Teori Penegakan Hukum Manfaat Penelitian

40 e. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis, dari konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlinduyngan konsumen; f. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan konsumen; g. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen; h. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan atau setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap Undang-undang ini; i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli, atau setiap orang sebagaimana dimaksud pada huruf g dan h, yang tidak bersedia memenuhi panggilan badan penyelesaian sengketa konsumen; j. Mendapatkan, meneliti dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan dan atau pemeriksaan; k. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di piuhak konsumen; l. Memberitahukan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen; m. Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan Undang-undang ini.

6. Teori Penegakan Hukum

Hukum tumbuh dan berkembang seiring perkembangan masyarakat. Hukum adalah salah satu sarana untuk menciptakan ketertiban dan kedamaian di masyarakat dalam pergaulan hidupnya sehari-hari. Hukum bisa berjalan dengan baik apabila masyarakat menyadari akan pentingnya hukum dalam kehidupannya sehari-hari, yaitu dengan jalan mentaatinya dan patuh akan hukum yang berlaku dalam kehidupannya. Menurut Soerjono Soekamto, hukum bertujuan untuk mencapai suatu kedamaian dalam perpustakaan.uns.ac.id commit to user 41 masyarakat. 47 Hukum adalah suatu sistem yaitu sistem norma-norma yang memiliki sifat umum dari suatu sistem. Sistem memiliki dua pengertian yang penting untuk dikenali. Yang pertama adalah pengertian sistem sebagai jenis satuan yang mempunyai tatanan tertentu. Tatanan tertentu menunjuk kepada struktur yang tersusun dari bagian-bagian. Kedua, sistem sebagai suatu rencana, metode atau prosedur untuk mengerjakan sesuatu. 48 Hukum berfungsi sebagai pelindung dari kepentingan manusia, agar kepentingan-kepentingan manusia bisa terlindungi maka hujum harus dilaksanakan dan dipatuhi. Dalam penegakan hukum ada tiga unsur yang harus diperhatikan, yaitu : 49 1. Kepastian hukum Rechtssicherheit 2. Kemanfaatan hukum zweckmassigkeit 3. Keadilan gerechtigkeit. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa hukum merupakan salah satu sub sistem diantara sub sistem lainnya seperti sosial, budaya, politik dan ekonomi. Ini berarti hukum tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sebagai basis bekerjanya. 50 Sedangkan menurut Satjipto Raharjo, penegakan hukum pada hakikatnya merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan hukum menjadi kenyataan. 51 Sehingga bisa juga dikatakan bahwa untuk terwujudnya tujuan-tujuan hukum, maka diperlukan kesadaran hukum yang tinggi sehingga apa yang dicita-citakan dalam penegakan hukum bisa tercapai dan adanya perlindungan hukum bagi masyarakat secara adil. Sebagai sarana mencapai ketertiban dan kedamaian berdasarkan keadilan, maka ada persyaratan yang merupakan landasan bagi berlakunya hukum 47 Soerjono Soekamto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia Press, Jakarta, 1986, hlm. 13. 48 Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya, Bandung, 2000, hlm.48 49 Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Universitas Atma Jaya, yogyakarta, 2010, hlm. 207. 50 Esmi Warasih, Pranata Hukum, Sebuah Telaah Sosiologis, PT. Suryandaru, Semarang, 2005, hlm.80 51 Satjipto Raharjo dalam Faisal, Menerobos Postivisme Hukum, Rangkang Education, Yogyakarta, 2010, hlm.39. commit to user 42 sehingga dapat berjalan efektif dalam rangka mewujudkan tujuan hukum, yaitu bahwa hukum harus memiliki nilai-nilai keadilan, ditetapkan oleh penguasa yang sah melalui mekanisme sesuai konstitusi serta berdasarkan situasi kebutuhan masyarakat 52 . Keadilan adalah ukuran yang dipergunakan dalam memberikan perlakuan terhadap obyek hukum, sehingga hukum yang memasuki hubungan antar manusia akan meliputi keadilan selain ketertiban 53 . Hal ini terkait dengan kedudukan negara yang memang diberi wewenang oleh warga negaranya sehingga memiliki kekuasaan untuk mengatur tata kehidupan masyarakat bersama sehingga ketertiban dan keadilan dapat diwujudkan. Pelanggaran terhadap norma hukum yang ditetapkan negara akan menyebabkan timbulnya tindakan dari aparatur penegak hukum negara untuk mengadakan upaya law enforcement atau penerapan hukum termasuk pemberian sanksi sesuai peraturan yang telah ditetapkan 54 . Hukum senantiasa dibatasi oleh situasi atau lingkungan dimana ia berada, sehingga tidak heran kalau terjadi ketidak cocokkan antara apa yang seharusnya das sollen dengan apa yang senyatanya das sein. Sedangkan menurut Menurut Soerjono Soekanto, ada lima faktor yang mempengaruhi penegakan hukum, yaitu: 1. Undang-Undang Mengenai berlakunya undang-undang tersebut, terdapat beberapa asas yang tujuannya adalah agar undang-undang tersebut mempunyai dampak yang positif. Artinya, supaya undang-undang tersebut mencapai tujuannya, sehingga efektif. Asas-asas tersebut antara lain: a. Undang-undang tidak berlaku surut artinya, undang-undang hanya boleh diterapkan terhadap peristiwa yang disebut di dalam undang- undang tersebut, serta terjadi setelah undang-undang itu dinyatakan berlaku. 52 Theo Huijbers, Filsafat Hukum dalam Lintas Sejarah, Kanisius, Yogyakarta,1982,hlm.274 53 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum¸ Citra Aditya Bhakti, Bandung,2000.hlm.165 54 Opcit.hlm.175,184 commit to user 43 b. Undang-undang yang dibuat oleh penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula. c. Undang-undang yang bersifat khusus menyampingkan undang- undang yang bersifat umum, apabila pembuatnya sama. Artinya, terhadap peristiwa khusus wajib diperlakukan undang-undang yang menyebutkan peristiwa itu, walaupun bagi persitiwa khusus tersebut dapat pula diperlakukan undang-undang yang menyebutkan peristiwa yang lebih luas ataupun lebih umum, yang juga dapat mencakup peristiwa khusus tersebut. d. Undang-undang yang berlaku belakangan, membatalkan undang- undang yang berlaku terdahulu. Artinya, undang-undang lain yang lebih dahulu berlaku dimana diatur mengenai suatu hal tertentu, tidak berlaku lagi apabila ada undang-undang baru yang berlaku belakangan yang mengatur pula hal tertentu tersebut, akan tetapi makna atau tujuannya berlainan atau berlawanan dengan undang- undang lama tersebut. e. Undang-undang tidak dapat diganggu gugat. f. Undang-undang merupakan suatu sarana untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan matrial bagi masyarakat maupun pribadi, melalui pelestarian ataupun pembaharuan inovasi. Artinya, supaya pembuat undang-undang tidak sewenang-wenang atau supaya undang-undang tersebut tidak menjadi huruf mati. 2. Penegak Hukum Yang termasuk dalam penegak hukum dalah kalangan yang secara langsung berkecimpung dalam bidang penegakan hukum yang tidak hanya mencakup law enforcement, akan tetapi juga peace maintenance. Secara sosiologis, maka setiap penegak hukum tersebut mempunyai kedudukan status dan peranan role.Kedudukan social merupakan posisi tertentu di dalam struktur kemasyarakatan, yang mungkin tinggi, sedang-sedang saja atau rendah. Kedudukan tersebut sebenarnya merupakan suatu wadah yang isinya adalah hak-hak dan kewajiban- commit to user 44 kewajiban tertentu. Oleh karena itu, seseorang yang mempunyai kedudukan tertentu, lazimnya dinamakan pemegang peranan role occupant. Suatu hak sebenarnya merupakan wewenang untuk berbuat atau tidak berbuat, sedangkan kewajiban adalah beban tugas. Suatu peranan tertentu, dapat dijabarkan ke dalam unsur-unsur, sebagai berikut; a. Peranan yang ideal ideal role b. Peranan yang seharusnya expected role c. Peranan yang dianggap oleh diri sendiri perceived role d. Peranan yang sebenarnya dilakukan actual role 3. Faktor Sarana atau Fasilitas Tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukum akan berlangsung dengan lancar. Sarana atau fasilitas tersebut, antara lain mencakup tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil, organisasi yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dan seterusnya. Kalau hal-hal itu tidak terpenuhi, maka mustahil penegakan hukum akan mencapai tujuannya. 4. Faktor Masyarakat Penegakan hukum berasal dari masyarakat, dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat. Oleh karena itu, dipandang dari sudut tertentu, maka masyarakat dapat mempengaruhi penegakan hukum tersebut. Masyarakat Indonensia pada khusunya, mempunyai pendapat- pendapat tertentu mengenai hukum. Pertama-tama ada berbagai pengertian atau arti yang diberikan pada hukum, yang variasinya adalah dari sekian banyaknya pengertian yang diberikan pada hukum, terdapat kecenderungan yang besar pada masyarakat,untuk mengartikan hukum dan bahkan mengidentifikasinya dengan petugas dalam hal ini penegak hukum sebagai pribadi. Salah satu akibatnya adalah, bahwa baik- buruknya hukum senantiasa dikaitkan dengan pola perilaku penegak perpustakaan.uns.ac.id commit to user 45 hukum tersebut, yang menurut pendapatnya merupakan pencerminan dari hukum sebagai struktur maupun proses. 5. Faktor Kebudayaan Kebudayaan sistem hukum pada dasarnya mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum yang berlaku, nilai-nilai yang merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik sehingga dianuti dan apa yang dianggap buruk sehingga dihindari. Nilai-nilai tersebut, lazimnya merupakan pasangan nilai-nilai yang mencerminkan dau keadaan ekstrim yang harus diserasikan 55 . Dalam konteks penegakan hukum dapat diterjemahkan bahwa tiada dua kasus hukum yang identik sama, sehingga setiap kasus harus dipertimbangkan sesuai dengan karakteristik masing-masing kasus. Dengan demikian dalam mekanisme operasionalnya, masing-masing kasus akan diselesaikan secara konseptual.Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penegakan hukum bukanlah semata-mata berarti pelaksanaan perundang-undangan, walaupun di dalam kenyataan di Indonesia kecenderungannya demikian sehingga pengertian law enforcement begitu populer.Selain itu ada kecenderungan yang kuat untuk mengartikan penegakan hukum sebagai pelaksanaan putusan-putusan hakim. Dari penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan, bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi penegakan hukum. Faktor-faktor tersebut mempunyai arti yang netral sehingga dampak positif atau negatif terletak pada isi faktor-faktor tersebut. Faktor-faktor tersebut antara lain: 56 a. Faktor hukum sendiri yang dibatasi oleh undang-undang saja b. Faktor penegak hukum, yakni pihak-pihak yang membentuk maupun yang menerapkan hokum. c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hokum. 55 Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang Mempengaruh Penegakan Hukum, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1983, hlm. 11-58 56 Natangsa Surbakti,2001, Kembang Setaman Kajian Hukum Pidana, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta,hlm,8. commit to user 46 d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan dimana hukum tersebut berlaku atau diterapkan. e. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. Menurut Wayne La fave di dalam penegakan hukum diskresi sangat penting karena: 57 a. Tidak ada perundang-undangan yang sedemikian lengkapnya, sehingga dapat mengatur semua perilaku manusia; b. Adanya kelambatan-kelambatan untuk menyesuaikan perundang- undangan dengan perkembangan-perkembangan di dalam masyarakat, sehingga menimbulkan ketidakpastian; c. Kurangnya biaya untuk menerapkan perundang-undangan sebagaimana yang dikehendaki oleh pembentuk undang-undang; d. Adanya kasus-kasus individual yang memerlukan penanganan secara khusus.

7. Teori Sistem Hukum