Data dan Sumber Data Penelitian
24
2. Wawancara Menurut Esterberg dalam Sugiyono, 2012:317 mendefinisikan
wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk saling bertukar informasi melalui tanya jawab. Sedangkan menurut Moleong
2014:186 wawancara adalah : Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara memiliki maksud sebagaimana yang dijelaskan oleh Lincoln dan Guba dalam Moleong, 2014:186 antara lain;
mengkonstruksi mengenai kejadian, orang, perasaan, kepedulian, dan lain-lain. Hal ini dipertegas oleh Susan Stainback dalam Sugiyono,
2012:318 bahwa dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam memberikan pendapat
tentang situasi dan fenomena yang tidak dapat bisa ditemukan dalam observasi.
Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan pengrajin tenun kere’ alang, budayawan, dan sekretaris camat. Pengumpulan data
dengan teknik wawancara ini diharapakan dapat memberikan hasil yang akurat tentang perkembangan kerajinan tenun songket
kere’ alang di Dusun Senampar, Kabupaten Sumbawa. Proses wawancara dilakukan
secara informal namun dengan tetap menyiapkan pedoman wawancara sesuai prosedur dan sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam
melakukan wawancara, agar wawancara dapat terekam dengan baik dan
25
peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara, makan diperlukan alat bantu. Adapun alat-alat yang digunakan dalam melakukan
wawancara seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono 2012:328 dalam bukunya adalah buku catatan, tape recorder atau perekam suara, dan
kamera. 3. Dokumetasi
Dokumentasi berasal dari kata dokume yang berarti barang tertulis. Dengan menggunakan metode dokumentasi berarti mengumpulkan data
dengan mencatat data-data yang ada. Menurut Sugiyono 2012:329 mengatakan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah
berlalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan
lebih dipercaya apabila didukung oleh sejarah pribadi atau autobiografi. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi dilakukan dengan cara
pengkajian data yang bersumber dari catatan atau buku-buku. Pengertian tentang dokumen juga dijelaskan oleh Guba dan Lincoln
dalam Moleong, 2014:216, yang mengatakan bahwa dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film dan tidak termasuk record. Moleong
2014:217 juga mengatakan dalam bukunya bahwa dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam
banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Penelitian ini memanfaatkan
berbagai macam dokumen foto, catatan, narasumber yang berhubungan