Ciri dan Morfologi Syarat Tumbuh

30 3. Cabai hot beauty Dikalangan petani umumnya cabai ini sering disebut cabai Taiwan. Memang cabai ini merupakan hybrid yang diproduksi dari Taiwan. Ukuran buahnya besar, panjang dan lurus. Daging buahnya tipis dengan rasa kurang pedas dibandingkan cabai keriting. 4. Cabai merah lainnya Selain jenis cabai merah yang sudah dijelaskan diatas, ada beberapa jenis cabai merah lain yang ada di Indonesia. Beberapa diantaranya ialah cabai semarang, cabai paris, cabai jatilaba, dan cabai long chili . Cabai semarang mirip cabai tit super. Perbedaannya hanya terletak pada buah yang lebih kecil, pangkalnya lurus, dan berujung bengkok. Cabai paris buahnya besar, lurus dan pangkal sampai ujung, berwarna merah kekuningan, dan berurat atau bergaris putih. Cabai jatilaba buahnya besar, lurus, berkerut-kerut, berujung runcing, dan berwarna merah kehitaman. Cabai long chili merupakan cabai produksi dari Taiwan. Buahnya ramping, panjang berkulit halus, dan berdaging agak tebal dibandingkan hot beauty.

4. Ciri dan Morfologi

Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan Solanaceae dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas dan memberikan kehangatan panas bila 31 digunakan untuk rempah-rempah bumbu dapur. Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar Harpenas, 2010. Cabai merah ini berukuran kecil dari cabai merah biasanya, tetapi rasanya lebih pedas dan aromanya lebih tajam. Bentuk fisiknya memang sedikit berkelok-kelok dengan permukaan buah tidak rata sehingga memberikan kesan “keriting”. Buah mudanya ada yang berwarna hijau. Bila dibandingkan dengan cabai lainnya, cabai keriting lebih tahan terhadap serangan penyakit. Ciri tanaman cabai merah ini batang tanaman besar, daun yang lebar dan halus, serta banyaknya ranting cabang yang muncul.

5. Syarat Tumbuh

Syarat tumbuh tanaman cabai dalam budidaya tanaman cabai adalah sebagai berikut. 1. Iklim Suhu berpengaruh pada pertumbuhan tanaman, demikian juga terhadap tanaman cabai. Suhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah 24 sampai dengan 28ºC. Pada suhu tertentu seperti 15ºC dan lebih dari 32ºC akan menghasilkan buah cabai yang kurang baik. Pertumbuhan akan terhambat jika suhu harian di area budidaya terlalu dingin. Tjahjadi, 1991 mengatakan bahwa tanaman cabai dapat tumbuh pada musim kemarau apabila dengan pengairan yang cukup dan teratur. Iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhannya antara lain. 32 a. Sinar Matahari Penyinaran yang dibutuhkan adalah penyinaran secara penuh, bila penyinaran tidak penuh pertumbuhan tanaman tidak akan normal. b. Curah Hujan Walaupun tanaman cabai tumbuh baik di musim kemarau tetapi juga memerlukan pengairan yang cukup. Adapun curah hujan yang dikehendaki yaitu 800 sampai dengan 2000 mmtahun. c. Suhu dan Kelembaban Tinggi rendahnya suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Adapun suhu yang cocok untuk pertumbuhannya adalah siang hari 21ºC sampai dengan 28ºC, sedangkan malam hari 13ºC sampai dengan 16ºC, untuk kelembaban tanaman 80. d. Angin Angin yang cocok untuk tanaman cabai adalah angin sepoi-sepoi, angin berfungsi menyediakan gas CO 2 yang dibutuhkannya. 2. Ketinggian Tempat Ketinggian tempat untuk penanaman cabai adalah adalah dibawah 1400 m dpl. Berarti cabai dapat ditanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi 1400 m dpl. Di daerah dataran tinggi tanaman cabai dapat tumbuh, tetapi tidak mampu berproduksi secara maksimal. 3. Tanah Cabai sangat sesuai ditanam pada tanah yang datar. Dapat juga ditanam pada lereng-lereng gunung atau bukit. Tetapi kelerengan lahan 33 tanah untuk cabai adalah antara 0 sampai dengan 100. Tanaman cabai juga dapat tumbuh dan beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah, mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat Harpenas, 2010. Pertumbuhan tanaman cabai akan optimum jika ditanam pada tanah dengan pH 6 sampai dengan 7. Tanah yang gembur, subur, dan banyak mengandung humus bahan organik sangat disukai Sunaryono dan Rismunandar, 1984.

6. Benih