BAB III ASEAN
ECONOMIC COMMUNITY AEC SEBAGAI BENTUK INTEGRASI EKONOMI ASEAN
A. Kesepakatan ASEAN Dalam Bidang Ekonomi
Sejak awal pembentukannya, ASEAN secara intensif membuat perjanjian dan kesepakatan di bidang ekonomi. Pada 24 Februari tahun 1977, ASEAN
menyepakati ASEAN Preferential Trade Association PTA. Berdasarkan PTA ini, negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk memberi keuntungan-
keuntungan perdagangan bagi negara-negara yang berasal dari ASEAN. Inti dari program PTA ialah menurunkan bea masuk dalam perdagangan antaranggota
ASEAN di Manila.
64
Program ASEAN PTA ini menandai komitmen pertama negara-negara anggota ASEAN untuk melaksanakan perdagangan bebas.
65
Namun sistem ini tidak memberikan manfaat banyak untuk mengembangkan perdagangan di antara negara-negara ASEAN.
66
Hal ini dikarenakan rendahnya pemanfaatan kemudahan PTA, antara lain:
67
1. Didaftarkannyadimasukkannya produk-produk yang tidak relevan untuk
kebutuhan ASEAN misalnya alat pembersih salju; 2.
Pembagian produk yang terlalu rinci; 3.
Tarif preferensi yang mengarah ke produk-produk dengan tingkat tarif nol;
4. Pembuktian muatan lokal ASEAN tidak secara otomatis diterima;
64
Dibyo Prabowo dan Sonia Wardoyo, AFTA Suatu Pengantar, 2004, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, hal. 7
65
Ibid, hal. 9
66
Huala Adolf, op.cit. hal. 134
67
Prabowo Dibyo dan Sonia Wardoyo, op.cit, hal.10
Universitas Sumatera Utara
5. Kurang luasnya diseminasi informasi tentang PTA; dan
6. Daftar barang dikecualikan exclusion list terlalu panjang
KTT IV ASEAN pada tanggal 27-28 Januari 1992 di Singapura telah menetapkan bahwa kerja sama ASEAN akan ditingkatkan menjadi ASEAN Free
Trade Area AFTA dimulai pada 1 januari 1993. AFTA adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif bea masuk 0-5
maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN. Proses menuju AFTA tersebut dilakukan melalui Common Effective Preferential Tarif CEPT,
yaitu penurunan tarif beberapa komoditas tertentu secara bersamaan hingga mencapai tingkat 0-5.
68
Kerangka CEPT pada dasarnya merupakan cara dan langkah untuk mencapai pelaksanaan perdagangan bebas di antara negara anggota
ASEAN melalui penurunan bea impor tarif secara serentak oleh seluruh negara anggota untuk komoditas tertentu. Untuk dapat memberikan peluang bagi negara
yang perekonomiannya masih lemah untuk menyiapkan diri, pelaksanaan CEPT dilakukan secara bertahap, dimulai dari komoditas-komoditas yang daya saingnya
dirasakan oleh para negara anggota sudah cukup kuat.
69
Seperti yang tercantum dalam Framework Agreement on Enhancing Economic Cooperation di tahun 1992, tujuan strategis AFTA adalah
meningkatkan keunggulan komparatif regional ASEAN sebagai suatu kesatuan unit produksi.
70
68
Sjamsumar Dam dan Riswandi, Kerja Sama ASEAN: Latar Belakang, Perkembangan, dan Masa Depan, 1995, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal. 111
69
Ibid, hal. 113
70
Huala Adolf, op.cit, hal. 135
Meningkatkan kerja sama ekonomi antar negara ASEAN guna mencapau pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkesinambungan bagi
Universitas Sumatera Utara
semua negara anggota ASEAN di mana hal tersebut sangat penting bai pencapaian stabilitas dan kemakmuran di kawasan.
71
AFTA mendorong bukan saja perdagangan antar negara ASEAN tetapi juga perdagangan dan investasi dari negara lain. Atas dasar itulah AFTA dapat
dianggap sebagai “open-regionalism” yaitu integrasi ekonomi dalam kawasan dan pada saat uang sama juga menerima baik hubungan perdagangan dan aliran
investasi dari luar kawasan.
72
Pada tahun 1995 ASEAN mulai memasukkan bidang jasa dalam kesepakatan kerja samanya yang ditandai dengan ditandatanganinya ASEAN
Framework Agreement on Services AFAS. AFAS adalah persetujuan dan kerja sama dalam rangka liberalisasi perdagangan bidang jasa dalam forum ASEAN,
kesepakatan ini dipayungi dengan kesepakatan para pemimpin ASEAN yang dituangkan dalam Bangkok Summit Declaration of 1995, mengenai trade in
services yang menegaskan hal-hal sebagai berikut: Hal tersebut menjadi salah satu alasan percepatan
pelaksanaan AFTA yang pada awalnya akan dilaksanakan dalam jangka waktu 15 tahun sejak kesepakatannya namun dipercepat menjadi 10 tahun yaitu pada 1
Januari 2003.
73
1. Sepakat untuk melakukan integrasi ekonomi
2. ASEAN akan terus bergerak meningkatkan kerja sama perdagangan jasa
yang lebih terbuka melalui pelaksanaan The ASEAN Framework Agreement on Services
71
Dibyo Prabowo dan Sonia Wardoyo, op.cit, hal. 20
72
Ibid, hal. 23
73
http:stiebanten.blogspot.com201106afas-asean-framework-agreement-on.html?m=1 diakses pada tanggal 20 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
3. Anggota ASEAN akan melakukan negosiasi specific commitment on
market access, national treatment dan additional commitments yang mencakup seluruh modes of supply sektor jasa
4. Liberalisasi sektor jasa dilakukan secara bertahap sampai tercapai tingkat
liberalisasi yang lebih tinggi 5.
Negara anggota ASEAN diberikan fleksibilitas dalam melakukan offer AFAS bertujuan membebaskan perdagangan dalam empat modus
perdagangan jasa, yaitu: Modus 1 penawaran lintas perbatasan, Modus 2 konsumsi di luar negeri, Modus 3 kehadiran perdagangan atau investasi asing di
bidang jasa, dan Modus 4 perpindahan orang.
74
Melalui penawaran lintas perbatasan dan konsumsi luar negeri relatif terbuka untuk bisnis, baik bagi mereka yang mencari akses ke Indonesia, maupun
bagi perusahaan dan konsumen Indonesia yang berinvestasi dan membeli jasa di luar negeri. Mengenai kehadiran perdagangan atau investasi asing di bidang jasa,
satu isu utamanya berkenaan dengan pembatasan investasi asing di bidang jasa di Indonesia. Kerangka regional ini merupakan kendaraan penting intuk membatasi
kecenderungan proteksionis di antara kelompok-kelompok kepentingan dan nasionalis-nasionalis ekonomi di dalam negeri. Pada saat yang sama, kemajuan
berjalan lambat dalam rangka menghapuskan pembatasan partisipasi asing dalam industri-industri jasa utama, misalnya pendidikan dan kesehatan, yang sangat
penting untuk pengembangan sumber daya manusia dan lapangan kerja produktif.
74
www.ilo.orgwcmsp5groups diakses pada 20 Maret 2014
Universitas Sumatera Utara
Mengenai perpindahan orang, upaya-upaya telah dilakukan untuk mendorong perjanjian pengakuan timbal-balik bagi para profesional di ASEAN.
75
Pada 7 Oktober 1998 ASEAN menyepakati kerja sama dalam bidang investasi, yaitu ASEAN Investment Area AIA. Berdasarkan kerangka kerja sama
AIA, tujuan inisiatif investasi yang menarik, kompetitif, terbuka, dan bebas dalam rangka menarik dan meningkatkan arus penanaman modal asing baik dari luar
maupun dalam kawasan secara berkesinambungan.
76
Perjanjian ASEAN Investment Area AIA ini mengikat negara anggota untuk secara progresif mengurangi atau menghapus peraturan, kebijakan dan
kondisi yang dapat menghambat arus investasi masuk dan memastikan pelaksanaan proyek penanaman modal asing di ASEAN dicapai dalam kurun
waktu yang telah disepakati.
77
Sebelum adanya AIA, ASEAN telah memiliki Promotion and Protection of Investment Agreement atau Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan
Perlindungan Investasi PAPPI yang ditandatangani pada 1987 dalam rangka mempercepat proses industrialisasi yang terjadi di kawasan yang antara lain
dilakukan melalui promosi dan perlindungan investor.
78
75
Ibid
76
Bank Indonesia, op.cit, hal. 175
77
Ibid, hal. 179
78
Ibid, hal. 180
Kemudian, kedua perjanjian ini digabungkan menjadi satu perjanjian yang dikenal sebagai ASEAN
Comprehensive Investment Agreement ACIA. Berdasarkan ACIA, ASEAN akan
Universitas Sumatera Utara
memulai program peninjauan dan mengurangi pembatasan yang ada, mengadopsi praktik terbaik dan meningkatkan kegiatan promosi.
79
Kesepakatan-kesepatan ekonomi yang telah terjadi mulai dari ASEAN Free Trade Area AFTA, ASEAN Framework Agreement on Services AFAS
dan ASEAN Investment Area AIA dapat lebih diintegrasikan dalam satu atap yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN.
80
Selain itu, perjanjian-perjanjian tersebut tidak lain ditujukan untuk membebaskan perdagangan dan investasi di kawasan
ASEAN, dan tanda-tanda ke arah kerja sama ekonomi yang lenih erat dengan dunia luar ASEAN.
81
Masyarakat ekonomi ASEAN MEA atau ASEAN Economic Community AEC merupakan konsep yang mulai digunakan dalam Declaration
of ASEAN Concord II Bali Concord II, Bali, Oktober 2003. Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah salah satu pilar perwujudan ASEAN vision, bersama-
sama dengan ASEAN Security Community ASC dan ASEAN Socio-Cultural Community ASCC.
B. Tahap Pembentukan ASEAN