61 Berdasarkan surat pengaduannya tersebut, Pengadu memohon kepada
BPSK kota Surakarta, untuk membantu menyelesaikan masalah diajukan olehnya, dan mengajukan tuntutan sebagai berikut :
a. PT. Andalan Finance Teradu mengembalikan mobil suzuki Carry
AD 8710 ME, sesuai dengan keadaan waktu diambil; b.
Pengadu diperbolehkan untuk mengangsur kembali sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati;
c. Biaya kerugian materiil selama mobil ditarik, karena harus
mengeluarkan biaya transport tambahan sebesar RP. 750.000 x 13 bulan = Rp.9.750.000,- sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah.
b. Uraian Singkat Keabsahan Perjanjian yang dilakukan antara
Pengadu dan Teradu
Bahwa selama proses persidangan berlangsung, ditemukan fakta-fakta dimana BPKB dan STNK mobil merk Suzuki carry
keduanya menyebutkan nama pemilik adalah H. Suwito Hadi Suprapto orang Tua Pengadu, yang mana telah melakukan balik nama dan
memperoleh hak atas kendaraan tersebut sejak tahun 2004. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui kendaraan yang menjadi objek
perjanjian pembiayaan konsumen, adalah kendaraan yang sejak semula sebelum adanya perjanjian pembiayaan konsumen, telah berada di
bawah kekuasaan pengadu, dan bukan diperoleh berdasarkan perjanjian pembiyaan konsumen. Bahwa Pengadu tidak mengakui adanya jual beli
kendaraan antara pengadu dengan Igantius Ade Cahyanto, sehingga terbitlah
sertifikat jaminan
fidusia dengan
Nomor :
W9.37431.AH.05.01.TH 2011 tanggal 31 Oktober 2011 oleh Notaris Dini Warastuti, SH.,M.Kn, dan pengadu berkeyakinan tidak pernah
menandatangani dokumen tersebut. Bahwa meskipun telah diberi waktu yang cukup, Teradu
ternyata tidak bisa bersediatidak dapat membuktikan bahwa Pengadu perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
62 benar-benar sebagai orang yang menandatangani dokumen surat
fidusia tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka majelis tidak memiliki keyakinan, bahwa benar-benar telah terjadi perjanjian jual-beli
kendaraan bermotor antara Igantius Adhe Cahyanto dengan Riyadi Pengadu.
Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, maka dapatlah diketahui bahwa tujuan para pihak untuk membuat dan
menyetujui perjanjian pembiayaan konsumen tidaklah tercapai. Hal ini dikarenakan objek dari perjanjian pembiayaan konsumen yang berupa
barang berdasarkan kebutuhan konsumen vide Pasal 1 huruf g jo pasal 6 ayat 1, 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84PMK.0122006
Tentang Perusahaan Pembiyaan jo Pasal 1 angka 7 Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga Pembiayaan, tidaklah pernah
ada. Sehingga berdasarkan pertimbangan diatas, maka dapat diketahui bahwa perjanjian yang dilakukan antara Pengadu dan Teradu, tidak
memenuhi sarat syahnya perjanjian.
c. Uraian Singkat tentang kekuatan Mengikat dari Klausa Baku