Sipanganon kepada pihak perempuan setelah selesai maka pihak perempuan memberikan Dengkeikan kepada pihak laki-laki. Kemudian makan bersama
dan berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar diberkati rencana Pesta Pernikahan tersebut. Setelah selesai acara makan, maka kedua
pihak keluarga berangkat sama ke Gereja untuk melaksanakan Pamasu-masuon Parbagason putra-putri mereka Bagi yang beragama non muslim. Namun bagi
yang beragama Islam, adakalanya melaksanakan pemberkatan di masjid atau di rumah.
- Raja Parhata Protokol Pihak Laki-laki = PRP - Raja parhata Protokol Pihak Perempaun = PRW
- Suhut Pihak Laki-laki = SP - Suhut Pihak Perempuan = SW
2. Acara Adat Na Gok Ulaon Sadari
a. Prosesi Memasuki Tempat Acara Adat
- PRW meminta semua dongan tubu semarganya bersiap-siap untuk
menyambut dan menerima kedatangan rombongan hula-hula dan tulang. -
PRW memberitahukan kepada hula-hula, bahwa SP sudah siap menyambut dan menerima kedatangan hula-hula.
- Setelah hula-hula
mengatakan mereka
sudah siap
untuk masuk,
PRW mempersilahkan masuk dengan menyebut satu persatu, hula dan tulangnya secara berurutan.
Urutan uduran rombongan 1. Hula-Hula
2. Tulang
3. Bona Tulang 4. Tulang Rorobot
5. Bona Ni Ari 6. Hula-Hula Na Marhaha-Anggi
7. Hula-Hula Naposo Parsiat. -
Protokol hula-hula menyampaikan kepada rombongan hula-hula agar mereka bersama-sama masuk dan menyerahkan pengaturan selanjutnya
kepada hula-hula -
Protokol hula-hula menyampaikan kepada rombongan hula-hula dan tulang yang sudah disebutkan PRW pada point 3 bahwa sudah siap menerima
kedatangan rombongan hula-hula dan tulang dengan permintaan agar uduran hula-hula dan tulang memasuki tempat acara secara bersama-sama. Untuk itu
diatur urutan-urutan uduran rombogan hula-hula dan tulang yang akan memasuki ruangan. Uduran yang pertama adalah Hula-hula diikuti Tulang
sesuai urutan yang disebutkan PRW. -
Menerima kedatangan Suhut Paranak SP. Setelah seluruh rombongan hula- hula dan tulang dari SW duduk , rombongan PRW memberitahu bahwa
tempat untuk SP dan uduruan sudah disediakan dan SW sudah siap menerima kedatangan mereka. beserta Hula-hula, tulang SP dan udurannya.
- PRP menyampaikan kepada dongan Tubu bahwa sudah ada permintaan dari
pihak perempuan agar mereka memasuki ruangan. -
PRP memohon sesuai permintaan hula-hula SW agar mereka masuk bersama- sama dengan SP. Untuk itu tata cara dan urutan memasuki ruangan diatur
yaitu pertama adalah rombongan SP dan borunya disusul Hula-hula kemudian Tulang dan seterusnya.
b. Menyerahkan Tanda Makanan Tudu-Tudu Ni Sipanganon
Setelah pada tahap di atas maka dilanjutkan acara penyerahan Tudu-tudu Ni Sipanganon dan disini Raja Parhata pihak laki-laki memberitahukan kepada
pihak perempuan bahwa mereka akan menyerahkan Tudu-tudu Ni Sipanganon dan disambut oleh Raja Parhata pihak perempuan untuk memberitahukan kepada
pihak perempuan untuk mempersiapkan diri menerima Tudu-tudu Ni Sipanganon dari pihak laki-laki. Tanda makanan adat yang pokok adalah : kepala
utuh, leher tanggalan, rusuk melingkar somba-somba, pangkal paha soit, punggung dengan ekor upasira, hati dan jantung ditempatkan dalam
baskomember besar dan disampaikan dengan bahasa adat umpasa yang intinya menunjukkan kerendahan hati dengan mengatakan walaupun makanan yang
dibawa itu sedikit semoga makanan tersebut membawa manfaat dan berkat jasmani dan rohani hula-hula SW dan semua yang memakannya . Dan penyerahan
tersebut dipakai umpasa yaitu : Sitiktikma si gompa, golang-golang pangarahutna. tung songoni na hupatupa
hami, sai godang ma pinasuna. kemudian disambut dengan bersama-sama mengatakan : Hematutu.
c. Menyerahkan “Dengke” Ikan Mas Oleh Suhut Pihak Perempuan