31
2.3 Kognisi Sosial
2.3.1 Pengertian Kognisi Sosial
Kemampuan seseorang untuk memahami lingkungan sosialnya disebut kognisi sosial, yaitu berpikir dan mengamati diri sendiri dan orang lain secara
sehat melalui tingkah lakunya. Kognisi sosial menunjukkan bahwa seseorang dapat menempatkan diri pada motif-motif, perasaan dan tingkah laku orang lain.
Hal ini berarti individu mampu untuk melepaskan diri dari pandangan diri sendiri dan dapat memandang dunia luar dari perspektif orang lain. Dengan pandai
menempatkan diri dan berpikir positif terhadap lingkungan, memungkinkan seseorang untuk dapat dengan mudah mengamati, mengevaluasi dan menangkap
realitas sosial yang ada dalam dunia sosialnya. Menurut Lackie dalam Monks dkk, 2002:121 kognisi sosial adalah berpikir tentang kenyataan sosial. Senada
dengan Gerris dkk dalam Monks dkk, 2002:121 yang mengemukakan bahwa kognisi sosial berarti pengertian akan tingkah laku orang lain. Individu diharapkan
dapat berpikir positif terhadap lingkungannya melalui kemampuan berpikir mengenai dunia sosialnya.
Adapun Baron Byrne 2004:78 mengemukakan bahwa kognisi sosial merupakan cara-cara seseorang untuk menginterpretasi, menganalisa, mengingat
dan menggunakan informasi mengenai dunia sosial. Dengan kata lain, apabila kognisi sosial tidak dikelola dan diasah dengan baik maka tidak akan berkembang
secara maksimal. Sebaliknya, apabila seseorang mampu mengelola dan menggunakan potensi kognisi sosial maka akan dapat menginterpretasi,
menganalisis, mengingat dan menggunakan informasi mengenai dunia sosial
32
secara tepat. Kecakapan kognisi sosial yang dimiliki seseorang sangat berhubungan erat dengan sikap sosialnya di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
Hal ini dikarenakan kemampuan seseorang dalam bersosialisasi menempatkan diri di lingkungan akan membentuk sikapnya sehari-hari. Seperti ditegaskan oleh
Santrock 2003:119 yang berpendapat bahwa : “Kognisi sosial mengacu pada cara seseorang
memandang dan berpikir mengenai dunia sosial mereka, orang-orang yang mereka amati dan yang berinteraksi
dengan mereka, hubungan dengan orang-orang tersebut, kelompok tempat mereka bergabung dan cara mereka
berpikir mengenai diri mereka sendiri dan orang lain.”
Demikian juga Taylor 1997:29 mengemukakan bahwa ”social cognition is the study of how people form inferences from social information in the
environment” kognisi sosial adalah suatu pengertian tentang bagaimana seseorang membentuk suatu kesimpulan dari informasi-informasi sosial yang ada
dalam lingkungannya. Dengan demikian kognisi sosial memiliki peranan dalam mempengaruhi sikap sosial yang merupakan implikasi dari cara seseorang
mengamati orang lain dan berpikir mengenai situasi sosial melalui informasi- informasi sosial yang ada dalam dunia sosialnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kognisi sosial merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memahami dan
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu kognisi sosial memusatkan diri pada proses-proses psikologis di dalam diri individu mengenai dirinya sendiri
dan atau orang lain serta mengenai hubungan antar individu dalam dunia sosial. Seseorang yang pandai menempatkan diri dan berpikir positif terhadap
33
lingkungan, memungkinkan dia untuk dapat dengan mudah mengamati, mengevaluasi dan menangkap realitas sosial yang ada dalam dunia sosialnya.
Sehingga kognisi sosial dapat digunakan untuk mengetahui yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan lingkungan sosialnya.
2.3.2 Teori Kognisi Sosial