64
Spodoptera litura , ekstrak batang Mimba Azadirachta indica A. Juss
berpengaruh terhadap mortalitas larva instar III Spodoptera litura. Tabel 7. Uji Anova Satu Arah Pengaruh Dosis Ekstrak Batang Mimba
Azadirachta indica A. Juss terhadap Mortalitas Larva Instar III Spodoptera litura
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Between
Groups 87.600
4 21.900 182.500
.000 Within Groups
2.400 20
.120 Total
90.000 24
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan hasil Uji Anova Satu Arah diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Artinya terdapat perbedaan sangat
signifikan rata-rata persentase mortalitas larva instar III Spodoptera litura menurut dosis ekstrak batang mimba Azadirachta indica A. Juss. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dosis ekstrak batang mimba Azadirachta indica A. Juss terhadap mortalitas larva instar III Spodoptera
litura .
6. Uji Duncan Pengaruh Dosis Ekstrak batang Mimba Azadirachta indica
A. Juss terhadap Mortalitas Larva Instar III Spodoptera litura
Hasil uji Duncan pengaruh dosis ekstrak batang mimba Azadirachta indica
A. Juss terhadap mortalitas larva instar III Spodoptera litura, bahwa dosis ekstrak batang mimba Azadirachta indica A. Juss berpengaruh
terhadap mortalitas larva instar III Spodoptera litura, berikut ini adalah hasil uji duncan pengaruh dosis ekstrak batang mimba terhadap mortalitas larva
instar III Spodoptera litura.
65
Tabel 8. Hasil uji Duncan Pengaruh Dosis Ekstrak Batang Mimba Azadirachta indica A. Juss terhadap Mortalitas Larva Spodoptera
litura
Dosis N
Subset for alpha = 0.05 1
2 3
4 5
.0000 17,5
5 3.6000
20 5
4.4000 22,5
5 5.0000
Pestisida sintetis
5 5.0000
Sig. 1.000
1.000 1.000
1.000
Hasil Uji Duncan menunjukkan adanya perbedaan pengaruh dosis ekstrak batang mimba Azadirachta indica A. Juss pada dosis 0,
17,5, 20, 22,5, dan pestisida kimia. Perbedaan pengaruh dosis ekstrak batang mimba Azadirachta indica A. Juss terdapat pada dosis
0 dan 17,5, 0 dan 20. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh
tingkat mortalitas pada penggunaan dosis 0 dengan dosis 17,5, 20 dan 22,5 dan pestisida sintetis, ekstrak batang mimba Azadirachta
indica A. Juss sebagai pengendali hama Spodoptera litura pada tanaman
cabai merah Capsicum annuum L..
66
Gambar 1. Grafik pengaruh ekstrak batang mimba terhadap mortalitas larva Spodoptera litura
Grafik di atas menunjukkan mortalitas hama dan waktu pengamatan. Pengamatan pertama menunjukkan mortalitas hama
Spodoptera litura yang meningkat seiring bertambahnya dosis, berbeda
dengan pengamatan kedua yang cenderung menurun. Hal ini dikarenakan daya racun yang diakibatkan oleh bahan aktif yang terkandung didalam
ekstrak batang mimba berpengaruh signifikan pada mortalitas larva Spodoptera litura
pada tanaman cabai merah Capsicum annuum L.. Penelitian ini dengan menggunakan batang mimba Azadirachta
indica A. Juss sebagai bahan utama pembuatan pestisida nabati, karena
didalam batang mimba terdapat bahan aktif berupa Azadirachtin, Salanin, dan Meliantriol. Hal ini sesuai dengan Suryaningsih 2004:4-5
bahwa kriteria tanaman sumber bahan baku bioinsektisida harus memiliki bahan aktif biotoksin dengan cara kerja lebih dari satu. Cara
72 88
100 100
20 40
60 80
100 120
17,5 20
22,5 Pestisida
sintetis
Mortalitas larva Spodoptera litura
67
kerja mode of action bahan aktif tersebut dapat sebagai biotoksin beracun, pencegah makan antifeedant, penolak repellent dan
pengganggu alami. Penelitian tentang pengaruh ekstrak batang mimba sebagai
bioinsektisida pengendali hama Spodoptera litura pada tanaman cabai merah Capsicum annuum L. menunjukkan bahwa perlakuan ekstrak
batang mimba pada dosis 20 dan 22,5 menghasilkan mortalitas hama Spodoptera litura
lebih tinggi dibandingkan dengan dosis 17,5. Perlakuan dosis 17,5 memberikan efek mortalitas sebesar 72. Namun
hal ini berbeda dari dosis 22,5 karena mengakibatkan kematian semua larva Spodoptera litura pada pengamatan pertama dan kedua. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian ekstrak batang mimba dengan dosis 22,5 secara kualitatif lebih efektif dibandingkan dosis 20. Artinya
daya racun yang ditimbulkan pada dosis 22,5 telah menyebabkan kematian pada hama Spodoptera litura pada tanaman cabai merah
Capsicum annuum L. pada penyemprotan kedua telah berhasil mengendalikan hama.
Hal ini terjadi karena semakin tinggi konsentrasi yang digunakan untuk perlakuan maka kandungan bahan aktif dalam ekstrak tersebut
lebih banyak sehingga daya racunnya semakin tinggi, dengan demikian kematian larva juga semakin banyak. Sesuai dengan Priyono 1994
dalam Marhaeni 2001, bahwa semakin tinggi konsentrasi dosis yang digunakan, maka kandungan bahan aktif yang terdapat didalam larutan
68
juga semakin banyak sehingga daya racun bioinsektisida semakin tinggi. Dengan semakin tingginya daya racun, maka akan berpengaruh terhadap
banyaknya kematian larva Spodoptera litura. Peningkatan persentase mortalitas larva sejalan dengan semakin
tingginya dosis konsentrasi ekstrak, selain karena besarnya kadar bahan aktif yang bersifat racun juga diduga karena adanya senyawa antimakan
antifeedant dalam ekstrak, sehingga menurunkan aktivitas makan dan kurangnya nutrisi yang dikonsumsi oleh larva Spodoptera litura.
Larva instar tiga memiliki panjang tubuh 8,0-15,0 mm dengan lebar kepala 0,5-0,6 mm. Pada bagian kiri dan kanan abdomen terdapat
garis zig-zag berwarna putih dan bulatan hitam sepanjang tubuh. Instar empat, lima dan enam sulit dibedakan. Untuk panjang tubuh instar empat
13-20 mm, instar lima 25-35 mm dan instar enam 35-50 mm. Mulai instar empat warna bervariasi yaitu hitam, hijau, keputihan, hijau
kekuningan atau hijau keunguan. Ulat yang baru menetas berwarna hijau muda, bagian sisi coklat
tua atau hitam kecoklat-coklatan. Ulat berkepompong dalam tanah, membentuk pupa tanpa rumah pupa kokon berwarna coklat kemerahan
dengan panjang sekitar 1,6 cm. Imago berupa ngengat dengan warna hitam kecoklatan. Pada sayap depan ditemukan spot-spot berwarna hitam
dengan strip-strip putih dan kuning. Sayap belakang berwarna putih. Spodoptera litura
merupakan salah satu serangga hama penting yang sangat polifag. Serangga ini merusak pada stadia larva, yaitu memakan
69
daun, sehingga menjadi berlubang-lubang. Biasanya dalam jumlah besar ulat grayak bersama-sama pindah dari tanaman yang telah habis dimakan
daunnya ke tanaman lainnya Pracaya, 2005. Seekor ngengat betina dapat meletakkan 2000-3000 telur.Ulat berkepompong dalam tanah,
membentuk pupa tanpa rumah pupa kokon, berwarna coklat kemerahan dengan panjang sekitar 1,6 cm. Siklus hidup berkisar antara 30-60 hari
lama stadium telur 2-4 hari, larva yang terdiri dari 5 instar : 20-46 hari. Batang mimba mengandung beberapa komponen aktif pestisida
antara lain azadirakhtin, salanin, azadiradion, salannol, salanolacetat, 3- deasetil salanin, 14-epoksi-azadiradion, gedunin, nimbin, dan deasetil
nimbin. Dari beberapa komponen tersebut ada beberapa senyawa yang diketahui sebagai pestisida, yaitu azadirakhtin, salanin, dan meliantriol
Horbone, 1982; Jones et,al dalam: Schmutterer, 1990; Saxena et al.,1993. Azadirachtin tidak langsung mematikan serangga, tetapi
melalui mekanisme menolak makan, mengganggu pertumbuhan dan reproduksi serangga. Salanin bekerja sebagai penghambat makan
serangga, sedangkan meliantriol sebagai penolak serangga. Biji, batang dan daun mimba mengandung senyawa kimia alami
yang aktif sebagai pestisida, yaitu azadirakhtin, salanin, dan meliantriol. Senyawa kimia tersebut dapat berperan sebagai penghambat
pertumbuhan serangga, penolak makan, dan repellent bagi serangga. Disamping itu terdapat 20 senyawa lain yang peranannya sebagai
pestisida belum jelas. Sebagai insektisida, mimba efektif membunuh
70
lebih dari 200 jenis serangga hama dan relatif sulit menimbulkan resistensi dibanding dengan insektisida kimia sintetik Khana 1992.
Keuntungan lainnya, azadirakhtin mudah terabsorbsi oleh tanaman, bekerja secara sistemik, sedikit racun kontak dan aman bagi serangga
musuh alami Isman 1994. Pestisida dari tanaman mimba dapat diproduksi baik dengan teknologi yang sederhana maupun dengan
teknologi tinggi. Teknologi sederhana adalah dengan cara menumbuk atau menggiling bagian dari mimba menjadi serbuk, kemudian serbuk
direndam dalam air selama semalam, disaring dan langsung dapat diaplikasikan. Teknologi tinggi adalah dengan mengisolasi bahan aktif
yang bersifat toksik dan diformulasi dengan menambahkan bahan-bahan lain, sehingga dapat diaplikasikan seperti insektisida pada umumnya.
Azadirachtin berperan sebagai ecdyson blocker atau zat yang
dapat menghambat kerja hormon ecdyson, yaitu suatu hormon yang berfungsi dalam proses metamorfosa serangga. Serangga akan terganggu
pada proses pergantian kulit, ataupun proses perubahan dari telur menjadi larva, atau dari larva menjadi kepompong atau dari kepompong
menjadi dewasa. Biasanya kegagalan dalam proses ini seringkali mengakibatkan kematian Chiu, 1988.
Salanin berperan sebagai penurun nafsu makan anti-feedant
yang mengakibatkan daya rusak serangga sangat menurun, walaupun serangganya sendiri belum mati. Oleh karena itu, dalam penggunaan
pestisida nabati dari mimba, seringkali hamanya tidak mati seketika
71
setelah disemprot knock down, namun memerlukan beberapa hari untuk mati, biasanya 2-3 hari. Namun demikian, hama yang telah
disemprot tersebut daya rusaknya sudah sangat menurun, karena dalam keadaan sakit Ruskin, 1993.
Meliantrio l berperan sebagai penghalau repellent yang
mengakibatkan serangga hama enggan mendekati zat tersebut. Suatu kasus terjadi ketika belalang Schistocerca gregaria menyerang tanaman
di Afrika, semua jenis tanaman terserang belalang, kecuali satu jenis tanaman, yaitu mimba Sudarmadji, 1999. Mimbapun dapat merubah
tingkah laku serangga, khususnya belalang insect behavior yang tadinya bersifat migrasi, bergerombol dan merusak menjadi bersifat
solitair yang bersifat tidak merusak.
72
B. Pengaruh Dosis Ekstrak Batang Mimba Azadirachta indica A. Juss