53
L2 = Ekstrak 10 40 ml ekstrak starter dicampur dengan 160 ml air L3 = Ekstrak 15 60 ml ekstrak starter dicampur dengan 140 ml air
L4 = Ekstrak 20 80 ml ekstrak starter dicampur dengan 120 ml air
b. Perlakuan untuk uji sesungguhnya :
L0 = Perlakuan kontrol L1 = Ekstrak 17,5 70 ml ekstrak starter dicampur dengan 130 ml air
L2 = Ekstrak 20 80 ml ekstrak starter dicampur dengan 120 ml air L3 = Ekstrak 22,5 90 ml ekstrak starter dicampur dengan 110 ml air
L4 = Pestisida sintetis 0,5 ml pestisida kimia dicampur dengan 199,5 ml air
8. Aplikasi perlakuan
Aplikasi dilakukan sesuai dengan perlakuan yang telah ditentukan. Aplikasi perlakuan diberikan pada satu hari setelah infeksi
hama uji Rahayu, 2009, yaitu pada saat tanaman cabai berumur 35 hari setelah tanam HST. Tanaman cabai merah ditutup dengan
menggunakan kain tile polos atau kain kelambu agar larva Spodoptera litura
tidak pergi atau berpindah ke tanaman yang lain. Aplikasi penyemprotan
dengan menggunakan
handsprayer dan
waktu penyemprotan pada sore hari pukul 16.00 WIB. Sore hari adalah waktu
yang terbaik untuk aplikasi perlakuan, karena pada sore hari menjelang malam, larva Spodoptera litura aktif memakan daun. Penyemprotan
dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari Rabu, 8 Februari 2017 dan Jum’at, 10 Februari 2017.
54
9. Perhitungan
a. Persentase mortalitas larva ulat grayak Spodoptera litura Larva yang mati adalah larva yang tidak bergerak lagi.
Pengamatan mortalitas larva Spodoptera litura dilakukan 1 hari setelah aplikasi ekstrak dengan cara disemprotkan ke tanaman cabai, yaitu pada
saat tanaman cabai berumur 35 hari. Penyemprotan pestisida nabati ekstrak batang mimba dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada hari Rabu, 8
Februari 2017 dan Jum’at, 10 Februari 2017. Persentase mortalitas larva dapat dihitung dengan rumus :
Keterangan : M
: persentase mortalitas a
: jumlah hama yang mati N
: jumlah hama yang diinfeksikan
b. Persentase larva ulat grayak Spodoptera litura yang menjadi pupa
Pengamatan dilakukan 1 hari setelah aplikasi ekstrak yang dilakukan dengan cara disemprotkan. Penyemprotan dilakukan
sebanyak 2 kali pada hari Rabu, 8 Februari 2017 dan Jum’at 10 Februari 2017. Pengamatan dilakukan pada hari Kamis, 9 Februari
2017 dan Sabtu, 11 Februari 2017. Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung jumlah Larva Spodoptera litura yang menjadi pupa.
M = x 100
55
Persentase larva menjadi pupa dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan : P
: persentase pupa p
: jumlah larva instar ketiga yang menjadi pupa N
: jumlah hama yang diinfeksikan
P = x 100
56
F. Rancangan Tabel Pengamatan
1. Rancangan tabel pengamatan jumlah mortalitas larva instar III
Spodoptera litura
2. Rancangan tabel pengamatan jumlah larva instar III Spodoptera
litura menjadi pupa
Konsentrasi Ulangan
Sub total
pupa Jumlah
total pupa
Persentase pupa
I II
III IV
V
17,5 20
22,5 Pestisida
sintetis Jumlah
Total Hama
Dosis Pengamatan
Ke- Ulangan
Jumlah Mortalitas Larva Instar III Spodoptera litura
Sub Total
Morta litas
Jumlah Total
Mortali tas
Persentase Mortalitas
I II
III IV
V
25 1
2 25
17,5 1
2 25
20 1
2 25
22,5 1
2 25
Pestisida sintetis
1 2