BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang penulisan, tujuan dan hipotesis maka sebagai kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Faktor internal pengetahuan dan pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan petugas kesehatan dalam mengelola vaksin di Kabupaten Labuhanbatu
Selatan. 2. Faktor eksternal fasilitas, prosedur, supervisi berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan petugas kesehatan dalam mengelola vaksin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
3. Faktor internal yang terbesar pengaruhnya terhadap kepatuhan petugas kesehatan dalam mengelola vaksin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah variabel
pengetahuan.
4. Faktor eksternal yang terbesar pengaruhnya terhadap kepatuhan petugas kesehatan dalam mengelola vaksin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah
variabel fasilitas. 6.2
Saran
Dalam rangka meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan terhadap pengelolaan vaksin, maka disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Labuhanbatu Selatan:
Universitas Sumatera Utara
1. Perlu mengupayakan petugas khusus cold chain dan petugas pengelola vaksin, sehingga mereka dapat bertanggung jawab sepenuhnya dalam pengelolaan vaksin.
2. Perlu memberikan kesempatan pada petugas pengelola vaksin dan petugas cold chain untuk mengikuti pelatihan tentang cold chain dan pengelolaan vaksin.
3. Perlu mengupayakan peningkatan sosialisasi SOP bagi petugas cold chain dan petugas pengelola vaksin secara berkesinambungan serta pengadaan format
laporan kegiatan dan buku pedoman pengelolaan vaksin. 4. Perlu mengupayakan peningkatan supervisi secara rutin oleh pimpinan Puskesmas
melalui pembinaan, bimbingan dan pengawasan dalam pengelolaan vaksin. 5. Perlu dilakukan upaya pengecekan ulang terhadap fasilitas cold chain, dan suku
cadangnya per periode secara kontinu serta perbaikan fasilitas yang rusak dan penggantian bila tidak dapat diperbaiki.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, H, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta. Andersen, R., Newman, J. F., 2005. Societal and Individual Determinants of
Medical Care Utilization in the United States. The Milbank Quarterly, 834, 1-28
Azwar, A., 2000. Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Binarupa Aksara, Jakarta
Azwar, S, 2007. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 1. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Badan POM, 2007. Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik, Jakarta. Badudu, J.S, dan Sutan M.Z, 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia. PT. Inter
Grafika, Jakarta. Baranowski T, Cullen KW, Nicklas T, Thompson D, Baranowski J, 2003. Are
current health behavioral change models helpful in guiding prevention of weight gain effort? Obes Res. 2003;11:23–43S.
BCCDC, 2006. Putting The ”Cold Back into The Chain”: Strengthening Capacity Management Through Training of The Physicians. BC Medical Journal. 2006
:48: 342-343 Bell KN, Hogue CJR, Manning C, Kendal AP., 2001. Risk factors for improper
vaccine storage and handling in private provider offices. Pediatrics. 2001;107:100–4.
Centers for Disease Control and Prevention, 2012. Storage Handling Toolkit National Center for Immunization and Respiratory Diseases. Atlanta, GA
30333. Dayakisni, Tri dan Hudaniah., 2003. Psikologi Sosial. Ed. 2, Cet. 2. UMM Press,
Malang. Depkes RI, 2002. Hasil survei ketersediaan peralatan cold chain dan pengelolaan
vaksin pada unit pelayanan swasta di daerah kerja proyek ICDC tahun 2002. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
_________,2005. Pedoman Teknis Pengelolaan Vaksin dan Rantai Vaksin, Dit.Jen PPMPL, Jakarta.
_________, 2006. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak KIA di Puskesmas, Jakarta. _________, 2010. Pedoman Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child
Immunization 2010-2014 Gain UCI 2010-2014. Gibson, J.L., John M. Ivancevich, James H. Donnelly Jr., and Robert Konopaske
2003. Organization : Behavior, Structure, and Processes, 11th Ed., New York: McGraw-Hill.
Gozhali, I, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, BP-Universitas Diponegoro, Semarang.
Grassby, PF. 1993. Safe storage of vaccines: problems and solutions. Pharm J 1993;251:323–327.
Green, L.W., 1980. Health Education Planning: a diagnostic approach. 1
st
edition. California: Mayfield Publishing Company.
Hanafi, MM , 1997. Manajemen, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Hasibuan, M.S.P., 2008. Manajemen Sumber Daya, Cetakan ke-11, Bumi Aksara,
Jakarta. Ilyas, Y, 2002. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta. Kemenkes R.I, 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013, Badan Penelitian Dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Kemenkes R.I, 2013. Penyelenggaraan Imunisasi. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 42, Jakarta. Kristini, T.D, 2008. Faktor-Faktor Risiko Kualitas Pengelolaan Vaksin Yang Buruk
Di Unit Pelayanan Swasta Studi Kasus di Kota Semarang. Tesis. UNDIP, Semarang.
Mangkunegara, A.P, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT.Remaja Rosda Karya, Bandung.
Mavimbe J.C.T, Bjune G., 2007. Cold chain management: knowledge and practices in primary health care facilities in Niassa, Mozambique. Ethiop J Health Dev.
2007;212:130–5.
Universitas Sumatera Utara
Mboe, M., Sri E.R, Kusnandi R, 2012 Pengetahuan dan Sikap Bidan dalam Praktik Penyimpanan Vaksin pada Bidan Praktik Swasta. J Indon Med Assoc.
2012;62:402-6. Mc.Cormick, J. Ernest., Tiffin, Joseph, 1979. Industrial Psychology, 6th edition,
Prentice-Hall of India Private Limited, New-Delhi, chapter 2. Muninjaya, A. A.G, 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2, Buku Kedokteran EGC,
Jakarta. Nelson C.M.,Wibisono, H., Mansyur,I., Moniaga, V., Widjaya A. 2004. Hepatitis B
Vaccine Freezing in The Indonesia Cold Chain in Evidence of Vaccine Freezing in The Cold Chain. Bulletin of the World Health Organization
2004;82:99-105.
Notoatmodjo, S, 2012. Pengantar Pendidikan dan Ilmu Perilaku Kesehatan, Edisi Revisi 2012. Rineka Cipta, Jakarta.
__________, 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Edisi Revisi 2012. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Nurhayati S. 2008. Pengaruh pengetahuan, sikap dan perilaku bidan tentang pelayanan antenatal terhadap kinerja bidan: suatu studi analisis korelatif di
Rumah Sakit Persahabatan Jakarta [thesis].Bandung: Universitas Padjadjaran; 2008.
Parslow T.G.,2003. Immunogent, Antigens Vaccine, in:Medical Immunology.10
th
Ed. Mc.Graw Hill. A Lange Medical Book. 2003:70-75 Pracoyo, N.E., Rabea P.J, Nelly, P, Dimas B.W., 2013. Hubungan Antara
Pengetahuan Dan Sikap Pengelola Vaksin Dengan Skor Pengelolaan Vaksin Di Daerah Kasus Difteri Di Jawa Timur. Media Litbangkes Vol 23 No. 3,
Sept 2013, 102-109.
Public Health Agency of Canada, 2012. National Vaccine Storage and Handling Guidelines for Immunization Providers 2007. www.publichealth.gc.ca.
Purnamasari, E, 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sikap Petugas PBF Terhadap Pengelolaan Cold Chain Di Empat PBF Tahun, Tesis. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Depok. Robbins, S.P., 2006. Perilaku Organisasi, Jilid I, Edisi ke-10 terjemahan,
PT. Gramedia, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Suryanti., 2008. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Bidan Dengan Manajemen Aktif Kala Tiga Di Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap.
Tesis. Universitas Padjadjaran; Bandung. Weir E., Kathy, H , 2004. Preventing cold chain failure: vaccine storage and
handling. CMAJ. 2004;1719:1050. Wesiklopedia, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia, Jakarta.
WHO, 2002. User’s handbook for vaccine cold rooms and freezer rooms, Department of Vaccines and Biologicals CH-1211 Geneva 27, Switzerland.
WHO-UNICEF, 2003. Inisiatif Pengelolaan Penyimpanan Vaksin yang Efektif. WHO, 2013. EVM Effective Vaccine Management Model Standard Operating
Procedures Consolidated version, with user guide Widjono, D., 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Airlangga University
Press, Surabaya Widiyanto H, 2003. Analisis Pengaruh Sikap Dan Motivasi Terhadap Kepatuhan
Dokter Dalam Pengisian Data Rekam Medis Lembar Resume Rawat Inap di RS. BUDI MULIA Surabaya dalam Jurnal Kedokteran Yarsi, Surabaya.
Universitas Sumatera Utara
KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kepatuhan Petugas Kesehatan
dalam Mengelola Vaksin di Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Identitas Responden
1. Umur : Tahun
2. Jenis Kelamin :1. Laki-laki
2. Perempuan 3. Pendidikan
:1. Pendidikan Medis Perawat, Bidan, Akademi perawat, Akademi bidan
2.Pendidikan Non Medis 4. Masa Kerja
: 1. 1-3 tahun 2. 4-5 tahun
3. 5 tahun
A. Faktor Internal 1. Pengetahuan
No Pertanyaan
Jawaban Ya Tidak
1 Apakah BapakIbu tahu pengertian cold chain 2 Vaksin merupakan produk biologik yang terbuat dari kuman, komponen
kuman atau racun kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan dan berguna untuk merangsang timbulnya kekebalan tubuh seseorang
3 Alat suntik yang dipergunakan dalam pemberian imunisasi digunakan hanya untuk satu kali pemakaian
4 Alat suntik ADS Auto Disable Syringe ukuran 0,05 ml digunakan untuk pemberian imunisasi BCG
5 Safety box digunakan untuk menampung alat suntik bekas pelayanan imunisasi sebelum dimusnahkan
6 Vaksin sensitif beku atau mudah rusak disimpan pada suhu 2
o
-8 ºC 7 Vaksin sensitif panas disimpan pada suhu -15
o
sd -25 ºC 8 Sarana cold chain yang dibutuhkan Puskesmas adalah Lemari es
9 Volume bersih penyimpanan vaksin pada lemari esfreezer yang direkomendasikan adalah 70 dari total volume
10 Vaksin yang dibawa dari Puskesmas kelapangan menggunakan vaksin carrier yang diisi cool pack
11 Semua jenis vaksin disimpan dengan suhu 2
o
-8
o
C pada lemari es di Puskesmas
12 Sehari sebelum digunakan, pelarut vaksin disimpan pada suhu 2
o
-8
o
C 13 VVM Vaccine vial monitor, merupakan alat pemantau paparan
Lampiran : 1. Kuesioner Penelitian
Universitas Sumatera Utara
temperatur panas 14 Vaksin yang telah mendapatkan paparan panas lebih banyak harus
digunakan terlebih dahulu meskipun masa kadaluwarsanya masih lebih panjang
15 Vaksin yang diterima lebih awal mempunyai jangka waktu pemakaian yang lebih pendek
16 Kamar beku freeze room berfungsi untuk menyimpan vaksin polio 17 Kamar beku freeze room memiliki suhu bagian dalam kisaran antara -
15
o
C sampai dengan -25
o
C 18 Cool pack dapat juga difungsikan untuk membuat kotak dingin cair
19 Cold pack dapat juga difungsikan untuk membuat kotak es beku 20 Susunan vaksin diberi jarak 1- 2 cm antar kotak vaksin
21 Penyimpanan Vaksin pada lemari es lebih dingin akan lebih baik 22 Posisi thermostat penyimpanan dapat dirubah-rubah waktu menyimpan
vaksin 23 Pada saat pengepakan Cold Pack harus dikeluarkan dulu dari freezer dan
tunggu selama 30 menit sampai 1 jam kemudian masuk ke dalam box vaksin
2. Pelatihan a. Apakah sudah pernah mengikuti pelatihan terkait dengan cold chain, penerimaan,
penyimpanan, dan pengiriman vaksin? a. Pernah
b. Tidak pernah b.Jika pernah berapa kali mengikuti pelatihan dalam setahun?........ sebutkan
B. Faktor Eksternal 1.
Fasilitas No
Pertanyaan Ya
2 Tidak
1
1 Lemari es beroperasi dengan baik 2 Thermometer berfungsi dengan baik
3 Cold box berfungsi dengan baik 4 Cool pack berfungsi dengan baik
5 Lemari es memiliki Freeze Tag 6 Freezer berfungsi dengan baik
7 Alarm control berfungsi dengan baik 8 Generator genset selalu siap untuk beroperasi bila listrik
padam 9 Cold box atau vaksin carrier disertai dengan cool pack
Universitas Sumatera Utara
2. Prosedur
No Pertanyaan
Setuju 2
Tidak setuju
1
1 Melakukan pengecekan suhu setiap pagi dan sore, termasuk hari libur 2 Melakukan pencatatan langsung setelah pengecekan suhu pada
thermometer atau pemantau suhu dikartu pencatatan suhu setiap pagi dan sore
3
Mencatat laporan bulanan yang dikirim ke Dinas Kesehatan
4 Mencatat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan lemari es.
5 Pencairan bunga es dilakukan minimal 1 bulan sekali atau ketika bunga es mencapai ketebalan 0,5 cm.
6 Mencatat kegiatan pemeliharaan bulanan pada kartu pemeliharaan lemari es
7 Cooling unit sebagai pendingin diatur agar bekerja secara bergantian 8 Meletakkan Freeze watch atau freeze-tag pada bagian dalam kamar
dingin untuk mengetahui penurunan suhu dibawah 0
o
C
3. Supervisi
No Pertanyaan
Ya 2
Tidak 1
1 Apakah pimpinan memberikan pembinaan tentang tata cara pengelolaan vaksin
2 Apakah pimpinan memberikan pembinaan berupa petunjuk langsung atas masalah yang ditemui dalam pengelolaan vaksin
3 Apakah pimpinan memberikan pembinaan disertai dengan materi yang mendukung dalam pengelolaan vaksin
4 Apakah pimpinan memberikan bimbingan sesegera mungkin atas masalah yang ditemukan dalam pengelolaan vaksin
5 Apakah pimpinan memberikan bimbingan teknis untuk memecahkan masalah dalam pengelolaan vaksin
6 Apakah pimpinan memberikan bimbingan teknis tentang pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur
7 Apakah pimpinan memberikan bimbingan tentang administrasi pengelolaan vaksin
Universitas Sumatera Utara
B. Kepatuhan OBSERVASI
No Aspek yang diobservasi
Hasil Observasi
Ya Tidak
1 Cold Room: suhu 2
o
C-8
o
C untuk vaksin DPT-HB, DT,TT, BCG, Campak, TD,Hepatitis B
2 Cold Room: suhu -
15
o
sd -25 C
untuk vaksin Polio 3 Menerapkan aturan sistem FIFO, Expire Date, dan VVM
4 Kontrol pengeluaran vaksin menggunakan formulir Batch Delivery Record
5 Thermostat lemari es berfungsi dengan benar 6 Thermometer pengukur suhu pada lemari es valid
7 Susunan vaksin pada lemari es sesuai dengan SOP 8 Meletakkan vaksin yang peka pembekuan DTP, TT, DT, Hep B,
DTP-HB jauh dari evaporator 9 Meletakkan termometer dan Freeze-Tag di antara kotak vaksin
yang peka pembekuan 10 Memeriksa kondisi Freeze-Tag
11 Suhu pada lemari es stabil 2
o
-8
o
C dan -15 sd -25
o
C pada freezer 12 Kondisi bunga es stabil pada dinding bagian dalam lemari es
13 Bagian luar lemari es bersih 14 Steker listrik pada stop kontak berfungsi dengan baik
15 Bagian dalam lemari es bersih 16 Pintu lemari es tertutup rapat
17 Engsel pintu diberi pelumas 18 Karet pintu diberi bedak
19 Mempunyai alat pengukur suhu yang disertifikasi dan dikalibrasi 20 Pengukur suhu tersambung pada sistem alarm
Universitas Sumatera Utara
Faktor Internal
a. Pengetahuan