2.4. Hubungan Sosial
Hubungan Sosial adalah suatu kegiatan yang menghubungkan antar individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat
menciptakan rasa saling pengertian dan kerjasama yang cukup tinggi, keakraban, serta keramahan. Pandangan dari Emerson dalam hubungan sosial ini menjelaskan bagaimana
kekuasaan dan pengaruh diantara atasan dan bawahan yang dikondisikan pada ketersediaan mitra-mitra hubungan dari kedua pihak sehingga menghasilkan sumber-sumber yang bernilai.
Hubungan-hubungan sosial tersebut cenderung menimbulkan perasaan tanggung jawab personal, rasa hormat, kepercayaan yang tidak dapat dihasilkan oleh pola hubungan atas
dasar perhitungan ekonomis. Perhitungan ekonomis adalah hal penting untuk melihat kualitas hubungan antara atasan dan bawahan Ery Tri Djatmika. 2008. Pengaruh Variabel
Hubungan Atasan-Bawahan terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional. Online http:www.isjd.pdii.lipi.go.idadminjurnal 22058188.pdf diakses pada 26 Maret
2012 . Adapun faktor pendorong dan faktor penghambat dalam hubungan sosial menurut
Nanik Djamil 2012: 2-3 antara lain: A. Faktor Pendorong Hubungan Sosial
Hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor pendorong terjadinya hubungan sosial dalam suatu masyarakat tersebut antara lain
sebagai berikut: 1. Kesamaan asal daerah atau bahasa
Orang-orang yang berasal dari suatu daerah atau bahasa yang sama akan menjadi pendorong individu-individu melakukan hubungan sosial.
Universitas Sumatera Utara
2. Kesamaan agama Kesamaan agama mendorong masyarakat melakukan hubungan sosial,
walaupun diantara mereka terdapat perbedaan dari segi etnis bahasa, bahkan tempat tinggal yang jauh.
3. Hubungan keluarga Adanya hubungan keluarga mengharuskan orang-orang yang memiliki ikatan
keluarga melakukan hubungan sosial. 4. Hubungan kerja
Adanya hubungan kerja menyebabkan timbulnya hubungan sosial di antara individu-individu yang memiliki hubungan kerja.
5. Kesamaan ideologi Adanya kesamaan ideologi yang terdapat di dalam masyarakat membentuk
hubungan sosial yang diwujudkan dalam sebuah organisasi. 6. Kesamaan kepentingan
Setiap individu atau masyarakat yang memiliki kesamaan kepentingan akan melakukan hubungan sosial untuk mempermudah mencapai tujuannya.
7. Kesamaan tempat tinggal Orang-orang yang berada pada domisili tempat tinggal yang sama
melakukan hubungan sosial karena sesama tetangga atau satu daerah. 8. Saling membutuhkan
Adanya keperluan yang saling membutuhkan mendorong individu atau masyarakat melakukan hubungan sosial.
Universitas Sumatera Utara
B. Faktor Penghambat Hubungan Sosial Faktor-faktor penghambat terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang menghambat terjadinya hubungan sosial antara lain :
1. Hambatan sosiologis Hambatan sosiologis terjadi karena adanya perbedaan golongan pada
masyarakat yang dapat berupa perbedaan sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan, tingkat kekayaan dan sebagainya. Misalnya orang yang miskin
akan merasa kesulitan untuk melakukan hubungan sosial yang harmonis dengan orang yang kaya.
2. Hambatan antropologis Hambatan antropologis terutama terjadi karena perbedaan ras, kebudayaan
dan bahasa. 3. Hambatan psikologis
Hambatan psikologis disebabkan karena kita kurang mengenal aspek psikologis atau kondisi kejiwaan dari orang lain. Hubungan sosial akan sulit
tercipta jika kondisi psikologis orang tersebut sedang terganggu, misalnya sedih, marah, kecewa, bingung, merasa iri hati, dan lainnya.
4. Hambatan ekologis Hambatan ekologis terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses
berlangsungnya hubungan sosial. Misalnya kondisi cuaca, letak geografis suatu daerah, kondisi lingkungan dan sebagainya. Nanki jamil. 2012. Bentuk-
bentuk hubungan sosial mengenai faktor pendorong dan faktor penghambat.
Universitas Sumatera Utara
online.http:nanikdjamil.files.wordpress.com...bentuk-bentukhubungan sosial diakses pada 26 Maret 2012.
2.5. Industri Rumah Tangga