Menilai Kelayakan Model Regresi Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit Pengujian Hipotesis

Chi-square diperoleh nilai x 2 =2,208; p=0,137p=0,05, artinya ada hubungan yang tidak signifikan antara supervisi dengan kepatuhan. Hasil uji secara statistik disajikan pada Tabel 4.21. Tabel 4.21 Hubungan Supervisi dengan Kepatuhan Supervisi Kepatuhan Petugas Kesehatan dalam Mengelola Vaksin Jumlah X 2 p Patuh Tidak Patuh n n n Tidak baik 10 28,6 25 71,4 35 100,0 2,208 0,137 Baik 8 50,0 8 50,0 16 100,0 4.4 Analisis Multivariat

4.4.1 Menilai Kelayakan Model Regresi

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dihitung goodness of fit, yaitu untuk mengetahui apakah model regresi sudah fit. Uji hipotesis menggunakan uji Hosmer and Lomeshow Test. Berdasarkan hasil uji Hosmer and Lomeshow test diperoleh nilai Chi Square test sebesar 10,009 dengan nilai p=0,264p=0,05, hal ini memberikan makna bahwa model regresi sudah fit atau layak. Artinya variabel faktor penyedia jasa pelayanan kesehatan dan faktor kosumen dapat digunakan untuk memprediksi variabel pemanfaatan ulang. Hasil uji Hosmer and Lemeshow Test pada lampiran 4.

4.4.2 Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Langkah ini bertujuan untuk menguji model secara keseluruhan melalui uji Nagelkerke R square. Berdasarkan koefisien Nagelkerke R square diperoleh bahwa Universitas Sumatera Utara kelima indikator variabel faktor internal dan faktor eksternal mampu menjelaskan sebesar 65,2 keragaman total dari kepatuhan dan sisanya sebesar 34,8 dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Hasil pengujian overall model fit disajikan pada Tabel 4.22. Tabel 4.22 Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 33,459 0,474 0,652

4.4.3 Pengujian Hipotesis

Analisis multivariat model regresi logistik berganda harus memenuhi persyaratan hasil pengujian. Persyaratan yang dimaksud, yaitu indiaktor variabel independen yang disertakan kedalam uji multivariat harus memiliki nilai uji statistik p0,25 pada uji bivariat Tabel 4.17, Tabel 4.18, Tabel 4.19, Tabel 4.20, dan Tabel 4.21. Berdasarkan hasil uji bivariat dengan metode chi-square seluruh variabel bebas memiliki nilai p0,25, karena nilai p0,25, sehingga seluruh indikator variabel bebas faktor internal, yaitu pengetahuan, pelatihan dan faktor eksternal, yaitu; fasilitas, prosedur dan supervisi disertakan dalam uji regresi logistik. Hasil uji regresi logistik menggunakan metode enter diketahui bahwa indikator internal dan fakor eksteral yang diuji seluruhnya berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan p0,05 Tabel 4.23. Dengan demikian hipotesis yang berbunyi Universitas Sumatera Utara “Faktor Internal dan Eksternal berpengaruh terhadap Kepatuhan Petugas Kesehatan dalam Mengelola Vaksin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan” diterima. Hasil pengujian dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Pegetahuan mempunyai nilai Exp B sebesar 15,513, artinya responden yang memiliki pengetahuan baik tentang pengelolaan vaksin mempunyai peluang 15 kali patuh dalam mengelola vaksin dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik. b. Pelatihan mempunyai nilai Exp B sebesar 10,649, artinya responden yang pernah mengikuti pelatihan tentang pengelolaan vaksin mempunyai peluang 11 kali patuh dalam mengelola vaksin dibandingkan dengan responden yang tidak pernah mengikuti pelatihan. c. Fasilitas mempunyai nilai Exp B sebesar 12,446, artinya responden yang didukung dengan fasilitas baik mempunyai peluang 12 kali patuh dalam mengelola vaksin dibandingkan dengan responden yang tidak didukung dengan fasilitas tidak baik. d. Prosedur mempunyai nilai Exp B sebesar 10,101, artinya responden yang yang melaksanakan pengelolaan vaksin sesuai prosedur mempunyai peluang 10 kali patuh dalam mengelola vaksin dibandingkan dengan responden yang tidak melaksanakan pengelolaan vaksin sesuai prosedur. e. Supervisi mempunyai nilai Exp B sebesar 10,278, artinya responden yang mendapat supervisi mempunyai peluang 10 kali patuh dalam mengelola vaksin dibandingkan dengan responden yang tidak mendapat supervisi. Universitas Sumatera Utara f. Variabel pengetahuan mempunyai nilai Exp B paling besar, yaitu 15,513 dengan koefisien B 2,742. Hasil uji regresi logistik berganda disajikan pada Tabel 4.23. Tabel 4.23 Hasil Uji Regresi Logistik Berganda No Variabel B SE Wald df Sig. Exp.B 1 Pengetahuan 2,742 1,113 6,066 1 0,014 15,513 2 Pelatihan 2,365 1,093 4,680 1 0,031 10,649 3 Fasilitas 2,521 1,123 5,043 1 0,025 12,446 4 Prosedur 2,313 0,929 6,197 1 0,013 10,101 5 Supervisi 2,330 1,084 4,619 1 0,032 10,278 Constant -5,911 1,736 11,589 1 0,001 0,003 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Pengaruh Faktor Internal terhadap Kepatuhan Petugas Kesehatan dalam

Mengelola Vaksin Faktor internal dalam diri individu petugas kesehatan yang mempengaruhi kepatuhan dalam mengelola vaksin meliputi pengetahuan dan pelatihan. Hasil pembahasan secara rinci sebagai berikut:

5.1.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap Kepatuhan