan pendapat diatas jelas bahwa kepala sekolah merupakan
supervisor yang berfungsi atau berperan memberikan layanan dan bantuan kepada seluruh staf, baik guru maupun personil sekolah lainnya termasuk guru
pembimbing agar mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Sehubungan dengan fungsinya, kepala sekolah sebagai supervisor maka Dirjen
Dikdasmen 1997: 5 menyatakan, tugas supervisor menyelenggarakan supervisi mengenai : 1 proses belajar mengajar, 2 Kegiatan bimbingan konseling, 3
kegiatan ekstra kurikuler, 4 kegiatan ketatausahaan, 5 kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan instansi terkait, 6 sarana dan prasarana, 7 kegiatan
OSIS, dan 8 kegiatan 7 K. Oleh karena itu Kimball Wiles dalam Sehartian 2000: 18 menyatakan “ agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik maka
kepala sekolah sebagai supervisor ia harus memiliki ketrampilan dasar sebagai
seorang supervisor yaitu: 1 keterampilan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan, 2 keterampilan dalam proses kelompok, 3 keterampilan dalam
kepemimpinan kependidikan, 4 keterampilan dalam mengatur personalia sekolah dan 5 keterampilan dalam evaluasi “
2.2.3 Tujuan Supervisi Bimbingan Konseling