Dampak pada ibu dan anak dari segi psikologis Dampak dari segi kemanusiaan Dua Punggu Sada Ihotan

menyebabkan kematian pada bayi, fatal anemia, gangguan penglihatan pada anak umur 4-7 tahun yang bisa berakibat buta, albino, polydactyl dan sebagainya. 118 Pada perkawinan berhubungan darah yang dekat yang mengandung gen albino maka kemungkinan keturunan albino lebih besar 13,4 kali dibandingkan perkawinan biasa. Kelemahan genetik lebih berpeluang muncul dari riwayat genetik yang buruk akan bertambah dominan serta banyak muncul ketika lahir dari orang tua yang memiliki kedekatan keturunan. Selain itu banyak penyakit genetik yang peluang munculnya lebih besar pada anak yang dilahirkan dari kasus Inces seperti kelainan genetik yang menyebabkan gangguan kesehatan jiwa skizoprenia, keterlambatan mental idiot dan perkembangan otak yang lemah. 119

4. Dampak pada ibu dan anak dari segi psikologis

Akibat dari tindakan incest pada wanita, mereka akan mengalami trauma seumur hidup dan gangguan kejiwaan. Khususnya inces karena tindakan paksaan. Dan dampaknya pada anak yang lahir, juga akan mengalami gangguan kejiwaan. 120

5. Dampak dari segi kemanusiaan

Secara umum tindakan yang salah, dapat dipastikan akan bertentangan menurut hati nurani setiap manusia. Tindakan inces adalah tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Meskipun dilakukan secara suka 118 Alf. Catur Raharso, Kesepakatan Nikah dalam Hukum Perkawinan Katolik Malang: Dioma, 2008, h. 49. 119 Ibid,.h.50. 120 Alf. Catur Raharso, Kesepakatan Nikah dalam Hukum Perkawinan Katolik Malang: Dioma, 2008, h. 49. sama suka sukarela dan tidak ada yang merasa menjadi korban, Inses telah mengorbankan perasaan moral publik. 121

3. Dua Punggu Sada Ihotan

Dua Punggu Sada Ihotan artinya adalah tidak diperkenankan melangsungkan perkawinan antara saudara abang atau adik laki-laki marga A dengan saudara kakak atau adik perempuan istri dari marga B tersebut. Artinya kakak beradik laki-laki memiliki istri yang berkakakadik kandung, atau dua orang kakak beradik kandung memiliki mertua yang sama. Larangan ini disebabkan adanya larangan saling menyapa yang berlaku dalam hubungan tertentu, misalnya istri adik laki-laki anggi boru tidak diperkenankan berbicara dengan kakak laki-laki haha doli dan vice versa. Tetapi seseorang selalu boleh berbicara dengan saudara perempuan dari istri sendiripariban-nya. Namun apabila adik dari seorang laki-laki kawin dengan saudara perempuan istrinya, akan terjadi perubahan aturan tutur aturan tegur sapa dalam peristilahan hubungan imbar ni partuturan. Hal ini tidak boleh terjadi karena dia telah mengacaukan partuturan hubungan tegur sapa. Adapun sebab larangan bertegur sapa antara seorang laki-laki dengan istri adik laki-laki, karena larangan adab saja. Ini dianggap tidak bagus oleh pandangan masyarakat adat Batak Toba Desa Setia. 122 121 Abdur Rahman, Islam dan Nilai-Nilai Moral Jambi: Amani, 2006,h.97. 122 Wawancara di rumah tokoh adat pada tanggal 16 dan 18 Agustus 2013 dan 2 -7 April 2014 dengan bapak Saut Pakpahan, Hasaruddin Batubara, Syamsuddin Pasaribu, Untung Gultom, Derman Gultom, Tanggoar Panggabean, dan ibu Basaur Hutasuhut, sebagai tokoh adat di Desa Setia. Dan juga sesuai dengan isi buku yang disarikan dari buku Bisuk Siahaan “Batak Toba: Kehidupan di Balik Tembok Bambu” Jakarta: Kempala Foundation, 2005, h. 99-109. Dan juga sesuai dengan materi isi buku J.C.Vergouwen, Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba Jakarta: Kempala Foundation, 1986,h. 197-209.

4. Marboru Namboru