Sumber: OAM Aksesoris, Pasar UD Pajus Baru Medan

155 Foto 43 Proses Pengukiran Nama Pada Gelang 1.

2. Sumber: OAM Aksesoris, Pasar UD Pajus Baru Medan

Sedangkan alat yang digunakan dalam proses pemotongan aksesoris adalah gergaji tangan. Aksesoris dipotong mengikuti garis model yang sudah dibuat. Proses pemotongan dianggap lebih sulit, karena membutuhkan skill, tenaga, dan teknik khusus. Harga aksesoris juga berbeda-beda, tergantung pada bentuk dan jenis bahan yang digunakan. Bahan dari steanless itu lebih mahal daripada bahan batok kelapa. Oleh karena itu, aksesoris dari steanless dengan bentuk polos dijual dengan harga dua puluh lima ribu rupiah. Aksesoris dengan tambahan kilat gliter dijual Universitas Sumatera Utara 156 dengan harga dua tiga puluh ribu rupiah. Sedangkan aksesoris yang terbuat dari batok kelapa dijual dengan harga dua puluh rupiah. Jangka waktu yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya kurang lebih lima belas menit. Pembeli juga dapat melihat sendiri proses pembuatan aksesoris pesanan mereka dan menunggu di tempat tersebut sampai selesai. Foto 44 Pembeli Melihat Proses Pengukiran Nama Pada Gelang Pesanannya Sumber: OAM Aksesoris, Pasar UD Pajus Baru Medan Pak Ojie menawarkan jika pembeli merasa bosan dan tidak ingin menunggu di tempat, mereka juga dapat berbelanja atau pergi ke tempat lain dulu. Setelah urusannya selesai, baru datang lagi ke OAM Aksesoris untuk mengambil pesanannya. Namun jangka waktu yang diberikan adalah sampai pukul 18.30 WIB, karena Pak Ojie biasanya tutup pukul 19.00 WIB. Jika ternyata pembeli sampai pada jam tersebut belum datang juga, pesanannya dapat diambil pada keesokan harinya tanpa diberi sangsi. Pemesanan aksesoris dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dengan datang langsung ke OAM aksesoris atau melakukan pemesanan melalui media Universitas Sumatera Utara 157 telepon. Namun biasanya pembeli lebih sering datang langsung ke OAM aksesoris, karena mereka dapat lebih leluasa menyampaikan apa yang mereka pikirkan. Sedangkan untuk pemesanan aksesoris melalui telepon, biasanya hanya dilakukan oleh pembeli yang sudah biasa atau pernah membeli aksesoris kepada beliau. Aksesoris yang dipesan biasanya adalah aksesoris yang sudah pernah dibuat dan bentuknya sederhana atau tidak terlalu banyak mode. Menyadari persaingan bisnis aksesoris yang semakin ketat Pak Muslim tidak mau hanya tinggal diam. Jika ingin tetap bertahan dalam bisnis aksesoris, maka beliau harus mengikuti perkembangan pasar. Tidak jarang pembeli menginginkan aksesoris yang mereka beli dari IMEJI dibuat ukiran nama juga seperti yang dilakukan oleh Pak Ojie. Hal ini membuat beliau merasa tertantang dan perlu belajar untuk mengukir. Sebelumnya ketika masih tinggal di Jakarta, Pak Muslim pernah belajar cara mengukir dari teman-temannya. Oleh karena itu beliau tidak merasa ragu untuk membeli alat mengukir seperti grafir dan mempelajarinya kembali di rumah. Setelah yakin kemampuannya sudah mulai terasah, beliau kemudian menerapkannya dilapangan. Beliau akhirnya mencoba strategi Pak Ojie, cukup dengan membeli aksesoris maka akan mendapat ukiran nama secara gratis. Usaha yang dilakukan Pak Muslim ternyata mendapat respon yang positif dari pembeli. Tidak hanya ukiran saja, pembeli juga menginginkan aksesoris yang dibentuk. Pak Muslim menyadari diusianya yang tidak muda lagi, tenaganya sudah semakin menurun. Selain itu beliau juga mengakui bahwa tidak mudah untuk membuat aksesoris seperti yang dilakukan oleh Pak Ojie. Universitas Sumatera Utara 158 Oleh karena itu, beliau mencari solusi untuk permasalahan tersebut. Beliau akhirnya menghubungi teman-temannya yang berada di Jawa. Mereka disana juga memproduksi aksesoris dan menggunakan peralatan yang lebih modern, sehingga hasilnya lebih bagus. Setelah menghungi temannya, Pak Muslim akhirnya menjalin kerja sama dengan mereka. Mereka mengirimkan model-model aksesoris yang sudah ditulis kodenya dan digambar dalam sebuah buku kepada Pak Muslim. Jika ingin memesan barang, Pak Muslim cukup menghubungi mereka melalui telepon dan memberitahukan nama beserta bentuk sesuai dengan kode yang sudah dibuat. Namun karena tempatnya berada di luar kota, maka pesanan baru diterima oleh Pak Muslim tiga hari kemudian. Pembayaran aksesoris beserta ongkos kirimnya dikirim melalui rekening bank. Hal tersebut berpengaruh pada harga pedagangan kepada pembeli. Beliau menjual aksesoris yang dipesan dengan harga satuannya tiga puluh ribu rupiah. 4.3.3. Potongan Harga Pada umumnya orang akan sangat senang membeli barang yang berkualitas dengan harga yang murah. Bahkan tidak jarang orang berusaha memperoleh potongan harga atau diskon atas barang yang dibeli. Bahkan ada orang yang tadinya tidak berniat membeli barang, namun setelah mengetahui bahwa barang tersebut diberikan potongan harga menjadi tertarik untuk membelinya. Hal ini disadari betul oleh Pak Ojie maupun Pak Muslim. Tidak jarang mereka memberikan potongan harga bagi pembeli. Biasanya pada jenis aksesoris tertentu Pak Ojie memberikan potongan harga. Misalnya aksesoris gelang tali, harga satuannya empat ribu rupiah. Jika membeli Universitas Sumatera Utara 159 tiga gelang, harganya jadi sepuluh rupiah. Namun jika pembeli melakukan penawaran harga yang jauh lebih murah, beliau berusaha untuk menemukan jalan tengah. Maksudnya pembeli mendapat potongan harga dan beliau juga tidak rugi. Meski demikian ada juga pembeli yang bersikeras ingin mendapatkan harga seperti yang dia inginkan tanpa memperdulikan kerugian dari pedagang, sehingga beliau akan secara halus dan sopan menolaknya. Namun ada juga pembeli yang terlihat sangat menginginkan sebuah aksesoris, namun tidak mempunyai uang yang cukup. Melihat hal tersebut Pak Ojie merasa iba dan menjual aksesoris tersebut dengan harga permintaan pembeli. Pada aksesoris kalung nama pembeli juga biasanya akan mendapat potongan harga jika membeli aksesoris lebih dari satu buah. Salah satu contohnya adalah kalung nama yang harganya dua puluh lima ribu rupiah. Jika pembeli membeli dua buah, berarti harga seharusnya yang dibayarkan adalah sebesar lima puluh ribu rupiah. Namun jika pembeli meminta potongan harga, Maka harga yang diberikan menjadi empat puluh lima ribu rupiah. Bagi Pak Ojie berbisnis tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan sesaat saja, tetapi juga harus memperhitungkan kedepannya juga. Pedagang harus memberikan kesan yang baik kepada pembeli. Jika pembeli merasa senang maka lain waktu mereka akan ingat dan mau datang berkunjung kembali. Mereka juga bisa saja menceritakan pengalamannya kepada temannya yang lain sehingga orang yang datang tidak hanya pembeli pertama tadi, tetapi juga dengan pembeli lainnya. Universitas Sumatera Utara 160 Foto 45 Pembeli Sedang Mengamati Aksesoris yang Dipajang Sumber: OAM Aksesoris, Pasar UD Pajus Baru Medan Pak Muslim juga mempunyai anggapan yang sama. Beliau tidak jarang memberikan potongan harga kepada pembeli. Terutama kepada pembeli yang dianggap sudah menjadi langganan, karena sering membeli aksesoris ditempat beliau. Bagi beliau yang terpenting bukan hanya untung material saja, tetapi juga proses pertukaran barang itu sendiri. Semakin banyak barang yang laku terjual, semakin cepat terjadinya pertukaran barang baru. Hal ini akan membuat pembeli tidak bosan melihat barang yang sama setiap dia datang berkunjung. Selain itu pembeli juga akan penasaran untuk melihat aksesoris dengan model baru. Selain potongan harga yang diberikan pak Muslim kepada pembeli, beliau juga beranggapan bahwa pelanggan adalah aset yang harus dipertahankan dengan membina hubungan yang baik. Sikap ramah juga merupakan salah satu strategi yang selalu digunakan ketika melayani pelanggan. Kesimpulan yang dapat saya tarik bahwa dalam menjalankan usaha aksesoris, yang sangat dibutuhkan adalah strategi dagang dengan cara memberi potongan harga serta pelayanan yang ramah kepada pelanggan. Hal inilah yang menjadi pedoman bagi informan saya untuk tetap bertahan dalam bisnis aksesorisnya. Universitas Sumatera Utara 161 Semua strategi yang dilakukan bertujuan untuk mengatasi segala permasalahan yang timbul dalam menjalankan usaha aksesoris. Bagi wirausahawan sendiri strategi ekonomi aksesoris seperti pemanfaatan barang bekas, sangat membantu dalam meringankan biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan dan modifikasi aksesoris. Strategi kreatifitas dalam bidang produksi dan modifikasi dapat digunakan untuk mengatasi persaingan yang muncul diantara sesama pedagang aksesoris, sehingga mereka dapat bertahan dan tetap eksis dalam menjalankan usahanya. Selain mempertahankan kualitas barang, strategi pelayanan prima kepada pembeli, seperti: keramahan, memberikan garansi barang, pemesanan barang pembeli, hingga memberikan potongan harga juga perlu dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk membina hubungan yang baik diantara pedagang dengan pembeli. Pembeli akan mengingat kesan yang baik dari pedagang, sehingga mereka tertarik dengan barang yang dijual dan mau kembali lagi dilain waktu. Oleh karena itu, dalam strategi persaingan wirausaha aksesoris di Pasar UD Pajus Baru Medan terdapat proses resiprositas, yaitu sebuah hubungan timbal balik antara pedagang dengan pembeli. Di sini tidak ada keharusan untuk membalas secara langsung, seperti membeli barang yang ditawarkan oleh pedagang pada saat itu juga. Namun melalui strategi yang dilakukan oleh pedagang, maka terbangun sebuah simbol kesetiakawanan diantara pedagang dan pembeli. Sehingga jika suatu hari si pembeli ingin membeli aksesoris, maka dia akan mengingat ada sebuah toko aksesoris yang dapat dikunjungi untuk kemudian membeli barang aksesoris dari tempat tersebut. Universitas Sumatera Utara 162 BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan