Pengertian Cold Chain Petugas Pengelola Cold Chain

bawah satu tahun, Wanita Usia Subur WUS ialah wanita berusia 15-39 tahun termasuk ibu hamil Bumil dan calon pengantin catin serta anak usia sekolah tingkat dasar Kemenkes RI, 2013.

2.2.2 Program Imunisasi

Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling effective cost. Dengan upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974 Depkes RI, 2006. Sejak tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi PD3I. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah : Difteri, Pertusis, Tetanus, Tuberculosis, Campak, Poliomelitis dan Hepatitis B Kemenkes RI, 2013.

2.3 Pengelolaan Cold Chain

2.3.1 Pengertian Cold Chain

Vaksin adalah produk biologis yang sensitif yang mungkin menjadi kurang efektif, atau bahkan hancur, bila terkena suhu di luar kisaran yang direkomendasikan. Sistem yang digunakan untuk menyimpan dan mendistribusikan vaksin dalam kondisi yang baik disebut cold chain. Cold chain terdiri atas rangkaian rantai penyimpanan dan transportasi, yang semuanya dimaksudkan untuk menjaga kualitas dan stabilitas vaksin tetap baik sampai digunakan kepada pasien Grassby, 1993. Universitas Sumatera Utara Sistem cold chain terdiri dari personel petugas terlatih yang mengelola dan menangani cold chain, sarana dan peralatan cold chain untuk menjaga vaksin disimpan dan didistribusukan dalam kondisi aman, sampai tempat tujuan untuk dapat diberikan kepada individu Centers for Disease Control and Prevention, 2012.

2.3.2 Petugas Pengelola Cold Chain

Petugas yang memegang peranan dan wewenang dalam hal penyimpanan stock obat-obatan serta penyaluran obat harus mempunyai kualifikasi kemampuan serta pengalaman untuk menjamin produk-produk tersebut disimpan dan didistribusikan dengan baik. Jumlah karyawan hendaklah cukup serta harus diberikan pelatihan yang terkait dengan tugasnya, sehingga memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan sesuai dengan tugasnya Badan POM, 2007. Sebaiknya ditunjuk satu atau dua orang petugas sebagai koordinator pengelola cold chain. Petugas yang dihunjuk harus sudah pernah mengikuti pelatihan tentang prosedur rutin dan keadaan darurat terkait pengelolaan penerimaan, penyimpanan, penanganan, dan pengiriman vaksin. Petugas lain yang ikut terlibat dalam penanganan vaksin juga harus mengetahui prosedur penanganan dan penyimpanan vaksin. Prosedur penanganan harus tertulis, mudah dimengerti, berdekatan dengan tempat penyimpanan vaksin, sehingga dapat dijadikan acuan bagi setiap petugas. Semua petugas yang bertanggung jawab terhadap vaksin harus mengerti pentingnya pemeliharaan cold chain dan prosedur yang harus diikuti apabila cold chain mengalami gangguan Centers for Disease Control and Prevention, 2012. Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Sarana Penyimpanan dan Pengiriman Vaksin