14
cenderung lebih tinggi, maka kemungkinan besar sikap sosial yang ditunjukkan di lingkungan masyarakat akan lebih baik.
2.2 Sikap Sosial
2.2.1 Pengertian Sikap Sosial
Sikap merupakan kepribadian manusia yang terbentuk melalui perkembangan hidup manusia. Sikap memiliki kecenderungan untuk merespons
dan bertingkah laku terhadap suatu objek apabila telah terbentuk dalam diri manusia. Dengan kata lain sikap merupakan perkiraan dari perilaku manusia
karena sikap dapat dipengaruhi, dibentuk dan berubah sesuai perkembangan hidupnya. Hal ini ditegaskan oleh Dayakisni 2003:96 bahwa ”manifestasi sikap
tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi harus ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup”.
Baron Byrne dalam Walgito 2001:109 berpendapat bahwa ”Specifically, they define attitudes as relatively lasting cluster of feelings, beliefs,
and behavior tendencies directed toward specific persons, ideas, objects, or groups”. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa Baron Byrne memandang
sikap sebagai suatu tingkatan afeksi feelings, tingkatan kognitif beliefs, dan tingkatan konatif behavior tendencies. Sikap memiliki tiga komponen yang
saling berhubungan yaitu afeksi, kognisi, dan konasi. Sebagai contoh mahasiswa yang senang berada di lingkungan baru, yang asing dari kehidupan sehari-harinya
afeksi positif terhadap lingkungan baru, percaya bahwa di lingkungan baru akan mendapatkan banyak pengalaman dan menambah teman kognisi, sehingga ia
15
bersedia menghabiskan waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru tersebut konasi.
Keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap orang lain dan lingkungan disebut sikap sosial. Seseorang dikatakan memiliki sikap sosial yang
baik apabila mampu menjalin hubungan sosial yang baik terhadap teman maupun orang lain. Sikap sosial merupakan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-
ulang terhadap objek sosial Gerungan, 2002:150. Sikap sosial ini dapat bersifat positif atau negatif dan menerima maupun menolak sesuai norma yang berlaku di
lingkungan masyarakat. Dengan kata lain, sikap sosial adalah proses sosialisasi seseorang dalam mereaksi rangsang yang diterimanya dan berulang-ulang
terhadap objek sosial. Sikap sosial juga berpengaruh terhadap terjadinya tingkah laku yang khas pada seseorang dan dinyatakan tidak hanya oleh seorang saja
melainkan diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya. Sehingga bisa mengembangkan sikap sosial yang menyenangkan, seperti membantu orang lain
meskipun ia sendiri kadang mengalami kesulitan. Sikap sosial mahasiswa yang mengikuti KKN berbeda antara satu dengan
yang lainnya sesuai dengan tingkat perkembangan dan lingkungan sekitarnya. Hal ini berarti mahasiswa senang atau tidak senang, suka atau tidak suka terhadap
suatu objek tertentu berdasarkan hasil pemikirannya sendiri. Karena mahasiswa masih berada dalam lingkungan pendidikan sehingga sikap sosialnya juga
dipengaruhi oleh objek-objek yang dihadapi mahasiswa di lingkungan kampus, sesuai dengan teori atau praktik mata kuliah yang berhubungan dengan sikap
sosialnya, diantaranya lingkungan KKN. Dengan kata lain, sikap sosial
16
mahasiswa KKN relatif bervariasi bila dilihat dari latar belakang psikologisnya. Dengan demikian berkaitan dengan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk
menggambarkan sikap sosial yang di latarbelakangi oleh kognisi sosial, yaitu pemikiran terhadap dunia sosial. Pemikiran kita terhadap dunia sosial sangat
berpengaruh terhadap sikap sosial di lingkungan KKN. Sikap berperan penting dalam setiap aspek kehidupan sosial karena memiliki pengaruh yang kuat dalam
hubungannya dengan orang lain di sekitar kita. Hal ini dapat dilihat melalui sikap positif terhadap seseorang sehingga kita merasa nyaman dan senang berada dekat
dengannya.
2.2.2 Ciri-ciri Sikap Sosial