Kerangka Berpikir Jenis Penelitian

53 menjadi lebih luas karena sampai pada tingkat Pengadilan sesuai dengan yang diputuskan oleh para pihak.Sedangkan dalam penelitian yang relevan diatas hanya membahas sebatas pada BPSK saja.

8. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir mengenai kewenangan mengdili BPSK berangkat dari adanya perbuatan hukum antara para pelaku usaha atau biasa disebut kreditur dibidang pembiayaan dalam menjalankan usahanya biasa membuat suatu perjanjian, yang mana akan berakibat pada timbulnya akibat hukum diantara dua pihak yang saling mengikatkan diri dalam sebuah perikatan atau perjanjian. Yang mana dasar hukum dari adanya perjanjian adalah KUH Perdata dan UUPK, sedangkan badan yang berwenang dalam hal ini adalah BPSK sebagai badan yang ditunjuk untuk menyelesaikan sengketa konsumen di luar pengadilan. Kerangka berpikir yang diuraikan diatas apabila digambarkan dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut. Keberatan Debitur Pengguna jasa Kreditur pelaku usaha Wanprestasi UU No. 8 tahun 1999 tentang UUPK BPSK Pengadilan Negeri Non Litigasi Litigasi commit to user 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian dalam penulisan ini termasuk jenis penelitian hukum non doktrinal, yang mana pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empiris adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk menganalisa tentang sejauh manakah suatu peraturan atau perundang- undangan atau hukum yang sedang berlaku secara efektif, dalam hal inipendekatan tersebut dapat digunakan untuk menganalisis secara kualitatif. 66 Dilihat dari sifatnya penelitian ini termasuk penelitian yang deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memberikan data yang diteliti seteliti mungkin tentang manusia, keadaan dan gejala-gejala lainnya. 67 Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian hukum tergantung pada konsep hukum itu sendiri. Soetandyo Wignyosubroto mengemukakan lima konsep hukum yaitu : a. Hukum adalah asas kebenaran dan keadilan yang bersifat kodrati serta berlaku universal. b. Hukum adalah norma-norma positif di dalam sistem perundang-undangan hukum nasional. c. Hukum adalah apa yang diputus oleh hakim inconcreto dan tersistematisasi sebagai judge made law. d. Hukum adalah pola-pola perilaku sosial yang terlembagakan eksis sebagai variable sosial yang empirik. 66 Soerjono Soekanto Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta UI, 1984, hlm. 52 67 Ibid, hlm 10. commit to user 55 e. Hukum adalah manifestasi makna-makna simbolik pada perilaku sosial sebagai dampak dalam interaksi antar mereka 68 . Dalam penelitian ini penulis mendasarkan pada konsep hukum yang ke-3 seperti yang dikemukakan oleh Soetandyo Wignjosubroto bahwa hukum adalah apa yang diputus oleh hakim inconcreto dan tersistematisasi sebagai judge made law. Dengan kata lain hukum adalah norma positif yang ada dalam Undang- undang. Pada penelitian ini yang diteliti pada awalnya adalah data sekunder, untuk kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan atau terhadap masyarakat. Dari sudut bentuknya penelitian ini tergolong penelitian diagnostik yang merupakan suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mendapat keterangan sebab-sebab terjadinya sesuatu atau beberapa gejala dan termasuk juga bentuk penelitian perspektif karena merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu. 69

2. Lokasi Penelitian