sudah diluar jalur mahram menurut hukum Islam boleh dinikahi oleh seorang laki- laki.
Apabila ditinjau dari setiap teks aturan hukum Islam, baik dalam kategori hukum syara’, fiqh dan QanunPerundang-undangan, maka larangan hukum adat
“Namar ito” yang diluar mahram hukum Islam dalam semua kategorinya adalah bertentangan dengan aturan hukum Islam lihat kelompok
“namar ito” dalam pembahasan sebelumnya. Namun apabila kita melihat meninjau dari tujuan
hukum Islam yaitu termasuk untuk menciptakan kebaikan hidup individu masyarakat, ketentraman individu masyarakat, dan kesejahteraan individu
masyarakat, maka kelompok orang- orang yang yang terlibat dalam “Namar ito”
yang merasa baik, tentram dan sejahtera dengan aturan hukum adat itu, justru mereka itu telah mengembangkan dan mempeluas hukum Islam dalam
merealisasikan aturan-aturan hukum Islam itu sendiri. Tapi dengan adanya sanksi hukum adat yang menyalahi hukum Islam, diberikan kepada yang melanggar
aturan pernikahan dalam hal Namar Ito, maka aturan hukum adat batak Toba ini jadi bertentangan dengan aturan hukum Islam.
3. Dua Punggu Sada Ihotan
Dua Punggu Sada Ihotan artinya adalah kakak beradik laki-laki memiliki istri yang berkakakadik kandung, atau dua orang kakak beradik kandung
memiliki mertua yang sama. Tinjauan hukum Islam:
Aturan ini bertentangan dengan hukum Islam karena dalam aturan hukum Islam membolehkan kakak beradik laki-laki memiliki istri yang berkakakadik.
Apabila ditinjau dari setiap teks aturan hukum Islam, baik dalam kategori hukum
syara’, fiqh dan QanunPerundang-undangan, maka larangan hukum adat Dua Punggu Sada Ihotan adalah bertentangan dengan aturan hukum Islam. Namun
apabila kita melihat meninjau dari tujuan hukum Islam yaitu termasuk untuk menciptakan kebaikan hidup individu masyarakat, ketentraman individu
masyarakat, dan kesejahteraan individu masyarakat, maka kelompok orang- orang yang yang terlibat dalam hal “Dua Punggu Sada Ihotan” yang merasa baik,
tentram dan sejahtera dengan aturan hukum adat itu, justru mereka itu telah mengembangkan dan mempeluas hukum Islam dalam merealisasikan aturan-
aturan hukum Islam itu sendiri. Tapi dengan adanya sanksi yang diberikan kepada yang melanggar aturan “Dua Punggu Sada Ihotan” maka aturan hukum adat
batak Toba ini jadi bertentangan dengan aturan hukum Islam.
4. Marboru Namboru Nioli Anak Ni Tulang
Marboru Namboru Nioli Anak Ni Tulang: Larangan berikutnya adalah seorang laki-laki dilarang menikahi boru anak perempuan dari Namboru
saudara perempuan ayah kandung.
129
Tinjauan hukum Islam: Apabila ditinjau dari setiap teks aturan hukum Islam, baik dalam kategori
hukum syara’, fiqh dan QanunPerundang-undangan, maka larangan hukum adat “Marboru Namboru” adalah bertentangan dengan aturan hukum Islam. Namun
apabila kita melihat meninjau dari tujuan hukum Islam yaitu termasuk untuk menciptakan kebaikan hidup individu masyarakat, ketentraman individu
masyarakat, dan kesejahteraan individu masyarakat, maka kelompok orang- orang yang yang terlibat dalam hal
“Marboru Namboru” yang merasa baik,
129
Namboru kandung adalah saudara perempuan ayah.
tentram dan sejahtera dengan aturan hukum adat itu, justru mereka itu telah mengembangkan dan mempeluas hukum Islam dalam merealisasikan aturan-
aturan hukum Islam itu sendiri. Tapi dengan adanya sanksi yang diberikan kepada yang melanggar aturan
“Marboru Namboru” maka aturan hukum adat batak Toba ini jadi bertentangan dengan aturan hukum Islam.
5. Pariban Na So Boi Olion Boru Tulang Naso Boi Olion