37 Quantum Teaching pada Siswa Kelas VC SD Negeri Jumoyo 2 Salam
Magelang” yang dilakukan pada tahun 2013 di SD Negeri Jumoyo 2 Salam Magelang pada materi menghargai peranan tokoh pejuangan dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar
68,21 pada siklus I menjadi 72,61 pada siklus II.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas maka dapat diajukan hipotesis tindakan yaitu hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN
Minomartani 1 Ngaglik Sleman dapat meningkat dengan memperbaiki proses
pembelajaran melalui penerapan model pembelajaran Quantum Teaching. H.
Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan kajian teori di atas, variabel dalam penelitian ini
didefinisikan sebagai berikut:
1. Hasil belajar IPS adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
proses pembelajaran IPS sehingga siswa mengalami suatu perubahan yang dapat dilihat dari ranah kognitif. Hasil belajar kognitif yang diteliti
meliputi tiga aspek yaitu pengetahuan C1, pemahaman C2, dan penerapan C3.
2. Model pembelajaran Quantum Teaching adalah salah satu model
pembelajaran yang inovatif, yang dalam penerapannya menggunakan strategi TANDUR sebagai langkah-langkah dalam pelaksanaannya.
38 TANDUR merupakan akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai,
Demonstrasi, Ulangi, dan Rayakan. a.
Tumbuhkan Guru menumbuhkan minat belajar siswa dengan memberikan
apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kegunaan materi pembelajaran
apa manfaat bagiku, dan menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi.
b. Alami
Siswa dengan bimbingan guru mengumpulkan informasi tentang materi pembelajaran. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan
diberikan Lembar Kerja Siswa LKS. c.
Namai Siswa dengan bimbingan guru memberikan identitas pada
konsep materi pembelajaran. Misalnya, guru memberikan susunan gambar mengenai alur teknologi produksi proses untuk mendapatkan
beras pada masa lalu, dan sebagainya. Setelah itu, siswa diminta untuk menamai konsep tersebut.
d. Demonstrasikan
Siswa diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah itu, anggota kelompok lain diberikan
kesempatan untuk bertanya atau memberikan tambahan kepada kelompok yang presentasi.
39 e.
Ulangi Siswa dengan guru saling bertanya jawab untuk mengulangi kembali
materi yang telah disampaikan. Guru memberikan penekanan pada hal-hal yang belum dipahami siswa.
f. Rayakan
Setelah selesai maka perlu adanya perayaan sebagai respon pengakuan atas keberhasilan siswa meraih ilmu pengetahuan. Siswa dan guru
merayakannya melakukan tepukan bersama dan meneriakkan yel-yel.
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas PTK digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan nyata yang terjadi di kelas. Tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini berupa penerapan model
pembelajaran Quantum Teaching untuk meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Minomartani 1 Ngaglik Sleman.
Suharsimi Arikunto 2012: 3 menerangkan penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa. Sukardi 2013: 17 mengatakan penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang lebih dekat dengan penelitian kualitatif
naturalistik secara kolaboratif, di mana penelitian ini lebih baik dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dengan penelitian kolaboratif, peneliti dapat
menghasilkan gambaran yang lebih lengkap tentang subjek atau objek yang diteliti.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang dilaksanakan secara kolaboratif dan
sistematis serta bertujuan sebagai perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan nyata yang