35
harapan sosial rendah dalam lingkungan masyarakat yang memiliki harapan sosial tinggi maka orang tersebut mempunyai kepribadian yang tidak
menarik simpati masyarakat. Meskipun begitu, ada kalanya seseorang tidak bisa sepenuhnya
menghindari kesalahan atribusi. Hal ini dikarenakan kognisi sosial setiap orang berbeda-beda sehingga tidak setiap orang mampu melakukan atribusi di
lingkungan tempat ia tinggal. Dalam proses belajarnya, dari waktu ke waktu seseorang diharapkan mampu mengembangkan kognisi sosialnya terhadap
lingkungan baru agar tercapai kemajuan dalam kehidupannya. Misalnya mahasiswa yang mengikuti KKN, mereka tidak dapat menolak ketika ditempatkan
di desa terpencil yang jauh dari pusat kota. Dengan merubah cara berpikir bahwa ini merupakan tugas mulia untuk membantu pemerintah menuntaskan masyarakat
dari buta aksara, maka mahasiswa tersebut akan mampu menunjukkan sikap sosial yang baik kepada masyarakat, nrimo dan tidak menggerutu ketika harus tinggal di
lingkungan asing yang jauh berbeda dari kehidupan sehari-harinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses kognisi sosial merupakan faktor
penting dalam pembentukan sikap sosial, terutama dalam perkembangan individu.
2.3.3 Aspek Dasar Kognisi Sosial
Objek dari kognisi sosial adalah proses-proses psikologis di dalam diri seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain mengenai hal-hal yang
dilakukannya dalam hubungan dengan lingkungan sosialnya. Ada beberapa aspek dasar kognisi sosial menurut Baron Byrne 2004:79 adalah skema, jalan pintas
mental heuristics, dan penyimpangan dalam pemikiran sosial.
36
1 Skema
Banyaknya hal-hal yang kita hadapi dalam lingkungan sosial, membuat kita harus selektif untuk memperhatikan, mengamati, dan mengevaluasi secara cermat.
Untuk memudahkan dan mempercepat pemrosesan informasi sosial, biasanya digunakan skema. ”Skema merupakan struktur mental yang berpusat pada tema-
tema spesifik yang dapat membantu kita mengorganisasi informasi sosial BaronByrne, 2004:80”. Skema berkisar pada suatu subjek atau tema tertentu,
dalam penelitian ini adalah lingkungan KKN. Skema berpengaruh pada kognisi sosial, semakin selektif seseorang memperhatikan, mengamati dan mengevaluasi
lingkungan sosialnya maka akan semakin baik kognisi sosial yang dimilikinya. Dengan demikian, akan mempengaruhi sikap sosial seseorang di lingkungan
sekitar tempat tinggal, yaitu atensi attention, pengodean encoding, dan mengingat kembali retrieval.
Pertama, atensi berkaitan dengan informasi yang kita perhatikan, dalam hal ini skema seringkali berperan sebagai penyaring. Dengan kata lain, informasi
yang konsisten dengan skema lebih diperhatikan dan lebih mungkin untuk masuk ke dalam kesadaran kita. Sedangkan informasi yang tidak cocok dengan skema
kita seringkali diabaikan. Kedua, pengodean merupakan fakta bahwa informasi yang menjadi fokus atensi kita lebih mungkin untuk disimpan dalam ingatan
jangka panjang. Dengan demikian, informasi yang konsisten dengan skema kita yang akan di-encode, sebaliknya informasi yang tidak sesuai dengan harapan kita
kadang juga dikodekan dalam ingatan namun kurang bisa masuk dalam ingatan jangka panjang. Ketiga, mengingat informasi kembali retrieval secara umum
37
orang cenderung mengingat dan menggunakan informasi yang konsisten dengan skema, lebih banyak dibandingkan dengan informasi yang tidak konsisten.
2 Jalan pintas mental heuristics
Dalam mengelola kognisi sosial, yang perlu dicermati agar tidak terjadi penyimpangan dalam menginterpretasikan menafsirkan dunia sosial adalah
heuristics. Menurut Baron Byrne 2004:85 heuristics adalah aturan sederhana dalam membuat keputusan yang kompleks atau menyusun kesimpulan dalam
waktu cepat dan seakan tanpa usaha yang berarti. Untuk sampai pada suatu kesimpulan atau atribusi, proses kognisi sosial sering kali menggunakan jalan
pintas demi efisiensi. Hal ini secara otomatis dapat dilakukan karena biasanya berhasil dan tidak salah Sarlito, 2002:115. Sehingga semakin baik heuristic yang
dimiliki seseorang maka akan semakin tinggi kognisi sosialnya. Beberapa jenis heuristics adalah :
a Representasi keterwakilan, yaitu membuat penilaian berdasarkan pada
aturan-aturan sederhana. Misalnya semakin mirip seseorang dengan ciri khas dari suatu kelompok, semakin mungkin ia merupakan bagian dari
kelompok tersebut. b
Pengutamaan priming, adalah peningkatan ketersediaan informasi sebagai akibat dari pemaparan suatu rangsangan atau peristiwa tertentu.
c Ketersediaan informasi, yaitu semakin mudah suatu informasi masuk ke
pikiran, semakin besar pengaruhnya terhadap penilaian atau keputusan yang akan dibuat. Namun jika menggantungkan penilaian sosial hanya
pada ketersediaan informasi saja, maka hal ini juga dapat juga mengarah pada kesalahan.
38
3 Penyimpangan dalam pemikiran sosial
Individu diberi karunia oleh Tuhan untuk dapat berpikir logis, namun dalam pengalamannya seringkali memiliki kecenderungan kegagalan dan kesalahan
ketika dituntut untuk dapat memahami orang lain dan dunia sosialnya. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan kesalahan dalam kognisi sosial tersebut :
a Bias negativitas, kecenderungan untuk memberikan perhatian lebih pada
informasi negatif. Kecenderungan untuk memperhatikan yang negatif lebih sering dilakukan oleh seseorang karena dengan memperhatikan yang
negatif ia akan menjadi lebih waspada terhadap bahaya yang mungkin terjadi Sarlito, 2002:122. Padahal dengan tidak memperhatikan kognisi
yang positif akan dapat merugikan atau mempersulit hubungan antar pribadi dalam dunia sosialnya. Sehingga dengan dalih waspada terhadap
bahaya yang mungkin terjadi, seseorang cenderung tetap memilih untuk memperhatikan yang negatif.
b Bias optimistik, kecenderungan untuk melihat lingkungan melalui kaca
mata optimisme. c
Pemikiran konterfaktual, pemikiran konterfaktual dapat berpengaruh kuat terhadap kodisi afek kita dan dapat mengarah pada kelambanan apatis,
yang muncul ketika individu gagal melakukan sesuatu yang dapat memberikannya hasil positif, kemudian menolak untuk mencoba lagi di
kemudian hari agar terhindar dari pemikiran mengenai telah hilangnya kesempatan awal.
39
2.3.4 Tahap Perkembangan Kognisi Sosial