96 proses tahapan mempunyai tugas dan peran masing-masing yang saling melengkapi
antara yang satu dengan yang lainnya. Jika salah satu dari tahapan ada yang dilupakan maka hasilnya akan menimbulkan resiko pada tahapan berikutnya.
Selain itu hal yang perlu dan penting untuk diperhatikan dalam pembuatan aksesoris adalah kondisi dari si pembuat pengrajin itu sendiri.
Pembuatan aksesoris tidak hanya dilakukan dengan menggunakan tangan dan peralatan saja, tetapi juga harus dilakukan dengan menggunakan perasaan agar
pekerjaan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Oleh karena itu, suasana hati dapat mempengaruhi hasil akhir dari sebuah aksesoris.
3.1.1. Pemilihan Bahan dan Peralatan
Adapun bahan dan peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan perhiasan aksesoris adalah sebagai berikut:
1. Batok Kelapa tempurung
Salah satu bahan dasar yang paling utama dalam pembuatan aksesoris adalah batok kelapa atau tempurung. Mungkin pada sebagian orang batok kelapa ini
tidaklah begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi bagi para wirausahawan kreatif seperti Pak Ojie yang merupakan salah satu pengrajin
aksesoris, batok kelapa maupun barang bekas lainnya menjadi sumber pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
97
Foto 2 Batok Kelapa Tempurung
Sumber: Di Rumah Pak Ojie.
Batok kelapa dapat diperoleh dari berbagai tempat seperti warung yang menjual kelapa parut, limbah rumah tangga, dan tempat sampah. Batok kelapa yang
diperoleh dari warung dibeli dengan harga Rp. 7000,- goni. Kriteria batok kelapa yang digunakan tidak ditentukan, dalam artian semua jenis batok kelapa dengan
kondisi yang masih baru atau sudah lama dan kotor dapat digunakan selama bahan tersebut tidak rapuh akibat mengalami proses pembusukan.
Batok kelapa dipilih sebagai bahan dasar dalam pembuatan aksesoris karena dianggap sangat ramah lingkungan. Selain dapat mengurangi penumpukan
limbah batok kelapa, secara tidak langsung juga turut membantu mengurangi penebangan pohon untuk produksi pembuatan aksesoris. Batok kelapa juga cukup
mudah ditemukan hampir diseluruh tempat di kota Medan, sehingga dianggap sangat mendukung usaha aksesoris yang tengah dijalankan. Bahan baku dari batok
kelapa ini bisa dibuat kalung, gelang, cincin, dan anting-anting.
Universitas Sumatera Utara
98 2.
Lem Jepang lem setan dan Lem Kertas Lem Jepang atau sering disebut dengan lem setan dan lem kertas,
digunakan untuk melekatkan benda yang satu dengan benda lainnya. Dalam pembuatan aksesoris lem ini biasa digunakan untuk proses desain gambar dan
proses pembentukan.
Foto 3 Lem Jepang lem setan dan Lem Kertas
Sumber: Di rumah Pak Ojie
3. Ragum
Benda-benda yang sudah dilekatkan dengan menggunakan lem terkadang tidak melekat dengan kuat. Sehingga dibutuhkan ragum sebagai alat yang
digunakan untuk membantu menekan benda tersebut agar lebih kuat. Penggunaan ragum terhadap benda-benda yang rentan terhadap benda keras
seperti batok kelapa cukup berisiko. Ragum yang terbuat dari besi pada saat menekan benda yang lebih lunak
dengan keras, dapat membuat benda tersebut mengalami keretakan atau pecah. Sebagai pengrajin Pak Ojie menyadari hal ini. Beliau belajar dari
Universitas Sumatera Utara
99 pengalamannya selama menjadi pengrajin aksesoris dan mencari solusi untuk
mengatasi masalah tersebut.
Foto 4 Ragum
Sumber: Di rumah Pak Ojie
Pada kedua sisi ragum yang berfungsi untuk mengapit benda, akhirnya ditempelkan dengan menggunakan karet. Sehingga pada saat ragum mengapit benda
lain, kedua sisinya yang terbuat dari besi tidak lagi secara langsung menekan batok kelapa, melainkan di tekan oleh karet. Hal tersebut menjadikan benda yang di tekan
bisa melekat dengan kuat tanpa mengalami keretakan atau pecah.
4. Kertas Pasir
Kertas pasir adalah alat yang digunakan untuk mengamplas atau menghaluskan benda yang tidak rata. Pada pembuatan aksesoris kertas pasir
biasanya digunakan dalam proses pembentukan dan proses penghalusan. Kertas pasir mempunyai jenis kertas yang berbeda-beda ada yang kasar dan ada yang
halus.
Universitas Sumatera Utara
100 Kertas pasir yang kasar biasanya digunakan pada saat proses
pembentukan. Hal ini dilakukan karena pada saat pembentukan dibutuhkan tenaga yang lebih kuat untuk mengamplas kulit luar yang masih sangat kasar,
sehingga dapat mempermudah proses pembentukan. Sedangkan kertas pasir yang halus digunakan pada saat proses penghalusan. Hal ini dilakukan karena
aksesoris yang dibentuk sudah tidak memiliki kulit yang kasar. Sehingga pada proses ini aksesoris cukup dihaluskan dengan menggunakan kertas pasir yang
halus sampai aksesoris tersebut licin dan tidak ada sisi-sisi yang kasar lagi.
Foto 5 Kertas pasir yang kasar dan yang halus
Sumber: Di rumah Pak Ojie
5. Gergaji Triplek Gergaji Tangan
Gergaji triplek atau yang dikenal dengan gergaji tangan adalah alat yang berfungsi untuk memotong benda-benda sesuai dengan keinginan orang yang
Universitas Sumatera Utara
101 membuatnya. Gergaji tangan yang digunakan oleh pengrajin aksesoris seperti Pak
Ojie berbeda dengan gergaji tangan pada umumnya. Hal ini disebabkan karena Pak Ojie melakukan modifikasi terhadap gergaji
tangan yang digunakannya. Bagian yang dimodifikasi adalah bagian pangkal atau pegangan kayunya. Beliau melakukan modifikasi bentuk pegangan pada pangkal
gergaji untuk mempermudah penggunaannya dalam membuat aksesoris. Gergaji tangan ini sendiri dapat digunakan untuk memotong benda-benda seperti kayu,
batok kelapa, besi, steanless, pipa plastik, dan lain sebagainya.
Foto 6 Gergaji Tangan
Sumber: Di rumah Pak Ojie
6. Flat Steanless
Flat steanless digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan mata kalung dan gelang. Pak Ojie biasanya membuat bentuk nama, ukiran nama, dan
motif lainnya pada bahan tersebut. Berdasarkan pengalaman beliau pada saat memotong bahan steanless dengan menggunakan gergaji tangan, maka tangan
Universitas Sumatera Utara
102 akan terasa panas karena terjadi gesekan. Oleh karena itu, beliau mencoba
mencari solusi dengan cara melapisi steanless pada satu sisi dengan menggunakan lem, sehingga panas yang terjadi akibat gesekan terhambat oleh
lem tersebut.
Foto 7 Flat Steanless kiri dilapisi lem dan kanan tidak dilapisi lem
Sumber: Di rumah Pak Ojie
7. Gunting
Gunting adalah alat yang berfungsi untuk memotong benda seperti kertas, benang, plastik, lak ban, isolasi, kain dan lain sebagainya.
Foto 8 Gunting
Sumber: Di rumah Pak Ojie
Universitas Sumatera Utara
103 8.
Gliter Gliter adalah benda berupa serbuk yang biasa digunakan pada proses
finishing atau hasil akhir sebuah aksesoris. Gliter di taburkan pada sisi luar aksesoris, fungsinya sebagai kreasi untuk menambah daya tarik dari suatu aksesoris.
Foto 9 Gliter
Sumber: Di rumah Pak Ojie
9. Rol Penggaris Besi
Rol atau penggaris besi adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda.
Foto 10 Rol Penggaris Besi
Sumber: Di rumah Pak Ojie
Universitas Sumatera Utara
104 10.
Bor Tangan Bor tangan adalah alat yang digunakan untuk melubangi suatu benda.
Foto 11 Bor Tangan
Sumber: Di rumah Pak Ojie
11. Clear Semprot
Pada pembuatan aksesoris clear semprot biasanya digunakan pada proses finishing atau merapikan hasil akhir. Cara penggunaannya adalah dengan
menyemprotkan cairan pada sisi luar aksesoris setelah di haluskan dan dapat disertai dengan serbuk gliter agar terlihat lebih mengkilat.
Foto 12 Clear Semprot
Sumber: Di rumah Pak Ojie
Universitas Sumatera Utara
105 12.
Obeng, Mata Gergaji, Mata Bor, Kertas, dan PulpenSpidol Marker Obeng adalah alat yang berfungsi untuk membuka dan mengunci suatu
benda. Biasanya digunakan pada saat membuka dan memasang mata gergaji pada gergaji tangan.
Foto 13 Obeng, Mata Gergaji, Mata Bor, Kertas, dan Spidol
Sumber: Di rumah Pak Ojie
Mata bor adalah bagian dari solder yang berfungsi untuk melubangi suatu benda sedangkan mata gergaji adalah bagian dari gergaji tangan yang berfungsi
untuk memotong suatu benda. Sedangkan kertas dan spidolmarker pulpen adalah alat yang digunakan untuk mendesain atau menggambar motif aksesoris.
13. Kuas atau Sikat Gigi Bekas
Kuas atau Sikat Gigi Bekas adalah alat yang digunakan untuk membersihkan aksesoris dari sisa-sisa debu atau serbuk setelah selesai
melakukan proses pemotongan.
Universitas Sumatera Utara
106
Foto 14 Sikat Gigi Bekas
Sumber: Di rumah Pak Ojie
14. Tang
Tang adalah alat yang digunakan untuk menjepit atau meregangkan suatu benda. Pada pembuatan aksesoris tang biasa digunakan pada saat pemasangan
mata kalung atau gelang pada rantainya agar dapat saling mengait.
Foto 15 Tang
Sumber: Di rumah Pak Ojie
Universitas Sumatera Utara
107 15.
Solder Solder adalah alat yang digunakan untuk mengukir pada batok kelapa atau
steanless. Solder ini dapat digunakan dengan bantuan tenaga arus listrik.
Foto 16 Solder
Sumber: Di rumah Pak Ojie
16. Serbuk Abu
Serbuk atau abu dari hasil pemotongan kayu atau batok kelapa dapat digunakan untuk mendempul atau menutupi sisi aksesoris yang memiliki celah
pada saat proses penempelan aksesoris. Serbuk atau abu atau ini di taburkan pada bagian yang memiliki celah dan direkatkan dengan menggunakan lem
Jepang atau lem setan.
Foto 17 Serbuk Batok Kelapa
Sumber: Di rumah Pak Ojie
Universitas Sumatera Utara
108 17.
Pasta Pasta dalam pembuatan aksesoris biasa digunakan untuk membuat kreasi
tulisan timbul pada sisi luar aksesoris. Pasta ini mempunyai aneka warna dan dapat di sertai dengan taburan gliter di atasnya sehingga membuat aksesoris
semakin tampil lebih menarik .
Foto 18 Pasta
Sumber: Di rumah Pak Ojie
18. Grafir
Grafir adalah alat yang digunakan untuk mengukir pada batok kelapa atau steanless. Grafir ini dapat digunakan dengan bantuan tenaga arus listrik.
Foto 19 Grafir
Sumber: OAM Aksesoris, Pasar UD Paju Baru Medan
Universitas Sumatera Utara
109
3.1.2 .