Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

30 2014:248 yang menjelaskan tentang tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut : 1. Membacamempelajari data, menandai dari kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data. 2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema- tema yang berasal dari data. 3. Menuliskan ‘model’ yang ditemukan. 4. Koding yang telah dilakukan. Dapat dipahami bahwa dalam menganalisis data peneliti harus cermat dalam menjalankan proses dari mengamati hingga menjelaskan hasil penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis data melalui proses pengamatan terhadap perkembangan kerajinan tenun kere’ alang yang ada di Dusun Senampar kemudian menyajikannya menjadi sebuah data yang akurat. Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dianalisis dengan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verivikasi. Sama seperti yang disampaikan oleh Sugiyono 2012:338-345 dalam bukunya. 1. Reduksi data Data yang diperoleh sangat banyak. Makin lama peneliti ke lapangan, maka data yang diperoleh juga semakin banyak, komplek, dan rumit. Untuk itu maka perlu untuk mereduksi data. Artinya, peneliti harus merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. 31 Dengan demikian, data yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas, mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. 2. Penyajian data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data atau menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, menyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Namun, teks yang bersifat naratif lebih sering digunkan dalam penelitian kualitatif. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 3. Verifikasi Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal masih berisifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas. 32 BAB IV DUSUN SENAMPAR, SEBEWE, MOYO UTARA, SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT

A. Lokasi dan Keadaan Dusun Senampar

1. Gambaran Umum Tentang Dusun Senampar

Sumbawa merupakan kabupaten terluas di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Memiliki berbagai macam bentuk lanskap yang mempesona, tempat- tempat yang menarik, dan berbagai macam kegiatan wisata untuk ditawarkan kepada wisatawan. Kepulauan tropis yang memiliki garis pantai yang panjang dengan pasir putihnya yang indah, pulau-pulau kecil yang mengelilingi, perairan yang menakjubkan untuk kegiatan berenang, berjemur, berlayar, mancing, selancar, snorkling, menyelam, dan berbagai kegiatan menarik lainnya, sangat patut untuk dikunjungi oleh wisatawan. Dari segi geografis, Sumbawa terletak pada posisi yang sangat strategis, berada di sebelah timur Pulau Bali dan Pulau Lombok dan di sebelah barat Pulau Komodo. Daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa Barat di sebelah barat, sebelah timur dengan Kabupaten Dompu, sebelah utara dengan Laut Flores dan sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Sumbawa terletak pada 116”42’-118”22 BT dan 8”8’- 9”7 LS yang sebagian besar daratan Sumbawa berupa pegunungan. Kabupaten Sumbawa memiliki luas wilayah 6.643,98 km², dengan jumlah penduduk 415.363 jiwa sensus tahun 2010. Sumbawa termasuk dalam