Pendekatan Penelitian PERKEMBANGAN KERAJINAN TENUN SONGKET KERE’ ALANG DUSUN SENAMPAR, SEBEWE, MOYO UTARA, SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2010-2015.

23 ketiganya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Sugiyono 2012:308 sebagai berikut : 1. Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung terhadap gejala-gejala yang ada dengan cara meneliti dan merangkum kejadian yang terjadi sebagaimana keadaan sebenarnya. Observasi juga diartikan sebagai pengamatan dan pencermatan. Observasi tidak hanya terbatas pada pengamatan secara langsung, melalui observasi diharapkan penelitian mendapatkan yang sesuai atau relevan dengan topik penelitian. Nasution dalam Sugiyono, 2012:310 menjelaskan bahwa observasi merupakan hal yang paling mendasar dalam ilmu pengetuhan. Hal ini ditegaskan oleh Sugiyono 2012:310 bahwa para ilmuwan dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta-fakta yang didapatkan melalui observasi. Hal ini menunjukkan bahwa observasi sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan. Nasution dalam Sugiyono, 2012:313 berpendapat bahwa observasi bermanfaat bagi peneliti karena peneliti dapat langsung memahami apa yang tidak dipahami atau tidak diketahui oleh orang lain dan peneliti juga akan mendapatkan pengalaman langsung. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung ke pengrajin tenun dan juga budayawan. Dalam kegiatan observasi, dapat dibantu menggunakan instrumen foto dan alat perekam. 24 2. Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2012:317 mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk saling bertukar informasi melalui tanya jawab. Sedangkan menurut Moleong 2014:186 wawancara adalah : Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara memiliki maksud sebagaimana yang dijelaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moleong, 2014:186 antara lain; mengkonstruksi mengenai kejadian, orang, perasaan, kepedulian, dan lain-lain. Hal ini dipertegas oleh Susan Stainback dalam Sugiyono, 2012:318 bahwa dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam memberikan pendapat tentang situasi dan fenomena yang tidak dapat bisa ditemukan dalam observasi. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan pengrajin tenun kere’ alang, budayawan, dan sekretaris camat. Pengumpulan data dengan teknik wawancara ini diharapakan dapat memberikan hasil yang akurat tentang perkembangan kerajinan tenun songket kere’ alang di Dusun Senampar, Kabupaten Sumbawa. Proses wawancara dilakukan secara informal namun dengan tetap menyiapkan pedoman wawancara sesuai prosedur dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam melakukan wawancara, agar wawancara dapat terekam dengan baik dan