meningkatkan peran serta dalam jejaring produksi globa dengan pendapatan daerah yang lebih tinggi serta mengadopsi praktik produksi dan pemasaran yang
terbaik. Indonesia secara intens melakukan tindakan-tindakan untuk mendukung
peningkatan iklim investasi dan perdagangan serta meningkatkan daya saing nasional, termasuk upaya yang dilakukan baik secara internal Indonesia dengan
diterbitkannya Inpres No. 11 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN, maupun eksternal berkoordinasi dengan
negara ASEAN.
B. Integrasi Perangkat Hukum ASEAN mengenai Sektor-Sektor
Prioritas ASEAN Economic Community AEC 2015
Hakikatnya, ASEAN Economic Community dibuat untuk memperluas pasar dan mempromosikan kompetensi perdagangan serta menghilangkan
hambatan-hambatan yang berkaitan dengan ekonomi, perdagangan, dan industri antar negara anggota ASEAN dengan cara menyatukannya dalam integrasi
regional menjadi sebuah pasar tunggal. Namun, integrasi regional juga memiliki potensi risiko. Pertama, dapat
menimbulkan kerugian kesejahteraan jika efek penciptaan perdagangan dibayangi oleh “efek pengalihan perdagangan”, yaitu jika penghapusan hambatan
perdagangan di antara negara-negara anggota menyebabkan perdagangan lebih efisien dengan negara-negara non-anggota dibandingkan jika dialihkan ke negara
anggota yang kurang efisien. Kedua, akan menyebabkan “pengalihan efek
Universitas Sumatera Utara
investasi” dimana investasi sumber daya yang terbatas dialihkan ke pasar terpadu dengan skala yang lebih besar. Ketiga, ada kekhawatiran terhadap “efek mangkuk
mie” “noodle bowl effect”, mengacu pada potensi masalah yang mungkin timbul sebagai akibat dari kurangnya koherensi antara perbedaan perjanjian yang
tumpang tindih.
130
Berhubung agenda ASEAN Economic Community AEC 2015 diintegrasikan dalam sebuah pasar tunggal, Cetak Biru Masyarakat Ekonomi
ASEAN melihat bagaimana liberalisasi perdagangan di wilayah ini akan dilaksanakan, dan bagaimana standard-standard umum dikembangkan. Selain itu,
kerja sama dan alih teknologi dengan bantuan organisasi-organisasi internasionalregional seperti Food and Agricultural OrganzationFAO dan
sektor swasta juga menjadi perhatian ASEAN. Hal ini juga mengundang produsen pertanian melalui promosi dan berjaringan kerja sama pertanian.
131
Selain pasar tunggal, Komunitas Ekonomi ASEAN juga melihat sebuah kawasan ekonomi dengan semangat kompetisi yang tinggi, pembangunan
ekonomi yang setara, dan integrasi penuh dalam ekonomi global. Pembangunan kawasan kompetitif ini akan dilakukan dengan membuat beberapa kebijakan
bersama dan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan. Untuk itu, ASEAN akan menyelaraskan kebijakan-kebijakan kompetisi, perlindungan konsumen, hak
kekayaan intelektual, pajak dan e-commerce. ASEAN akan mendirikan sebuah jaringan transportasi yang terintegrasi udara, laut, dan darat; mengembangkan
sistem ICT yang dapat dihubungkan dan digunakan oleh semua negara di kawasan
130
lib.ui.ac.idfile?file=digital131618-T2027561-Dampak20kemajuan-Analisis.pdf, Ibid hal. 77
131
Ibid hal. 98
Universitas Sumatera Utara
ini; mencari proyek-proyek untuk jaringan listrik dan pipa gas yang terintegrasi; mempromosikan sektor penambangan; dan menarik sektor swasta untuk mendanai
upaya-upaya tersebut.
132
Seiring dengan disepakatinya draft AEC Blueprint, pada pertemuan ke-39 AEM juga disepakati mengenai Roadmap for ASEAN integration of the Logistics
Services Sector sebagai priotitas ke-12 untuk integrasi ASEAN dan menandatangani “Protocol to Amend Article 3 of the ASEAN Framework
Amandment Agreement for the Integration of the Priority Sectors”. Dengan demikian, ke-12 Priority sectors dimaksud adalah agro-based products produk
berbasis agro, air-travel transportasi udara, automotive otomotif, e-ASEAN, electronics elektronik, fisheries perikanan, healthcare kesehatan, rubber-
based products produk berbasis karet, textiles apparels tekstil dan pakaian, tourism pariwisata, wood-based products produk berbasis kayu, logistics
services jasa logistik.
133
Professor European University Institute, EUI President ad Interim Marise Cremona mengatakan potensi negara di ASEAN dalam menerapkan integrasi
hukum cukup besar. Berdasarkan keputusan tersebut maka penting bagi negara-negara anggota
ASEAN untuk mempunyai perangkat hukum nasional sendiri ataupun memiliki perjanjian bilateral yang konkret untuk dapat menghadapi ASEAN Economic
Community AEC 2015 sebagai tindakan preventif untuk melindungi kepentingan negaranya apabila terjadi konflik terhadap pelaksanaannya di kemudian hari.
132
Loc.cit
133
http:xerma.blogspot.com201305asean-economic-community-aec-blueprint.html, diakses pada 15 Juli 2014
Universitas Sumatera Utara
Salah satu faktornya hampir sebagian besar negara di ASEAN seperti Singapura, Indonesia, Malaysia mempunyai isu yang sama yaitu masalah
perubahan iklim, dan masalah ketenagakerjaan,”
134
134
Diskusi Universitas Pelita Harapan ASEAN Through Integration Law di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin 297, dari
Marise menjelaskan, negara- negara di Eropa telah mengintegrasikan sistem hukum mereka. Jadi ketika mereka
menghadapi permasalahan, maka negara di Eropa saling membantu. Hal yang sama seharusnya terjadi antar negara ASEAN.
Jika negara ASEAN sudah melakukan integrasi hukum yang hebat maka kontribusi negara ASEAN memberikan ide atau konsep terhadap hukum
internasional akan diperhitungkan, ujar dia. Dia mengatakan, salah satu keuntungan integrasi sistem hukum adalah sesama
negara ASEAN bisa membuat nota kesepahaman bersama terkait isu penting, sehingga negara ASEAN saling mendukung menciptakan keharmonisan tidak
hanya di sektor hukum, tetapi juga dalam sektor-sektor lain seperti ekonomi dan perdagangan.
Kesempatan yang sama, Advokat, Konsultan Hukum dan Mediator Universitas Pelita Harapan Henry Panggabean menilai ide mempersatukan sistem
hukum sesama negara ASEAN cukup baik. Menurut dia, setiap negara ASEAN mempunyai permasalahan hukum yang berbeda-beda. Contohnya Indonesia,
masalah yang sering terjadi adalah narkoba dan korupsi. Adapun Thailand masalah terorisme.
http:www.beritasatu.comhukum128770- integrasi-hukum-asean-perlu-segera-terealisasi.html,
diakses pada tanggal 15 Juli 2015
Universitas Sumatera Utara
Henry mengatakan jika negara ASEAN ingin menerapkan integrasi hukum maka pekerjaan rumah yang pertama kali harus dilakukan adalah membereskan
dahulu masalah di negara masing-masing atau yang disebut dalam istilah hukum trend nasional. Jika trend nasional di negara sudah beres, baru pemerintah
memikirkan untuk menerapkan integrasi hukum.
C. Pengaturan Arus Barang dan Arus Bebas Jasa dalam ASEAN