Ciri-ciri Sikap Sosial Sikap Sosial

16 mahasiswa KKN relatif bervariasi bila dilihat dari latar belakang psikologisnya. Dengan demikian berkaitan dengan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan sikap sosial yang di latarbelakangi oleh kognisi sosial, yaitu pemikiran terhadap dunia sosial. Pemikiran kita terhadap dunia sosial sangat berpengaruh terhadap sikap sosial di lingkungan KKN. Sikap berperan penting dalam setiap aspek kehidupan sosial karena memiliki pengaruh yang kuat dalam hubungannya dengan orang lain di sekitar kita. Hal ini dapat dilihat melalui sikap positif terhadap seseorang sehingga kita merasa nyaman dan senang berada dekat dengannya.

2.2.2 Ciri-ciri Sikap Sosial

Sikap sosial dapat memotivasi seseorang untuk bertingkah laku tertentu yang khas dalam kehidupan masyarakat. Seperti mahasiswa yang sedang mengikuti kegiatan KKN, sikapnya dapat berubah sesuai lingkungan dan tuntutan masyarakat sekitar. Adapun ciri-ciri sikap menurut Gerungan 2004:151-152 adalah sebagai berikut : ”1 Attitude bukan dibawa orang sejak dilahirkan, 2 Attitude itu dapat berubah-ubah, 3 Attitude itu tidak berdiri sendiri, 4 Objek attitude dapat merupakan satu hal tertentu, 5 Attitude memiliki segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan”. 1 Attitude bukan dibawa orang sejak dilahirkan Sikap dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan manusia. Senada dengan Mar’at 1982:17 yang menyatakan bahwa ”sikap lebih dipandang sebagai hasil belajar daripada sebagai hasil perkembangan atau sesuatu yang diturunkan”. Hal ini berarti sikap seseorang yang diperoleh melalui interaksi dengan objek 17 sosial yaitu orang lain atau lingkungan disebut sikap sosial. Sikap sosial seseorang dapat ditentukan berdasarkan kondisi lingkungan yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian sikap tidak dapat dipisahkan dari lingkungan dan sasarannya. Dalam penelitian ini objeknya adalah lingkungan KKN yaitu Kecamatan Sumowono. Oleh karena itu sikap sosial mahasiswa KKN diharapkan dapat dibentuk sesuai dengan konsep dan pemikiran dirinya terhadap lingkungan tempat ia tinggal selama kegiatan KKN. 2 Attitude itu dapat berubah-ubah Sikap dapat dipelajari dan dibentuk, sehingga sikap juga dapat berubah- ubah. Apabila sikap itu belum mendalam maka secara relatif tidak akan bertahan lama dan mudah berubah. Namun sebaliknya apabila sikap telah terbentuk dan merupakan nilai dalam kehidupan seseorang maka secara relatif sikap akan bertahan lama dalam diri orang tersebut. Karena ”perubahan predisposisi afektif yang disebabkan oleh komponen afeksi adalah lamban” Mar’at, 1982:17. Biasanya kecenderungan untuk sulit mengubah sikap sosial ini telah dimiliki seseorang sejak ia kecil sebagai hasil pembentukan dirinya. Misalnya seseorang yang sejak kecil diajarkan oleh orang tuanya untuk selalu menyapa orang yang dikenalnya seperti tetangga, guru dan temannya maka sikap sosial ini akan menjadi konsep hidupnya yang selalu dipertahankan sampai ia dewasa dan menjadi mahasiswa sehingga berguna saat ia mengikuti KKN. Sikap sosial tersebut secara tidak langsung dapat menjadi modal untuk berinteraksi dengan lingkungan, dalam hal ini adalah lingkungan KKN. 18 3 Attitude tidak berdiri sendiri ”Sikap senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek” Gerungan, 2002:152. Dengan kata lain, atitude itu terbentuk, dipelajari, atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas. Melalui interaksi dan relasi dengan oran lain, individu dapat berkembang menuju kedewasaan dengan sikap sosial yang ditunjukkan dalam lingkungannya. Perkembangan individu akan lebih optimal apabila mendapatkan dukungan dari lingkungan sosialnya, oleh karena itu setiap sikap yang ditunjukkan individu kepada orang lain dalam lingkungannya merupakan sikap sosial. Sears 1999:143 menyatakan bahwa ”salah satu sumber yang terpenting dari sikap sosial dan politik dasar pada awal kehidupan adalah keluarga”. Demikian halnya dengan mahasiswa, di rumah ia akan dapat mengembangkan sikap sosialnya dengan baik apabila mendapat dukungan dari keluarga, di lingkungan kampus ia akan memiliki sikap sosial yang tinggi dengan seringnya berinteraksi sosial dengan teman dan dosen, dan di lingkungan KKN ia juga akan memiliki sikap sosial yang baik apabila mampu mengembangkan pemikiran dan pengetahuannya mengenai dunia sosial di lingkungan yang baru bersama dengan orang-orang baru. 4 Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu ”Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek-objek, sikap memiliki kecenderungan untuk menggeneralisasikan objek sikap” Walgito, 2001:113. Dengan demikian sikap dapat berkenaan dengan satu objek saja, namun tidak menutup kemungkinan bahwa sikap dapat berkenaan dengan beberapa objek sikap sekaligus. Dengan 19 sikap sosial yang tinggi mahasiswa KKN mampu untuk bekerjasama dengan tim satu posko untuk mensukseskan kegiatan KKN yaitu pemberantasan buta aksara pada masyarakat setempat. 5 Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan Sikap terhadap suatu objek akan selalu diikuti oleh perasaan dan mengandung motivasi yang mendorong individu untuk berperilaku tertentu terhadap objek yang dihadapinya. Baron Byrne 2004:114 menyatakan bahwa ”ketika dalam suasana hati yang baik, kita menilai hampir segala sesuatu secara postif daripada kalau berada dalam suasana hati yang buruk”. Hal ini berarti selain kognisi, afeksi juga berpengaruh terhadap terbentuknya sikap sosial seseorang di dalam lingkungannya. Misalnya mahasiswa KKN yang memandang secara positif lingkungan tempat ia tinggal selama KKN, maka ia akan merasa nyaman berada dalam lingkungan tersebut meskipun keadaannya sangat berbeda jauh dengan kondisi di rumahnya atau di tempat kosnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri sikap sosial adalah sikap sosial dapat dipelajari dan dibentuk sepanjang perkembangan individu melalui interaksi dengan orang lain dalam lingkungannya, sikap sosial memiliki kecenderungan untuk dapat berubah mengikuti lingkungan sekitar, sikap sosial selalu menjalin relasi dengan suatu objek oleh karena itu sikap sosial tidak dapat berdiri sendiri, selain itu sikap sosial mengandung motivasi dan perasaan. Dalam penelitian ini, sikap sosial yang ditunjukkan oleh mahasiswa yang telah mengikuti kegiatan KKN diantaranya adalah mampu bekerjasama bersama tim satu posko, bertindak jujur, peduli terhadap orang lain, suka menolong, saling menghormati, 20 menunjukkan perhatian terhadap lingkungan, mampu mengenal tuntutan sosial dalam masyarakat setempat, dan lain-lain.

2.2.3 Komponen Sikap Sosial

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65