20
menunjukkan perhatian terhadap lingkungan, mampu mengenal tuntutan sosial dalam masyarakat setempat, dan lain-lain.
2.2.3 Komponen Sikap Sosial
Komponen-komponen sikap saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu objek sosial yaitu orang lain dan
lingkungannya. Rosenberg dan Hovland dalam Azwar 2008:8 menggambarkan skema mengenai komponen sikap sebagai berikut :
Dari skema gambar di atas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan suatu konstrak multidimensional yang terdiri atas kognisi, afeksi dan konasi.
”Ketiga komponen tersebut tidak berdiri sendiri, akan tetapi menunjukkan bahwa STIMULI
individu, situasi, isyu
sosial, kelompok
sosial, dan objek sikap lainnya
SIKAP KOGNISI
AFEKSI
KONASI Respon syaraf
simpatetik Pernyataan lisan
tentang afek
Respons perseptual
Pernyataan lisan tentang keyakinan
Tindakan yang tampak
Pernyataan lisan mengenai perilaku
Gambar 2.1 Konsepsi skematik Rosenberg Hovland mengenai sikap Azwar, 2008:8
21
manusia merupakan suatu sistem kognitif” Mar’at, 1982:21. Hal ini berarti aspek kognisi merupakan aspek dasar untuk pembentukan sikap sosial karena
informasi yang diterima menentukan perasaan dan kemauan seseorang untuk bertindak terhadap objek sosial. Sikap seseorang terhadap suatu objek sosial selalu
berperanan sebagai perantara antara respons dan objek sikap sosial yang bersangkutan. Respon diklasifikasikan dalam tiga macam, yaitu respons kognitif,
respons afektif, serta respons konatif. Dengan melihat salah satu diantara ketiga bentuk respons tersebut, sebenarnya sikap sosial seseorang dapat diketahui.
Walgito 2001:110 berpendapat bahwa sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu :
”1 Komponen kognitifperseptual, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan,
yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap; 2
Komponen afektifemosional, yaitu komponen yang berhubungan
dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap; 3 Komponen konatifperilaku, yaitu komponen yang
berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.”
Berdasarkan tiga komponen di atas dapat dirumuskan sikap sosial yang ada dalam penelitian ini, yaitu bahwa kognitif pada individu yang bersifat sosial
misalnya mahasiswa KKN memiliki kesadaran untuk menyapa orang yang ia kenal, baik masyarakat di desa tempat tinggal selama KKN maupun sesama teman
KKN saat bertemu di jalan. Mahasiswa KKN yang memiliki sikap sosial tinggi akan lebih mudah untuk mengembangkan pengetahuan dan pandangannya
mengenai lingkungan sosial tempat ia tinggal selama KKN.
22
Sedangkan komponen afektif pada individu yang bersifat sosial yaitu mahasiswa KKN senang apabila bertemu di jalan dengan orang-orang yang ia
kenal. Suasana hati membuat kita bereaksi secara positif atau negatif terhadap rangsangan baru, termasuk orang lain dan lingkungan yang baru. Ketika suasana
hati mahasiswa KKN baik, ia akan memandang teman-teman baru dan lingkungan KKN-nya secara positif yang tanpa disadari akan meningkatkan sikap sosialnya
dalam lingkungan baru tersebut. Hal ini ditegaskan oleh Baron Byrne 2004:114 bahwa ”ketika dalam suasana hati yang baik, kita menilai hampir
segala sesuatu secara positif daripada kalau berada dalam suasana hati yang buruk”. Akhirnya berdasarkan ilustrasi tersebut akan mempengaruhi komponen
konatif yang dapat diketahui ada atau tidaknya kecenderungan dalam bentuk tingkah laku pada individu yang bersifat sosial, misalnya mahasiswa KKN
memiliki kecenderungan untuk menyapa orang yang dikenalnya saat bertemu dijalan sehingga akan terjalin suasana akrab antara sesama mahasiswa KKN dan
masyarakat sekitar. Sebagai contoh mahasiswa KKN memiliki persepsipandangan bahwa di
lingkungan baru akan mendapatkan banyak pengalaman dan menambah teman kognisi, maka senang berada di lingkungan baru yang berbeda dari kehidupan
sehari-harinya afeksi positif terhadap lingkungan baru, sehingga ia memiliki kecenderungan untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru tersebut konasi.
Ketiga komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Apabila masing-masing komponen berfungsi dengan baik, maka akan
23
terbentuk sikap sosial yang baik pada diri seseorang terhadap orang lain di lingkungannya.
2.2.4 Macam-macam Sikap Sosial