97 terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 68,21 pada
siklus I menjadi 72,61 pada siklus II. Dari pemaparan hasil penelitian, teori, dan penelitian yang
relevan dapat dinyatakan bahwa penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS
siswa. Jadi, penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN
Minomartani 1 Ngaglik Sleman.
C. Keterbatasan Penelitian
Selama proses penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti menyadari bahwa masih terdapat keterbatasan yang dihaadapi selama
penelitian dilaksanakan. Hasl tersebut yang terkadang membuat penelitian kurang sesuai dengan yang diharapkan. Adanya keterbatasan dari penelitian
ini, seperti berikut. 1.
Bagi siswa yang belum tuntas seharusnya mendapat bimbingan khusus. Akan tetapi karena keterbatasan waktu, dalam penelitian ini guru belum
memberikan remidial untuk membimbing siswa agar dapat memahami materi dengan baik sehingga sampai akhir silus II masih ada dua siswa
yang belum tuntas. 2.
Peneliti tidak mampu mengendalikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa, diantaranya faktor-faktor internal dan
lingkungan pergaulan siswa di luar sekolah.
99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan proses
dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Minomartani 1 Ngaglik Sleman. 1.
Penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Minomartani 1
Ngaglik Sleman. Peningkatan proses pembelajaran IPS tersebut terjadi karena penggunaan model pembelajaran Quantum Teaching dengan
langkah-langkah TANDUR
Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Pada tahap tumbuhkan, guru
menumbuhkan minat belajar siswa dengan memberikan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kegunaan
materi pembelajaran apa manfaat bagiku, dan menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi. Tahap alami, siswa dengan bimbingan guru
mengumpulkan informasi tentang materi pembelajaran. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberikan Lembar Kerja Siswa LKS.
Pada tahap namai, siswa dengan bimbingan guru memberikan identitas pada konsep materi pembelajaran. Tahap demonstrasi memberikan
kesempatan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah itu, anggota kelompok lain diberikan kesempatan untuk
bertanya atau memberikan tambahan kepada kelompok yang presentasi.