45
2.5 Kontribusi Kognisi Sosial Terhadap Sikap Sosial
Mahasiswa UNNES Yang Telah Mengikuti KKN Tematik PBA Di Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang
Kognisi sosial mengacu pada cara seseorang memandang dan berpikir mengenai dunia sosial mereka, orang-orang yang mereka amati dan yang
berinteraksi dengan mereka, hubungan dengan orang-orang tersebut, kelompok tempat mereka bergabung dan cara mereka berpikir mengenai diri mereka sendiri
dan orang lain Santrock, 2003:119. Kognisi sosial memiliki peranan dalam mempengaruhi sikap sosial karena merupakan implikasi dari cara seseorang
mengamati dan memahami orang lain serta situasi sosial. Kognisi sosial memusatkan diri pada proses-proses psikologis di dalam diri individu mengenai
dirinya sendiri dan orang lain serta mengenai hubungan antar individu. Dengan demikian kognisi sosial dapat digunakan untuk mengetahui yang dilakukan
seseorang dalam hubungan dengan lingkungan sosialnya. Kecakapan kognisi sosial seseorang sangat berhubungan erat dengan sikap
sosialnya di masyarakat. Hal ini dikarenakan kemampuan seseorang dalam bersosialisasi menempatkan diri di lingkungan akan membentuk sikap sosialnya
sehari-hari. Pengembangan kognisi sosial seseorang dapat dibangun melalui pengembangan keterampilan-keterampilan tertentu, misalnya interaksi sosial,
komunikasi, atribusi dan menjalin relasi yang kemudian dapat berkembang menjadi kemampuan untuk memahami dunia sosialnya secara baik. Pamela W.
Garner, Diane Carlson Jones, dan Douglas J. Palmer telah melakukan penelitian dengan judul Social Cognitive Correlates of Preschool Children’s Sibling
Caregiving Behavior dengan hasil penelitian bahwa terdapat hubungan yang
46
signifikan antara kognisi sosial dengan perilaku perhatian saudara kandung pada anak usia pra sekolah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan prosentase kognisi sosial
yaitu sebesar 80 yang berarti termasuk dalam kriteria tinggi dan perhatian saudara kandung pada anak usia pra sekolah yaitu sebesar 82. Dengan hasil
perhitungan r hitung r tabel sehingga hipotesis diterima, artinya adanya hubungan yang signifikan antara kognisi sosial dengan perhatian yang diterima
anak pra sekolah dari saudara kandungnya. Keterkaitan jurnal penelitian diatas dengan penelitian ini adalah bahwa kognisi sosial dapat berkembang sepanjang
kehidupan individu seiring pemikirannya yang selalu dinamis. Dengan pemikirannya yang selalu dinamis dalam memandang lingkungan sosial,
diharapkan akan terbentuk sikap sosial yang baik dalam lingkungannya. Sikap sosial adalah proses sosialisasi seseorang dalam mereaksi rangsang
yang diterimanya dan berulang-ulang terhadap objek sosial. Sikap sosial juga berpengaruh terhadap terjadinya tingkah laku yang khas pada seseorang dan
dinyatakan tidak hanya oleh seorang saja melainkan diperhatikan oleh orang- orang sekelompoknya. Keberhasilan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap
orang lain pada umumnya dan terhadap kelompok pada khususnya apabila ia mampu menjalin hubungan sosial yang baik terhadap teman maupun orang lain.
Sehingga bisa mengembangkan sikap sosial yang menyenangkan seperti membantu orang lain meskipun ia sendiri kadang mengalami kesulitan.
Apabila seseorang memiliki kognisi sosial yang baik, ia akan mudah untuk memahami dirinya dan tingkah laku yang ditunjukkan orang lain di lingkungan
sekitar. Ia akan berkembang menjadi pribadi yang memiliki sikap sosial,
47
diantaranya adalah mampu berempati, peduli terhadap orang lain, suka menolong, mampu bekerjasama bersama tim satu posko, bertindak jujur, saling menghormati,
menunjukkan perhatian terhadap lingkungan, mampu mengenal tuntutan sosial dalam masyarakat dan lain sebagainya. Namun sebaliknya bila seseorang tidak
memiliki kognisi sosial yang baik ia akan berkembang menjadi individu yang egois, mau menang sendiri, selalu ingin diperhatikan oleh orang lain tanpa
memberikan timbal balik.
2.6 Hipotesis