52
Motif kemang babete idar langi merupakan motif utama yang masuk dalam jenis
kere’ alang sasir. Motifnya tersusun secara geometris dan rapih. Motif kemang babete idar langi berbentuk bunga tunggal yang
mengisyaratkan pentingnya mawas diri dan merupakan motif utama. Dan motif lasuji menjadi motif pendukungnya. Pada umumnya motif ini
menggunakan warna emas pada seluruh bagian motif dan warna hitam untuk dasar kain dan juga warna merah untuk dasar kain pada bagian
alu’ atau kepala kain.
6. Motif Bukang Marege
Gambar VI : Motif Bukang Marege Sumber : Hasanuddin, 2013
53
Motif bukang marege jika dilihat secara sekilas bentuknya sangat mirip dengan bukang atau kepiting dalam bahasa Sumbawa. Sedangkan
marege memiliki arti merayap. Motif ini merupakan motif utama yang mengisyaratkan seekor kepiting yang sedang merayap menuju daratan. Hal
ini memiliki makna perjuangan hidup bahwa setiap manusia dalam kehidupannya untuk mencapai sesuatu haruslah berjuang. Dalam motif ini
terdapat pula motif pendukungnya yaitu motif kemang satange dan motif lasuji. Untuk keseluruhan motif menggunakan warna emas dan untuk dasar
kain menggunakan warna hitam.
7. Motif Piyo Manis
Gambar VII : Motif Piyo Manis Sumber : Hasanuddin, 2015
54
Dalam bahasa Sumbawa, piyo berarti burung. Piyo di sini merupakan sebagai simbol dewa. Karena pada saat itu, akibat pengaruh Hindu para
Raja atau Sultan Sumbawa dianggap sebagai titisan dewa. Hal ini terlihat dari pemakaian nama Dea Dewa untuk keturunan Raja atau Sultan
Sumbawa. Motif ini masuk dalam kategori kere’ alang sasir. Motif piyo
menjadi motif utama. sedangkan motif manusia dengan ukuran kecil dan motif lasuji menjadi motif pendukungnya. Umumnya tenun songket jenis
ini menggunakan warna hitam dan merah pada bgian alu’nya. Dan untuk
motif biasanya menggunakan benang berwarna emas.
8. Motif Jajar Kemang Baleno
Gambar VIII : Motif Jajar Kemang Baleno Sumber : Dokumen pribadi, 2016