Kuliah Kerja Nyata KKN Tematik PBA Mahasiswa

42 diterima sebagai anggota kelompok sosial tempat mereka menggabungkan diri.

2.4 Kuliah Kerja Nyata KKN Tematik PBA Mahasiswa

UNNES Kuliah Kerja Nyata KKN merupakan bentuk pengintegrasian kegiatan antara masyarakat dengan pendidikan dan penelitian terutama oleh mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah. Kegiatan KKN dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakurikuler, sehingga menjadikan mahasiswa bersikap secara realistis dan sebagai proses pembelajaran dalam mengimplementasikan teori yang telah diterima di bangku kuliah kepada masyarakat secara langsung. Bahtiar dalam www.lintasberita.com mengemukakan bahwa ”KKN adalah salah satu bentuk pengabdian yang dilakukan mahasiswa kepada masyarakat dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang didapat pada bangku kuliah sesuai bidang keahlian masing- masing mahasiswa sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di masyarakat”. Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dapat ditunjukkan melalui eksistensinya dalam berbagai kegiatan KKN. Salah satunya program KKN tematik Penuntasan Buta Aksara PBA. Program KKN Tematik PBA yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ini bekerjasama dengan Perguruan Tinggi guna menuntaskan masyarakat dari buta aksara. Dalam pelaksanaannya, ”Perguruan Tinggi memiliki program dalam bentuk paket ajar pendidikan keaksaraan tingkat dasar selama dua bulan” Retno, www.antara.co.id. Tujuannya adalah sebagai 43 proses pendewasaan mahasiswa dalam berpikir, bersikap, dan komitmen yang tinggi untuk memberikan pengabdian terbaik bagi masyarakat; sebagai proses pendidikan bagi mahasiswa agar berjiwa penuh tanggung jawab yang tinggi atas kesejahteraan masyarakat maupun masa depan bangsa dan negara. Herdjoko dalam www.sinarharapan.co.idindexsho8.html menegaskan bahwa ”tujuan KKN PBA untuk mendewasakan mahasiswa dengan mengetahui komunitas masyarakat di pedesaan dan apa saja yang sebenarnya mereka butuhkan”. Secara khusus, tujuan utama program KKN Tematik PBA adalah membantu pemerintah dalam melaksanakan program percepatan penuntasan buta aksara pada masyarakat di Jawa Tengah dari belenggu kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan melalui keaksaraan fungsional. Sehingga program KKN tematik ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat yang menjadi target perubahan, melainkan mahasiswa pun memperoleh pengalaman menjadi mandiri. Keaksaraan fungsional terdiri dari dua konsep yaitu “keaksaraan” dan “fungsional”. Keaksaraan literacy secara sederhana diartikan sebagai kemampuan untuk membaca, menulis, dan berhitung. Istilah “keaksaraaan” didefinisikan sebagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan oleh semua warga negara dan salah satu fondasi bagi penguasaan kecakapan- kecakapan hidup yang lain. Sedangkan “fungsional” functional dalam keaksaraan berkaitan erat dengan fungsi dan atau tujuan dilakukannya pembelajaran dalam program pendidikan keaksaraan, serta adanya jaminan bahwa hasil pembelajarannya benar-benar bermakna dan bermanfaat bagi peningkatan mutu dan taraf hidup warga belajar dan masyarakatnya. Yulaelawati dalam 44 www.harian-global.comindex.php menyatakan bahwa ”pendekatan pembelajaran keaksaraan fungsional yang dilaksanakan melalui cara tematik tersebut terbukti memberikan sumbangan berarti dalam menurunkan buta aksara”. Dengan demikian keaksaraan fungsional merupakan suatu pendekatan ataupun bentuk pemberdayaan masyarakat buta aksara melalui peningkatan kemampuan membaca, menulis, berhitung, berfikir, mengamati, mendengar, dan berbicara yang berorientasi pada peningkatan harkat dan martabat kehidupan warga belajar dari belenggu kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan. Sasaran pembelajaran kegiatan KKN Tematik PBA diarahkan kepada masyarakat penyandang buta aksara di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya meliputi daerah pesisir dan nelayan, daerah perbatasan, daerah kaki gunung atau komunitas adat terpencil. Masyarakat tersebut terdiri dari : a masyarakat penyandang buta aksara murni, yang sama sekali tidak sekolah; b masyarakat penyandang buta aksara drop out DO kelas 1 SD; c masyarakat penyandang buta aksara DO kelas 2 SD; d masyarakat penyandang buta aksara DO kelas 3 SD. Dengan demikian penuntasan buta aksara melalui kelompok belajar keaksaraan fungsional yang merupakan bentuk pelayanan Pendidikan Luar Sekolah tidak hanya berhenti pada kecakapan melek aksara, melainkan lebih jauh pada peningkatan kemampuan memanfaatkan kecakapan melek aksara untuk membangun kepercayaan diri dan pengembangan daya nalar praktis fungsional, yang pada gilirannya mampu mengembangkan potensi diri guna memenuhi hajat hidupnya sehingga tetap exist dan survive dalam menghadapi perkembangan kehidupan masyarakat di lingkungan sekitarnya. 45

2.5 Kontribusi Kognisi Sosial Terhadap Sikap Sosial

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65