10
BAB II LANDASAN TEORI
1. Tinjauan Umum tentang Konsumen
a. Pengertian Konsumen
Asal mula istilah “konsumen” berasal dari bahasa Inggris yaitu consumer atau dalam bahasa Belanda yaitu consument. Konsumen secara
harfiah adalah
orang yang
memerlukan, membelanjakan
atau menggunakan, pemakai atau pembutuh.
13
Konsumen bisa juga diartikan sebagai consumer adalah “lawan lawan dari produsen setiap orang yang
menggunakan barang”.
Pakar masalah konsumen di Belanda, Hondius menyimpulkan para ahli hukum pada umumnya sepakat mengartikan konsumen
sebagai pemakai produksi terakhir dari benda dan jasa uiteindelijke gebruiker van goederen en diensten.
14
Dengan rumusan itu, Hondius ingin membedakan antara konsumen bukan pemakai terakhir konsumen
antara dan konsumen pemakai terakhir. Konsumen dalam arti luas mencakup kedua kriteria itu, sedangkan konsumen dalam arti sempit
hanya mengacu pada konsumen pemakai terakhir. Berdasarkan penjelasan Pasal 1 angka 2 UUPK, pengertian
konsumen sesungguhnya dapat terbagi dalam tiga bagian, terdiri atas: 1 Konsumen dalam arti umum yaitu pemakai, pengguna danatau
pemanfaat barang danatau jasa untuk tujuan tertentu. 2 Konsumen antara adalah pemakai, pengguna danatau pemanfaat
barang danatau jasa untuk diproduksi menjadi barangjasa lain atau
13
N.H.T. Siahaan, Hukum Perlindungan Konsumen dan Tanggung Jawab Produk, Cet. I, Bogor : Grafika Mardi Yuana, 2005, hal. 23.
14
E.H. Hondius, 1976, Konsumentenrecht, dalam Shidharta, 2000, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, PT Grasindo, Jakarta, hal 2
commit to user
11 untuk memperdagangkannya dengan tujuan komersial. Konsumen ini
sama dengan pelaku usaha. 3 Konsumen akhir adalah setiap orang alami natuurlijke persoon
yang mendapatkan barang danatau jasa yang digunakan untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidup pribadinya, keluarga danatau rumah
tangganya dan tidak untuk diperdagangkan kembali. Konsumen akhir inilah yang dengan jelas diatur
perlindungannya dalam UUPK tersebut. Selanjutnya apabila digunakan istilah konsumen dalam Undang-undang dan penelitian ini, yang
dimaksudkan adalah konsumen akhir. Ketentuan Pasal 1 angka 2 UUPK menyebutkan bahwa konsumen adalah setiap orang pemakai barang
danatau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Ternyata pengertian konsumen dalam UUPK tidak hanya konsumen secara individu, juga meliputi pemakaian barang untuk
kepentingan makhluk hidup lain, seperti binatang peliharaan, tetapi tidak diperluas pada individu pihak ketiga bystander yang dirugikan
atau menjadi korban akibat penggunaan atau pemanfaatan suatu produk barang atau jasa.
Dalam pengertian konsumen ini adalah “syarat untuk tidak diperdagangkan
” , yang menunjukkan sebagai “konsumen akhir” end consumer, dan sekaligus membedakan dengan konsumen antara
intermediate consumer. Az.Nasution juga mengklasifikasikan pengertian Konsumen menjadi tiga bagian :
15
a. Konsumen dalam arti umum, yaitu pemakai, pengguna danatau
pemanfaat danatau jasa untuk tujuan tertentu. b.
Konsumen antara yaitu pemakai, pengguna danatau pemanfaat danatau jasa untuk diproduksi menjadi barang danjasa lain untuk
15
AZ.Nasution, Aspek Hukum Perlindungan Konsumen Tinjauan Singkat UU Nomor 8 Tahun 1999,www.pemantauperadilan.com. diakses pada 26 Juni 2015.
commit to user
12 memperdagangkannya
distributor dengan
tujuan komersial.
Konsumen antara ini sama dengan pelaku usaha. c.
Konsumen akhir yaitu, pemakai, pengguna danatau pemanfaat danatau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga atau rumah
tangganya dan tidak untuk diperdagangkan kembali. Konsumen akhir inilah yang dengan jelas diatur perlindungannya dalam UUPK.
b. Hak dan Kewajiban Konsumen