pertanyaan yang sifatnya positif favorable sedangkan untuk pertanyaan yang bersifat negatif un favorable skornya sebaliknya yaitu: 1 skor 1 untuk pilihan
jawaban a Selalu, 2 skor 2 untuk pilihan jawaban b Sering, 3 skor 3 untuk pilihan jawaban c Kadang-kadang, dan 4 skor 4 untuk pilihan jawaban d
Tidak pernah Dalam penelitian ini untuk angket kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi bimbingan konseling semuanya bersifat positif favorable,
sedangkan untuk angket kinerja guru pembimbing sifatnya positif favorable dan negatif un favorable. Adapun pertanyaan yang negatif un favorable meliputi
nomor 8, 10, 12, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, dan 26. dan nomor yang lainnya sifatnya positif favorable. Pemilihan empat rentang dalam skala penilaian ini
didasarkan pada pertimbangan, agar responden tidak memilih bagian tengah yang bersifat netral dan tidak memperlihatkan sikap tertentu.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Kategori penskoran jawaban angket kemampuan manajerial kepala sekolah, supervisi bimbingan dan konseling kinerja guru
pembimbing berdasarkan skala linkert yang dimodifikasi
No. Kategori skor item + Skor item - Kesimpulan
1. Selalu a 4 1 Sangat Baik 2. Sering b 3 2 Baik
3. Kadang-kadang c 2 3 Kurang Baik 4. Tidak pernah d 1 4 Tidak Baik
3.4.2 Penyusunan dan Uji Coba Instumen Penelitian
Pernyataan-pernyataan yang dituangkan dalam instrumen penelitian berdasarkan pada variabel dan indikator penelitian yang ada agar memperoleh
jawaban yang menghasilkan data kuantitatif untuk diolah secara statistik. Adapaun variabel kemampuan manajerial kepala sekolah disusun berdasarkan
teori Robbins 2006: 6-7 Dan untuk variabel supervisi bimbingan konseling disusun berdasarkan supervisi klinis dengan pendekatan kolaboratif yang
dikemukakan oleh Turney tahun 1990 dalam Dirjen Dikdasmen 1993: 15. Sedangkan untuk variabel kinerja guru pembimbing disusun berdasarkan teori
Buford dan Bedeian 1988: 145 seperti yang terdapat dalam landasan teori. Adapun kisi – kisi angket variabel kemampuan manajerial kepala sekolah,
supervisi bimbingan konseling, dan kinerja guru pembimbing, ada pada tabel 3.3. Adapun diskriptor selengkapnya terdapat pada lampiran 16.
Tabel 3.3 KISI – KISI ANGKET VARIABEL KEMAMPUAN MANAJERIAL
KEPALA SEKOLAH, SUPERVISI BIMBINGAN KONSELING DAN KINERJA GURU PEMBIMBING
Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptif
A.Kemampuan 1.Keterampil- a. Dapat merencanakan Kegiatan sekolah Manajerial an Konseptual b.Dapat mengorganisasikan kegiatan sekolah
c. Mampu menggerakkan personil sekolah d. Mampu mengawasi dan mengevaluasi
program sekolah 2.Keterampil- a. Manpu bekerja sama dengan personil sekolah
an Personal b. Mampu menjalin komunikasi dengaan tokoh masyarakat
c. Mampu bersikap manusiawi d. Mampu memperhatikan kesejahteraan personil
sekolah e.Mampu menyelesaikan konflik di sekolah
3.Keterampil- a.Mampu membimbing guru pembimbing dalam an Tehnikal pelaksaaan tugas
b.Mampu membimbing guru pembimbing dalam melaksanakan tugas tambahan
B.Supervisi 1. Ketrampilan a. Membahas rencana kegiatan layanan bk BK membentuk b. Bersepakat mengenai fokus pengawasan
Kerangka c. Memutuskan sarana pengawasan
2. Ketrampilan a. Identifikasi kegiatan pendahuluan Pemfokusan b. Pencatatan gerak tanggapan
pengawasan c. Pengkategorian pertanyaan a. Pentabulasian tanggapan
b. Identifikasi Inisiatif klien siswa c.Pencatatan waktu pelaksanaan tugas
a.Pencatatan saling pergantian peranan b.pencatatan pada komunikasi antar siswa.
c.Pemantauan strategi 3.Ketrampilan a.Penilaian terhadap perencanaan dan persiapan
konsolidasi layanan analisis awal b.Mempertimbangkan pendekatan layanan
c.Memperhitungkan faktor situasional d.Pengakuan terhadap potensi pribadi
C.Kinerja Guru 1 Kemampuan a. Pengetahuan Pembimbing Mampu menger
jakan tugasnya b. Ketrampilan 2 Motivasi a. Sikap terhadap kerja
Ada keinginan melaksanakan b.Situsi
dan kondisi tugas
3 Kejelasan peran a.Menyusun program bimbingan dan konseling Mengerti apa b.Melaksanakan bimbingan dan konseling
yang menjadi c.Melaksanakan evaluasi program tugasnya d Melaksanakan analisis hasil evaluasi program
e.Malaksnakan tindak lanjut
Sebelum item-item angket di pakai sebagai alat ukur yang dikenakan pada responden, dapat dipertanggung jawabkan, maka diperlukan uji coba agar
memiliki nilai validitas dan reliabilitas tinggi dan layak digunakan dalam penelitian. Seperti yang dikemukakan oleh Santoso 2000: 272
yaitu Pengujian Validitas dan Reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam sebuah angket, apakah isi dari butir pertanyaan
tersebut sudah valid dan reliabel. Jika butir-butir sudah valid dan reliabel, berarti butir-butir tersebut sudah bisa mengukur faktornya.
Uji coba instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini disebut dengan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.4.3 Uji Validitas item