Pengaruh Fasilitas terhadap Kepatuhan

dalam melakukan tindakan dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap, kepercayaan, persepsi dan nilai-nilai.

5.2 Pengaruh Faktor Eksternal terhadap Kepatuhan Petugas Kesehatan dalam

Mengelola Vaksin Faktor eksternal merupakan segala sesuatu yang berada di luar diri individu petugas kesehatan yang memengaruhi kepatuhan dalam mengelola vaksin meliputi; fasilitas, prosedur, supervisi. Hasil pembahasan secara rinci sebagai berikut:

5.2.1. Pengaruh Fasilitas terhadap Kepatuhan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas sebanyak 60,8 pada kategori tidak baik. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar petugas belum sepenuhnya patuh dalam mempraktikkan prosedur sesuai dengan standar pengelolaan vaksin dan belum sepenuhnya didukung fasilitas pengelolaan vaksin dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar fasilitas dalam mengelola vaksin belum sepenuhnya berfungsi dengan baik seperti; a lemari es, b thermometer, c cold box, d cool pack, e freezer, f generator genset tidak selalu siap untuk beroperasi bila listrik padam, g cold box atau vaksin carrier tidak disertai dengan cool pack. Salah satu penyebab fasilitas ini belum berfungsi dengan baik karena rusak dan belum diperbaiki. Hal ini menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, agar mengupayakan petugas khusus untuk merawat fasilitas pengelolaan vaksin, agar dapat difungsikan dengan baik. Beberapa petugas kesehatan yang tidak didukung dengan fasilitas yang baik namun masih patuh dalam mengelola vaksin, hal ini terkait upaya petugas untuk Universitas Sumatera Utara meninimalisasi masalah dalam pengelolaan vaksin, yaitu dengan cara menumpang penyimpanan vaksin dengan Puskesmas terdekat. Sedangkan petugas kesehatan yang didukung dengan fasilitas pengelolaan yang baik namun tidak patuh, salah satu penyebab ketidakpatuhan ini adalah petugas yang masih baru belum dapat sepenuhnya menjalankan pengelolaan vaksin dengan baik. Fasilitas penyimpanan dan pengiriman merupakan salah satu bagian dari sistem suplai obat. Diperlukan sarana penyimpanan dan sarana pengiriman vaksin yang terkontrol temperaturnya, tervalidasi, mampu menjaga temperatur pada rentang temperatur penyimpanan yang dipersyaratkan. Menurut WHO 2009, fasilitas seperti tersedia ruang yang cukup untuk menerima vaksin yang datang, mempersiapkan dan mengemas vaksin yang akan dikirim pada kondisi temperatur yang terkontrol. Pastikan bahwa fasilitas tersebut dengan temperatur yang sesuai, termonitor selama penanganan vaksin, terlindung dari paparan langsung sinar matahari, terlindung dari debu, kotor, penerangan cukup untuk melakukan kegiatan dengan tepat dan aman dan harus tersedia generator untuk menjamin sarana dan peralatan yang digunakan untuk menyimpan vaksin tetap dapat bekerja walaupun listrik padam. Hasil wawancara dengan petugas kesehatan sebagian besar menyatakan belum ada petugas khusus untuk merawat fasilitas pengelolaan vaksin. Hal ini merupakan salah satu tugas pimpinan adalah merupakan kewajiban yang harus menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Menurut Muninjaya 2004 dukungan fasilitas peralatan untuk pengelolaan dalam suatu program bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi, misalnya jika tidak Universitas Sumatera Utara tersedia termometer atau jumlah vaksin kurang akan mempengaruhi kualitas kegiatan pemberian vaksin imunisasi atau mungkin saja kegiatan imunisasinya akan sukar dilaksanakan sesuai standar prosedur pelayanan yang baik quality of care. Berdasarkan uji statistik Chi-square diperoleh nilai nilai x 2 =1,357; p=0,244p=0,05, menunjukkan ada hubungan yang tidak signifikan antara fasilitas dengan kepatuhan. Hasil uji statistik multivariat fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan dengan probabilitas p=0,025p=0,05 dan nilai Exp B sebesar 12,446. Hal ini bermakna bahwa petugas kesehatan yang didukung dengan fasilitas baik mempunyai peluang 12 kali patuh dalam mengelola vaksin dibandingkan dengan responden yang tidak didukung dengan fasilitas tidak baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Purnamasari 2010 menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini pengaruh langsung faktor fasilitas terhadap sikap petugas PBF terhadap pengelolaan cold chain di empat PBF Tahun 2010 tidak signifikan. Namun terbukti ada pengaruh tidak langsung antara faktor fasilitas terhadap sikap melalui pengetahuan. Hasil penelitian ini didukung hasil penelitian di Canada mendapatkan bahwa ketersediaan sarana penyimpanan dan pengiriman vaksin yang sesuai, serta lengkapnya peralatan monitoring temperatur secara signifikan berkaitan dengan pengetahuan personil yang terlibat pengelolaan cold chain pada beberapa sarana distribusi yang secara tidak langsung mempengaruhi kesiapan personil tersebut untuk bertindak Public Health Agency of Canada, 2012. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Green 1980 dalam Notoatmodjo 2012, meyatakan bahwa secara eksternal faktor-faktor yang memengaruhi perilaku dalam melakukan tindakan dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu fasilitas.

5.2.2 Pengaruh Prosedur terhadap Kepatuhan