Analisis Korelasi Ganda Pengujian Hipotesis

pembimbing SMP Negeri se Kabupaten Jepara di terima, karena p = 0,000, artinya lebih kecil dari batas toleransi sebesar 0,050. Dengan demikian ada korelasi positif dan signifikan antara variabel supervisi bimbingan konseling oleh kepala sekolah dengan variabel kinerja guru pembimbing SMP negeri di Kabupaten Jepara, dan korelasi yang terjadi adalah korelasi yang kuat, hal ini dibuktikan dengan besarnya koefisien korelasi mencapai 0,609. Data selengkapnya pada lampiran: 14

4.5.2 Analisis Korelasi Ganda

Analisis korelasi ganda digunakan untuk mencari hubungan antar dua variabel bebas X 1 dan X 2 secara bersama – sama dihubungkan dengan variabel terikat Y. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah X 1 dan Supervisi Bimbingan Konseling oleh Kepala Sekolah X 2 sedangkan variabel terikatnya adalah Kinerja Guru pembimbing Y.Dengan menggunakan analisis korelasi ganda, dapat dijelaskan sebagai berikut: Berdasarkan hasil perhitungan korelasi ganda dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 12,0 for windows diperoleh nilai koefisien korelasi ganda R y x . 2 . 1 = 0,741 dan R 2 = 0,550. Sedangkan hasil F hitung = 43,309 dengan p = 0,000. Adapun penerimaan dan penolakan hipotesis adalah, jika signifikansi di bawah atau sama dengan 0,050 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Hipotesa nihil Ho ditolak dan hipotesa kerja yang berbunyi: Ada hubungan positif dan signifikan antara kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling secara bersama-sama dengan kinerja guru pembimbing SMP Negeri se Kabupaten Jepara Ha diterima, karena p = 0,000, artinya lebih kecil dari batas toleransi penerimaan sebesar 0,050. Adapun Koefisien determinasi R 2 = 0,550 artinya variabel kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling memberikan sumbangan sebesar 55 , kepada kinerja guru pembimbing, sedangkan sisanya 45 berasal dari variabel yang lain. Data selengkapnya ada pada lampiran: 15. 4.6 Pembahasan 4.6.1 Hasil Analisis Deskriptif

4.6.1.1 Deskripsi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Kemampuan Manajerial Kepala SMP Negeri di Kabupaten Jepara menurut guru pembimbing hanya 9,46 atau tujuh orang dari 74 guru pembimbing menyatakan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah sangat baik, 37 orang atau 50 dari 74 guru pembimbing menyatakan baik, sedangkan 31,08 atau 23 orang dari 74 guru pembimbing menyatakan kurang baik, adapun yang menyatakan tidak baik tujuh orang atau 9,46 dari 74 guru pembimbing. Data diatas menunjukkan, kemampuan manajerial kepala sekolah secara keseluruhan 59,46 atau 44 orang dari 74 guru pembimbing menyatakan baik dan sangat baik, sedangkan sisanya 40,54 atau 30 guru pembimbing menyatakan bahwa kemampuan manajerial kepala sekolah kurang baik dan tidak