47
piyo, dan lain-lain. Kemudian dari bentuk-bentuk tersebut diramu dan dikombinasikan menjadi sebuah motif untuk tenunan songket.
Kere’ alang dalam kebudayaan Sumbawa seperti yang telah disebutkan pada bab
sebelumnya memiliki 4 jenis kain. Yaitu, Kere’ Alang Jit Tahan Uji, Kere’
Alang Rata Ketik, Kere’ Alang Cepa’, dan Kere’ Alang Sasir. Dari beberapa
jenis kere’ alang tersebut, masing-masing kain memiliki motif yang berbeda
dan juga mengandung nilai filosofi yang berbeda pada tiap motifnya. Adapun motif-motif yang ada pada tenunan songket
kere’ alang adalah sebagai berikut.
1. Motif Kemang Satange
Gambar : Motif Kemang Satange Sumber : Dokumen pribadi, 2016
48
Motif kemang satange merupakan motif tumbuh-tumbuhan. Kemang satange berarti setangkai bunga. Motif ini merupakan salah satu motif yang
paling dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat Sumbawa. Motif ini berbentuk bunga tunggal beraneka bentuk dan menjadi motif utama. Makna
dari motif ini adalah menyimbolkan kemandirian, kebahagiaan, dan cinta kasih. Pada motif ini, Kemang satange tidak berdiri sendiri. Terdapat pula
motif pendukung seperti motif lasuji. Dalam penggunaan warna, tenun songket motif ini menggunakan warna hitam untuk dasar kain dan warna
emas untuk semua motifnya.
2. Motif Lonto Engal
Gambar II : Motif Lonto Engal
Sumber : Dokumen pribadi, 2016
49
Merupakan motif ragam hias sulur. Ragam hias sulur biasanya digunakan untuk menamakan motif tumbuh-tumbuhan. Motif lonto engal
merupakan motif utama. motif lonto engal menyimbolkan daur hidup yang berkesinambungan. Kehidupan yang berlangsung secara kontinyu, seperti
kehidupan seorang bayi yang dilahirkan akan bertumbuh kembang menjadi dewasa. Sedangkan motif yang berbentuk mirip seperti manusia menjadi
motif pendukungnya. Pada umumnya kain tenun jenis ini menggunakan warna emas pada seluruh permukaan motif. Dan warna hitam untuk latar
kainnya.
3. Motif Ayam
Gambar III : Motif Ayam Sumber : Hasanuddin, 2015