seorang supervisor yaitu: 1 keterampilan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan, 2 keterampilan dalam proses kelompok, 3 keterampilan dalam
kepemimpinan kependidikan, 4 keterampilan dalam mengatur personalia sekolah dan 5 keterampilan dalam evaluasi “
2.2.3 Tujuan Supervisi Bimbingan Konseling
Dalam buku petunjuk pelaksanaan supervisi di sekolah 1994: 3 disebut- kan bahwa tujuan supervisi membantu memperbaiki dan meningkatkan pengelo-
laan sekolah sehingga tercapai kondisi kegiatan belajar mengajar yang sebaik- baiknya. Sedangkan menurut Sehartian 2000: 19 tujuan supervisi adalah membe
rikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. Sehingga dalam hal ini bukan saja memperbaiki kemam-
puan mengajar tetapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru. Sedangkan Taufik 2003: 4, menyatakan bahwa tujuan supervisi bimbingan konseling
menurut jenisnya yaitu : 1 Tujuan supervisi klinis adalah peningkatan keterampilan profesional dan
fungsi-fungsi etis konselor. 2 Tujuan supervisi pengembangan adalah peningkatan program bimbing an
dan konseling dan pengejaran perkembangan profesional konselor. 3 Tujuan supervisi administratif adalah jaminan bahwa konselor mem
punyai kebiasaan pekerjaan yang patut dilakukan, mematuhi hukum dan kebijakan, hubungan baik dengan staf sekolah yang lain dan orang tua, dan
kegiatan pendidikan lainnya yang secara efektif dikerjakan di sekolah.
Sedangkan Abimanyu 2005: 2 menyatakan bahwa tujuan supervisi bimbingan konseling adalah untuk: 1 Mengendalikan kualitas pelaksanaan layanan
bimbingan konseling dan hasilnya, 2 Mengembangkan profesionalisme petugas bimbingan konseling guru pembimbing dan 3 memotivasi petugas bimbingan
konseling guru pembimbing agar dapat berkelanjutan melaksanakan kegiatan- kegiatan bimbingan konseling, menemukan dan memperbaiki kesalahan dan
kekurangan. Berdasarkan tujuan supervisi bimbingan konseling diharapkan kualitas guru pembimbing semakin baik dan lebih profesional, sehingga
kinerjanya akan semakin baik. Oleh sebab itu supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja guru
pembimbing dalam melaksanakan tugas pokok fungsionalnya. Seperti yang dikemukakan oleh Sukardi 2003: 152 “untuk lancarnya penyelenggaraan dan
tingginya tingkat keberhasilan kegiatan bimbingan konseling di sekolah, kegiatan fungsional-profesional-keahlian guru pembimbing perlu terus menerus dibina dan
dikembangkan searah dan sejalan dengan perkembangan iptek yang mendasari kegiatan atau pelayanan bimbingan konseling yang dimaksudkan.
2.2.4 Fungsi Supervisi Bimbingan Konseling