44
dengan daya serap dan daya ingat yang mudah diperoleh melalui indera pendengaran dan penglihatan, maka media pembelajaran yang sesuai
digunakan adalah media film. Hal tersebut juga sesuai dengan implikasi pembelajaran yang diberikan oleh siswa kelas II. Kesesuaian tersebut
misalnya pada implikasi menggunakan media konkrit dan alat bantu visual.
F. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Andina Anggraeni 2010 dengan judul
“Penggunaan Media Film untuk Meningkatkan Motivasi Siswa Mengikuti Layanan Informasi Belajar dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling di
Kelas VIII SMP N 1 Semarang”. Persaman penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah tujuan yang sama yaitu peningkatan motivasi belajar
melalui media film. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan film dapat meningkatkan motivasi siswa mengikuti layanan
informasi belajar setelah mendapat perlakuan berupa pemberian layangan informasi belajar dengan menggunakan media film. Hal tersebut karena
adanya perbedaan peningkatan motivasi yang sangat signifikan yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap siswa antara sebelum dengan
sesudah mendapat perlakuan. Sementara, perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah, penelitian Andina Anggraeni termasuk dalam
jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
45
2. Penelitian yang dilakukan oleh Suryanih 2014 dengan judul “Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Melalui Strategi Pembelajaran Inquiry Discovery Learning
di Kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang”. Persaman penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah tujuan yang sama
dan mata pelajaran yang sama, yaitu meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn, serta jenis penelitiannya yaitu penelitian tindakan
kelas. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran PKn dengan penerapan metode Inquiry Discovery Learning dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa kelas V MI Ta’lim Mubtadi Cipondoh Tangerang.
Hal tersebut karena adanya perbedaan peningkatan motivasi yang sangat signifikan yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor angket
motivasi belajar siswa sebesar 12,58. Sementara, perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah, penelitian Suryanih menggunakan
strategi pembelajaran Inquiry Discovery Learning.
G. Kerangka Berpikir