Maksim Relevansi Prinsip Kerjasama

16 Penutur tidak mengungkapkan secara langsung, bahwa ia menggunakan air untuk bersih- bersih, namun kata “washed” yang berarti mencuci telah menjelaskan bahwa pekerjaan mencuci identik dengan menggunakan air. Tuturan 8 mematuhi maksim pelaksanan. Contoh bahasa Prancis. 9 Pierre : Excusez-moi, monsieur, vous connaissez la rue Lepois? Pierre : Maaf pak, anda tahu jalan Lepois ? L‟homme : Oui, bien sûr, c’est tout près d’ici. Vous traversez la rue Poincaré et vous prenez le quai Claude-le-Lorrain, en face…un peu à gauche. L‟homme : Iya, tentu, itu dekat sini. Anda menyeberang ke jalan Poincare dan anda ambil dermaga Claude-le-Lorrain, di depan… sedikit ke kanan. Pierre : D‟accord. Pierre : Baik. L‟homme : Et après, vous tournez à droite dans la première rue. C’est la rue Lepois. L‟homme : Dan kemudian, kamu belok ke kanan pada jalan pertama. Itu adalah jalan Lepois Pierre : Merci beaucoup, monsieur. Pierre : Terimakasih banyak, pak Jacky Girardet Jacques Pécheur, 2002: 48 Tuturan 9 antara Pierre dan L‟homme terjadi di sebuah jalan ketika Pierre sedang mencari alamat suatu tempat. Tuturan yang disampaikan L‟homme menjelaskan arah atau tujuan yang harus ditempuh oleh Pierre. Tuturan 9 mematuhi maksim pelaksanaan, karena tuturan yang disampaikan jelas dan tidak bersifat ambigu.

C. Pelanggaran Prinsip Kerjasama

Pelanggaran prinsip kerjasama merupakan suatu tindakan pelanggaran yang dilakukan seorang penutur dalam percakapan yang menyimpang dari prinsip kerjasama atau kaidah penggunaan bahasa. Pelanggaran prinsip kerjasama ini seringkali terjadi dalam percakapan sehari-hari. Penutur terkadang secara sengaja 17 melakukan pelanggaran prinsip kerjasama tersebut, karena penutur mempunyai maksud maupun tujuan yang ingin dicapai dan mengharapkan mitra tuturnya dapat memahami apa yang dimaksudkan oleh penutur. Cutting 2008: 36 mengemukakan bahwa maxim violation is unostentatiously. The speaker deliberately supplies insufficient information, says something that is insincere, irrelevant or ambiguous, and the hearer wrongly assumes that they are cooperating. Pelanggaran maksim dilakukan dengan tidak terang-terangan. Pembicara sengaja memberikan informasi yang tidak cukup, mengatakan sesuatu yang tidak tulus, tidak relevan atau ambigu, dan pendengar salah mengasumsikan bahwa mereka bekerjasama.

1. Pelanggaran maksim kuantitas

Menurut Cutting 2008: 38, if a speaker violates the maxim of quantity, they do not give the hearer enough information to know what is being talked about, because they do not want the hearer to know the full picture. Jika seorang penutur melanggar maksim kuantitas, mereka tidak memberikan informasi yang cukup kepada pendengar untuk mengetahui apa yang sedang dibicarakan, karena mereka tidak ingin pendengar mengetahui gambaran lengkap. Rahardi K 2005: 53 juga mengungkapkan hal yang serupa dengan Cutting, bahwa tuturan yang tidak mengandung informasi yang diperlukan mitra tutur ataupun tuturan yang mengandung informasi yang berlebihan merupakan pelanggaran maksim kuantitas. Perhatikan contoh tuturan yang melanggar maksim kuantitas. 10 “Lihat itu Muhammad Ali yang mantan petinju kelas berat itu mau bertanding” Rahardi, 2005: 54 18 Konteks tuturan 10 dituturkan oleh seorang pengagum Muhammad Ali kepada rekannya yang juga mengagumi petinju legendaris itu. Tuturan itu muncul pada saat mereka bersama-sama melihat salah satu acara tinju di televisi. Tuturan 10 memiliki informasi yang berlebihan, karena terdapat penambahan informasi yaitu “yang mantan petinju kelas berat itu”, hal itu yang menyebabkan informasi menjadi berlebihan. Penambahan informasi itu seharusnya tidak perlu dilakukan, karena kedua orang yang sedang bertutur merupakan pengagum Muhammad Ali dan mereka sudah mengetahui bahwa Muhammad Ali adalah seorang petinju kelas berat. Tuturan 10 tidak mematuhi maksim kuantitas. Contoh dalam bahasa Prancis. 11 Le roi : Laisse-moi mon sceptre. Raja : Tinggalkan, Tongkatku padaku Marguerite : Tu n’a plus la force de le tenir. Marguerite : Kamu tidak punya kekuatan untuk memegangnya Yuliana, 2014: 67 Tuturan 11 antara Le roi dan Marguerite terjadi di dalam istana. Tuturan Driss yang mengatakan “Tu n‟a plus la force de le tenir” melanggar maksim kuantitas, karena tuturan Marguerite tidak memberikan informasi yang diinginkan oleh Le roi, dan ia bertujuan untuk memberitahu Le roi bahwa ida tidak memiliki cukup tenaga untuk memegang tongkatnya. Tuturan 11 telah melanggar maksim kuantitas.

2. Pelanggaran maksim kualitas

Menurut Cutting 2008: 38, if a speaker violates the maxim of quality, speakers was not been sincere, giving him the wrong information. Jika penutur