NEGARA ANGGOTA ASEAN DALAM RANGKA MENGHADAPI ASEAN
ECONOMIC COMMUNITY 2015” telah diperiksa melalui penelusuran
kepustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dan sepengetahuan penulis belum pernah ditulis oleh siapapun di Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara. Data yang digunakan guna melengkapi penulisan skripsi ini memanfaatkan informasi yang diperoleh dari literatur yang ada dan berbagai
media, baik itu media cetak atau pun pengumpulan informasi melalui media elektronik.
F. Kerangka Teori dan Konsep
Untuk menghindari kesalahpahaman istilah, maka diberikan batasan pengertian sebagai berikut :
1. Subjek Hukum dan Subjek Hukum Internasional Definisi mengenai subjek hukum, yaitu :
Subjek hukum ialah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum. Dalam kehidupan sehari-hari, yang menjadi subjek hukum dalam
sistem hukum Indonesia, yang barang tentu bertitik tolak dari sistem hukum Belanda, ialah individu orang dan badan hukum
perusahaan, organisasi, institusi
10
10
. Beberapa definisi mengenai subjek hukum internasional menurut para
ahli, yaitu :
http:id.m.wikipedia.orgwikiSubyek_hukum, diakses pada tanggal 20 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
a. Mochtar Kusumaatmadja, subjek hukum internasional merupakan
pemegang segala hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Hampir serupa dengan subjek hukum perdata, dalam hukum
internasional, subjek hukum harus memenuhi persyaratan untuk dapat menjadi subjek hukum internasional, diantaranya adalah
memiliki personalitas sebagai subjek hukum internasional dan memiliki kecakapan tertentu
11
b. Boer Mauna, subjek hukum internasional adalah semua pihak atau
entitas yang dapat dibebani oleh hak dan kewajiban yang diatur oleh hak dan kewajiban yang diatur oleh hukum internasional. Hak
dan kewajiban tersebut berasal dari semua ketentuan baik yang bersifat formal ataupun non-formal dari perjanjian internasional
ataupun dari kebiasaan internasional .
12
Subjek hukum internasional terdiri dari : .
1 Negara
2 Tahta Suci Vatikan
3 Palang Merah Internasional
4 Organisasi Internasional
5 Individu
6 Belligerent
2. Organisasi dan Organisasi Internasional
11
http:statushukum.comsubjek-hukum-internasional.htm, diakses pada tanggal 20 Februari 2014
12
http:yasminelisasih.com20110824subjek-hukum_internasional, diakses pada tanggal 20 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pengertian organisasi menurut para ahli, yaitu
13
a. Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama
:
b. James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adlaah
bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
c. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah
merupakan suatu sistem aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
d. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah
kesatuan entity sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan
Berikut ini beberapa pengertian organisasi internasional menurut para ahli
14
a. Bowwet D.W. : “...tidak ada suatu batasan mengenai organisasi
publik internasional yang dapat diterima secara umum. Pada umumnya organisasi ini merupakan organisasi permanen
sebagai contoh, jawatan pos atau KA yang didirikan berdasarkan perjanjian internasional yang kebanyakan
:
13
http:id.m.wikipedia.orgwikiOrganisasi, diakses pada tanggal 20 Februari 2014
14
http:Mahendraputra.netMATERI-PERKULIAHAN-HUKUM-INTERNASIOAL-10-1, diakses pada tanggal 20 Februari 2014
Universitas Sumatera Utara
merupakan perjanjian multilateral daripada perjanjian bilateral yang disertai beberapa kriteria tertentu mengenai tujuannya”
b. Starke hanya membandingkan fungsi, hak dan kewajiban serta
wewenang dari lembaga internasional dengan negara yang modern. Starke berpendapat : “Pada awalnya seperti fungsi
suatu negara modern mempunyai hak, kewajiban dan kekuasaan yang dimiliki beserta alat perlengkapannya, semua
itu diatur oleh hukum nasional yang dinamakan hukum tata negara sehingga dengan demikian organisasi internasional
sama halnya dengan alat perlengkapan negara modern yang diatur oleh hukum konstitusi nasional”
c. Sumaryo Suryokusumo berpendapat bahwa organisasi
internasional adalah suatu proses; organisasi internasional juga menyangkut aspek-aspek perwakilandari tingkat proses
tersebut yang telah dicapai pada waktu tertentu. Organisasi internasional juga diperlukan dalam rangka kerja sama
menyesuaikan dan mencari kompromi untuk menentukan kesejahteraan serta memecahkan persoalan bersama serta
mengurangi pertikaian yang timbul d.
T. Sugeng Susanto menjelaskan yang dimaksud dengan organisasi internasional dalam pengertian luas adalah bentuk
kerjasama antar pihak-pihak yang bersifat internasional untuk tujuan yang bersifat internasional. Pihak-pihak yang bersifat
Universitas Sumatera Utara
internasional itu dapat berupa orang-perorangan, badan-badan bukan negara yang berada di berbagai negara atau pemerintah
negara. Adapun yang dimaksud dengan tujuan internasional ialah tujuan bersama yang menyangkut kepentingan berbagai
negara e.
Boer Mauna menyebutkan bahwa pengertian organisasi internasional menurut Pasal 2 ayat 1 Konvensi Wina 1969
tentang Perjanjian Internasional, yang mana dalam pasal itu disebutkan bahwa organisasi internasonal adalah organisasi
antar pemerintah. Menurut Boer Mauna, pengertian yang diberikan konvensi ini sangat sempit karena hanya membatasi
diri pada hubungan antar pemerintah. Menurutnya, definisi ini mendapat tantangan dari para penganut definisi yang luas
termasuk NGO’s
15
f. T. May Rudy berpendapat secara sederhana, organisasi
internasional dapat didefinisikan sebagai pengaturan bentuk kerja sama internasional yang melembaga antar negara-negara
umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar, untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang memberi manfaat timbal
balik yang diejawantahkan melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara berkala. Organisasi internasional
akan lebih lengkap dan menyuluruh jika didefinisikan sebagai .
15
Boer Mauna, Hukum Internasional: Pengertian, Peranan, Dan Fungsi Dalam Era Dinamika Global, 2008, P.T. Alumni, Bandung, hal: 462
Universitas Sumatera Utara
pola kerjasama yang melintasi batas-batas negara, dnegan didasari struktur organisasi jelas dan lengkap serta diharapkan
atau diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksanakan fungsinya secara berkesinambungan dan melembaga guna
mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan yang diperlukan serta disepakati bersama, baik antara pemerintah dengan pemerintah
maupun antar sesama kelompok non-pemerintah pada negara yang berbeda
16
Bila dilihat dari ciri-ciri organisasi internasional, seperti yang dikemukakan oleh Leroy Bennet, organisasi internasional mempunyai ciri sebagai
berikut
17
a A permanent organization to carry on a continuing set of
functions :
b Voluntary membership of eligible parties
c Basic instrument stating goals, structure and methods of
operation d
A broadly representative consultative conference organ e
Permanent secretariat to carry on countinous administrative, research and information functions
Organisasi internasional dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara sesuai dengan kebutuhan atau menurut cara peninjauan organisasi tersebut,
sebagai berikut
18
16
T. May Rudy, Hukum Internasional 2, PT. Refika Aditama, Bandung, hal. 93-94
17
Sri Setyaningsih Suardi, Pengantar Hukum Organisasi Internasional, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 5-6
:
Universitas Sumatera Utara
a Klasifikasi yang didasarkan antara organisasi internasional
yang permanen dan tidak permanen, yakni bila klasifikasi didasarkan pada waktu
b Klasifikasi didasarkan pada Organisasi Internasional Publik
Public International Organization dan Organisasi Internasional Privat Private International Organization
atau Non Governmental Organization NGO c
Klasifikasi yang didasarkan pada keanggotaannya, organisasi universal, dan organisasi tertutup
d Klasifikasi yang didasarkan pada fungsinya
G. Metode Penelitian