Kriteria Tanaman Sumber Bahan Baku Pestisida Nabati Toksisitas terhadap jasad bukan sasaran nol atau rendah. Biotoksin memiliki lebih dari satu cara kerja, daya persistensi Diekstrak dari tanaman sumber yang mudah diperbanyak, tahan Tanaman

17

C. Prinsip kerja pestisida nabati Hendayana, 2010 :

a. Merusak perkembangan telur, larva dan pupa. b. Menghambat pergantian kulit. c. Mengganggu komunikasi serangga. d. Menyebabkan serangga menolak makan. e. Menghambat reproduksi serangga betina. f. Mengurangi nafsu makan. g. Memblokir kemampuan makan serangga. h. Mengusir serangga. i. Menghambat perkembangan patogen penyakit.

4. Kriteria Tanaman Sumber Bahan Baku Pestisida Nabati

Menurut Suryaningsih 2004: 4-5 kriteria pestisida nabati yang baik antara lain adalah :

1. Toksisitas terhadap jasad bukan sasaran nol atau rendah.

2. Biotoksin memiliki lebih dari satu cara kerja, daya persistensi

tidak terlalu singkat.

3. Diekstrak dari tanaman sumber yang mudah diperbanyak, tahan

terhadap kondisi suboptimal, diutamakan tanaman tahunan, tidak akan jadi gulma atau inang alternatif OPT.

4. Tanaman sumber sedapat mungkin tidak atau kurang

berkompetisi dengan tanaman yang diusahakan.

5. Tanaman sumber tersebut dapat berfungsi multiguna.

18

6. Biotoksin sudah efektif di bawah konsentrasi 10 ppm, secara

praktikal sekitar 3-5 bobot kering bahan.

7. Sedapat mungkin solven atau pelarutnya adalah air.

8. Bahan baku pestisida nabati dapat digunakan baik dalam kondisi

segar, kering dan pengkondisian sederhana lainnya.

9. Teknologi pestisida nabati tidak bertentangan, bahkan berakar

pada teknologi tradisional, mudah dimengerti dan sederhana.

10. Teknologi pestisida nabati tidak menimbulkan masalah baru,

terjangkau biayanya, bahan baku mudah didapat. 5.Bahan Aktif Bahan aktif dari pestisida nabati adalah produk alam yang berasal dari tanaman yang mempunyai kelompok metabolit sekunder yang mengandung banyak senyawa bioaktif seperti senyawa alkaloid, terpenoid, fenolik, dan juga zat-zat kimia sekunder yang lain. Senyawa bioaktif tersebut apabila kita aplikasikan ke tanaman yang terinfeksi Organisme Pengganggu Tanaman OPT, tidak berpengaruh terhadap fotosintesis pertumbuhan ataupun aspek fisiologis tanaman lainnya, namun berpengaruh terhadap sistem saraf otot, keseimbangan hormon, reproduksi, perilaku berupa penarik, anti makan dan sistem pernafasan Organisme Pengganggu Tanaman OPT Setiawati, 2008:4. Molekul biotoksin yang aktif berperan sebagai biosida dapat digolongkan dalam golongan alkaloid nikotin, nornikotin, anabasin, solanin, antropin dan golongan metabolit sekunder pyrethrum 19 kompleks, pitetheroid sintetik, rotenone dan rotenoid, quassin, ryanin, azadirachtin Suryaningsih, 2004:11.

6. Kendala Penggunaan Pestisida Nabati