Pengaruh Prosedur terhadap Kepatuhan

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Green 1980 dalam Notoatmodjo 2012, meyatakan bahwa secara eksternal faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dalam melakukan tindakan dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu fasilitas.

5.2.2 Pengaruh Prosedur terhadap Kepatuhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur sebanyak 64,7 pada kategori tidak baik. Untuk menjaga efektivitas vaksin, ditetapkan prosedur rantai dingin dalam penyimpanan vaksin. Semua petugas kesehatan yang mengelola vaksin harus mengetahui prosedur standar penyimpanan vaksin dan menerapkannya dalam praktik sehari-hari. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar petugas belum sepenuhnya patuh dalam mempraktikkan prosedur sesuai dengan standar pengelolaan vaksin. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar prosedur dalam mengelola vaksin sama sekali belum direspon oleh petugas dengan baik seperti; a melakukan pengecekan suhu setiap pagi dan sore, termasuk hari libur, b mencatat laporan bulanan yang dikirim ke Dinas Kesehatan, c pencairan bunga es dilakukan minimal 1 bulan sekali atau ketika bunga es mencapai ketebalan 0,5 cm, dan pertanyaan lainnya tentang prosedur sebagian besar sudah ada yang direspon oleh petugas. Salah satu penyebab prosedur ini belum direspon dengan baik karena belum semua petugas kesehatan yang mengelola vaksin mengetahui prosedur standar penyimpanan vaksin dalam praktik sehari-hari. Hal ini menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu selatan, agar mengupayakan petugas mengetahui Universitas Sumatera Utara prosedur pengelolaan vaksin. Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi SOP kepada petugas. Beberapa petugas kesehatan yang tidak mengetahui prosedur pengelolaan vaksin baik namun patuh dalam mengelola vaksin, hal ini terkait dengan sekedar melihat petugas sebelumnya dalam mengelola vaksin, sehingga hal ini tidak menjamin pengelolaan vaksin dengan baik. Sedangkan petugas kesehatan yang memiliki pengetahuan baik dengan prosedur namun tidak patuh, salah satu penyebab ketidakpatuhan ini adalah pengalaman kerja yang masih baru. Hasil wawancara terhadap petugas sebagian besar mengungkapkan bahwa buku pedoman pengelolaan vaksin tidak dimiliki, format laporan ke dinas kesehatan tidak tersedia, format pencatatan kegiatan bulanan juga tidak ada dan menurut petugas cooling unit secara otomatis bekerja walaupun tidak dikontrol serta pencairan bunga es dengan sendirinya es akan mencair terlebih-lebih listrik padam. Hal ini juga yang menjadikan petugas belum sepenuhnya dapat merespon prosedur pengelolaan vaksin dengan baik. Jadi petugas memiliki persepsi bahwa apa yang diketahuinya selama ini tentang pengelolaan vaksin sudah mengikuti prosedur, karena pengalaman yang diperoleh melalui seniornya. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Weir 2004 dan Mavimbe 2007 mengungkapkan bahwa masih banyak petugas kesehatan yang tidak menerapkan cara penyimpanan vaksin sesuai yang dianjurkan prosedur. Salah satu prosedur yang harus dipatuhi dalam upaya pemeliharaan efektivitas vaksin adalah Universitas Sumatera Utara melalui prosedur rantai dingin cold chain, yaitu menjaga vaksin tetap berada pada kisaran suhu yang dianjurkan selama proses pengangkutan dan penyimpanan vaksin. Hal senada juga diungkapkan oleh hasil penelitian Kristini 2008; Nurhayati 2008 dan Suryanti 2008 yang mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang memiliki peranan terhadap kurangnya kepatuhan petugas dalam mempraktikkan prosedur sesuai standar, adalah pengetahuan dan sikap petugas. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Green 1980 dalam Notoatmodjo 2012, menyatakan bahwa secara eksternal salah satu faktor yang memengaruhi perilaku dalam melakukan tindakan adalah faktor prosedur. Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai x 2 =16,611; p=0,001p=0,05, menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara prosedur dengan kepatuhan. Hasil uji statistik multivariat prosedur berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan dengan probabilitas p=0,013p=0,05 dan nilai Exp B sebesar 10,101. Hal ini bermakna bahwa petugas kesehatan yang melaksanakan pengelolaan vaksin sesuai prosedur mempunyai peluang 10 kali patuh dalam mengelola vaksin dibandingkan dengan responden yang tidak mengikuti prosedur. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil studi pengelolaan vaksin di unit pelayanan swasta di wilayah Georgia-Atlanta oleh Bell at al. 2001 menyimpulkan bahwa masalah penyimpanan vaksin pada umumnya berhubungan dengan tidak dilakukannya sesuai prosedur tentang monitoring suhu secara tepat di lemari es. Faktor risiko penyimpangan suhu vaksin antara lain tidak tersedianya termometer di dalam lemari es OR:7.15; 95 CI=3,46-14,6, penggunaan monitoring suhu Universitas Sumatera Utara OR:5,46; 95 CI=2,7-10,9 dan kegagalan untuk mempertahankan suhu freezer OR:2,7; 95 CI=1,40-5,23.

5.2.3 Pengaruh Supervisi terhadap Kepatuhan