Tujuan Pemanfaatan Hubungan Ketetanggaan Sebagai Tenaga Kerja 1. Peningkatan Ekonomi

5.4. Tujuan Pemanfaatan Hubungan Ketetanggaan Sebagai Tenaga Kerja 5.4.1. Peningkatan Ekonomi Usaha konveksi di Keluarahan Setia mempekerjakan tenaga kerja tetangga, kebanyakan dari kaum perempuan, baik ibu rumah tangga, orang dewasa yang belum menikah dan anak remaja serta harus memiliki keahlian, ketelitian dan keterampilan menjahit untuk menunjang peningkatan usaha. Tenaga kerja yang terdiri dari kaum perempuan ini juga harus siap membagi waktunya dengan keluarga termaksud peran ibu rumah tangga, jika pada hari tertentu harus menyelesaikan jahitan yang meningkat dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tenaga kerja perempuan tersebut memutuskan bekerja di usaha konveksi, karena menambah peningkatan ekonomi keluarga yang semakin lama meningkat drastis, sehingga mereka harus ikut serta mencari nafkah demi menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini seperti penuturan salah satu pemilik usaha konveksi Ibu Fadilla sebagai berikut. “Membuka usaha konveksi memberikan peluang kerja untuk masyarakat sekitar dalam membantu pendapatan ekonomi mereka agar dapat terpenuhi dan kebutuhan sekolah anaknya. Dari pada dirumah saja mending bekerja bantu suami mereka, karena mereka juga memiliki keahlian menjahit yang menjadi modal utama untuk bekerja disini. Tenaga kerja disini juga bisa menabung untuk kebutuhan mereka lainnya, jika suatu saat membutuhkan uang.” Wawancara, 11 November 2012 . Hal serupa juga disampaikan salah satu tenaga kerja usaha konveksi Ibu Yani berikut. “Saya bekerja disini untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga sehari-hari dan saya butuh uang tambahan untuk tabungan keluarga serta keperluan sekolah anak-anak yang semakin meningkat. Kalo gak saya bekerja mana bisa bertahan dengan kebutuhan yang semua serba mahal dan kerja disini setidaknya bisa meringankan beban pekerjaan suami dengan membantu mencari nafkah untuk keluarga agar kebutuhan bisa terpenuhi.” Wawancara, 13 September 2012 . Universitas Sumatera Utara Mendukung informan diatas, berikut penuturan informan lain salah satu tenaga kerja usaha konveksi Bapak Mahendra sebagai berikut. “Saya bekerja disini untuk menambah peningkatan kebutuhan ekonomi keluarga sehari-hari yang sekarang semuanya serba mahal, mulai dari sembako sampai kebutuhan sekolah anak-anak. Tapi selama kerja disini lumayanlah penghasilan untuk peningkatan ekonomi keluarga saya dan bagi saya yang terpenting itu anak istri bisa makan saja sudah senang, apalagi saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan itu berarti saya bisa jadi kepala keluarga yang baik untuk keluarga. Kalo penghasilan lumayan saya bisa nabung untuk kebutuhan kedepannya dan keperluan lainnya yang tidak terduga.” Wawancara, 13 September 2012 . Dari hasil wawancara dengan informan diatas tidak hanya peningkatan pendapatan ekonomi tenaga kerja yang meningkat melainkan pemilik usaha juga merasakan pendapatan ekonomi yang selama ini hanya cukup untuk sehari-hari sekarang sudah lebih meningkat dan tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari melainkan dapat memberikan kebutuhan sekolah anak serta untuk menambah kemajuan usaha, agar lebih baik kedepannya. Peningkatan ekonomi dalam keluarga tidak membuat pemilik usaha lupa bahwa pendapatan yang diperolehnya saat ini semua berkat bantuan dari tenaga kerja, baik tenaga kerja dalam maupun tenaga kerja luar yang setia membantu mengerjakan pesanan jahitan. Hal ini seperti yang dikatakan salah satu informan lain yang merupakan pemilik usaha konveksi Bapak Cik yang telah lama membuka usaha sebagai berikut. “Saya membuka usaha konveksi disini untuk membantu memberikan peningkatan ekonomi dalam keluarga yang sebelumnya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari tapi sekarang udah lebih dari cukup dan sekarang saya bisa nambah mesin jahit, bisa nabung untuk kebutuhan anak sekolah dan perlahan-lahan dapat memperluas rumah sekaligus tempat kerja tenaga kerja, agar lebih nyaman. Meningkatnya ekonomi ini juga ada bantuan dari tenaga kerjanya yang sama-sama memiliki tujuan untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi.” Wawancara, 15 September 2012 . Universitas Sumatera Utara Mendukung informan diatas, berikut penuturan informan lainnya salah satu pemilik usaha konveksi Bapak Jasnem sebagai berikut. “Setelah membuka usaha konveksi pendapatan ekonomi keluarga jadi lumayan meningkat. Saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga sama anak-anak sekolah, nambah tabungan kedepannya dan nabung- nabung untuk usaha kalo terjadi apa-apa sama usaha ini. Peningkatan ekonomi yang meningkat tidak terlepas adanya bantuan dari tenaga kerja yang setia bekerja sama saya, memberikan yang terbaik untuk usaha ini dan sama-sama memiliki tujuan untuk meningkatkan ekonomi keluarga masing-masing.” Wawancara, 13 September 2012 . Berdasarkan hasil dari wawancara dengan para informan, dapat digambarkan bahwa pemilik usaha dan tenaga kerja memiliki satu tujuan yang sama yaitu untuk mencapai peningkatan kehidupan ekonomi yang lebih baik dari sebelumnya sehingga sesama mereka harus saling membantu untuk mencapai tujuan tersebut. Peningkatan ekonomi yang dimaksud adalah upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi sehari-hari dalam keluarga. Aspek ekonomi tersebut merupakan masalah yang paling pokok dalam rumah tangga, karena dalam keluarga yang menjadi pendorong sejahteranya rumah tangga adalah bidang ekonomi. Kebanyakan yang bekerja pada sektor perindustrian dalam meningkatan ekonomi keluarga adalah kaum perempuan seperti ibu rumah tangga yang siap membantu meringankan pekerjaan suami untuk kelangsungan ekonomi keluarga serta tidak mengurangi perannya sebagai ibu rumah tangga. Peran perempuan dalam dunia kerja secara umum banyak terjadi pada lapisan masyarakat bawah yang membutuhkan pekerjaan untuk menambah ekonomi keluarga meskipun upah yang diterima relatif rendah tidak membuat mereka menyerah untuk mencari rezeki dan menabung biaya pendidikan masa depan anaknya. Tenaga kerja dalam usaha konveksi perlahan dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari walaupun tidak besar, setidaknya ada peningkatan ekonomi yang diberikan untuk keluarga. Universitas Sumatera Utara Peningkatan ekonomi juga dirasakan oleh pemilik usaha yang sebelumnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari akan tetapi sekarang sudah dapat memberikan yang terbaik untuk keluarga. Meningkatnya ekonomi dalam usaha tidak terlepas bantuan tenaga kerja yang siap membagi waktu dengan keluarga untuk memenuhi tanggung jawab pekerjaannya dalam menyelesaikan jahitan. Meningkatnya penghasilan ekonomi tidak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari melainkan pemilik usaha memperluas rumah yang menjadi lokasi tempat tenaga kerja menyelesaikan jahitan, agar lebih nyaman dan luas dalam bekerja. Meningkatnya ekonomi masyarakat dan memperluas peluang kerja akan mengurangi tingkat pengangguran secara perlahan, khususnya di Kota Binjai.

5.4.2. Hubungan Kekeluargaan

Hubungan kekeluargaan selalu diterapkan dalam membangun usaha konveksi, agar proses kerjasama dapat lebih memudahkan pemilik usaha dan tenaga kerjanya. Tenaga kerja usaha konveksi ini selain mempekerjakan masyarakat sekitar atau tetangga terdapat juga pihak keluarga yang ikut terlibat dalam memajukan usaha konveksi. Pihak keluarga yang terlibat bisa berupa saudara kandung atau sepupu dari keluarga, yang terpenting adalah memiliki keterampilan menjahit, keahlian dan kemauan untuk bekerja keras. Hal ini seperti yang dikatakan salah satu pemilik usaha konveksi Bapak Hendra sebagai berikut. “Membuka usaha konveksi ini saya selalu membangun hubungan kekeluargaan, agar mempermudah komunikasi antara saya sama pekerja dan semua sudah saya anggap seperti keluarga sendiri. saya memperkerjakan saudara sepupu saya yang memang butuh kerja dan ada juga saya mempekerjakan dari tetangga sini yang kebanyakan memang ibu-ibu rumah tangga yang terampil jahit.” Wawancara, 04 Januari 2012 . Universitas Sumatera Utara Hal senada juga disampaikan salah satu informan yang merupakan tenaga kerja usaha konveksi yaitu Ibu Ika sebagai berikut. “Saya bekerja di usaha konveksi keluarga sendiri yang dibangun adik saya dan suaminya. Selama kerja disini saya gak pernah dibeda- bedakan antara saya sama pekerja lainnya. Apa yang seharusnya saya kerjakan itu memang sudah tanggung jawab saya sama seperti yang lain. Saya kerja sama kayak tenaga kerja yang lain disini, harga upah juga tergantung dari jahitan yang saya kerjakan dan mengikuti harga pasaran juga upahnya.” Wawancara, 11 September 2012 . Meskipun terdapat bantuan dari pihak keluarga, tidak membuat pemilik usaha membedakan tenaga kerja tetangga, karena semua dianggap memberikan keuntungan bagi usaha. Pemilik usaha menerapkan sistem kekeluargaan dalam bekerja, agar memberikan kenyamanan bagi tenaga kerja dalam maupun tenaga kerja luar dan hubungan kekeluargaan membuat tenaga kerja tidak merasa segan atau sungkan, apabila suatu saat mereka membutuhkan bantuan dari pemilik usaha. Bantuan tersebut berupa pinjaman uang untuk kebutuhan keluarganya. Setiap pemilik usaha akan menggangap semua tenaga kerja, baik dari keluarga maupun tetangga yang terlibat dalam usaha sudah seperti keluarga sendiri yang dapat dipercayai dan saling mengerti dalam menyelesaikan jahitan secara tepat waktu. Dianggap seperti keluarga sendiri oleh pemilik usaha membuat tanggung jawab tenaga kerja menjadi semakin besar agar menghasilkan jahitan yang berkualitas dan bermutu. Hal ini seperti yang dikatakan informan pemilik usaha konveksi Bapak Jainudin berikut. “Sistem kerja disini sudah seperti kekeluargaan, kerjanya tidak saya paksakan yang penting siap jahitannya dengan tepat waktu. Pekerja saya disini semua dari masyarakat sekitar yang saya terima dan saya lebih dekat sama pekerja tetangga sini, sudah kayak anak sendiri. Bagi saya mau tenaga kerja dalam sama luar semua sama tidak ada yang saya bedakan, mereka kerja disini saja sudah membantu meringankan jahitan yang banyak dari pelanggan. Saya selalu memberikan kenyamanan dalam bekerja agar mereka tidak segan kerja disini dan menganggap disini sudah seperti rumah sendiri biar tidak merasa canggung kerja disini.” Wawancara, 13 September 2012 . Universitas Sumatera Utara Hal senada juga disampaikan salah satu tenaga kerja usaha konveksi Ibu Linda sebagai berikut. “Saya kerja disini udah seperti keluarga sendiri, pemilik usaha butuh tenaga saya untuk bantu kerjaannya. Pemilik usaha juga tidak memaksakan kerja, yang penting kerjaan itu harus selesai tepat waktu. Selama saya kerja disini selalu dibuat nyaman oleh pemilik usaha, saling terbuka satu sama lain kalo ada hal-hal yang tidak enak dihati selalu dibicarakan biar tidak ada salahpaham. Saya tidak segan sama pemilik usaha kalo saya butuh uang untuk keperluan mendadak dan saya tinggal minta saja dipotong dari upah yang diterima. Saya juga tidak pernah dibeda-bedakan sama tenaga kerja dari keluarga mereka, semua dianggap sama yang bekerja untuk membantu usaha ini.” Wawancara, 11 September 2012 . Begitu menurut penuturan salah satu informan lainnya, pemilik usaha konveksi Bapak Cik sebagai berikut. “Usaha saya mempekerjakan tenaga kerja tetangga sekitar sini dan meskipun ada bantuan dari pihak keluarga, saya tidak pernah membedakan tenaga kerja tetangga sama tenaga kerja dari keluarga. Hubungan kekeluargaan selalu saya terapkan dalam usaha ini, agar tenaga kerjanya merasa nyaman kerja sama saya dan bekerja seperti di rumahnya sendiri. Tenaga kerja sini sudah saya anggap kayak keluarga sendiri maupun tenaga kerja dalam atau tenaga kerja luar yang sudah bantu meringankan pekerjaan saya disini.” Wawancara, 15 September 2012 . Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, dapat digambarkan bahwa hubungan kekeluargaan merupakan hal terpenting untuk kemajuan usaha. Hubungan kekeluargaan yang terbina akan mempermudah saling komunikasi antara pemilik usaha dengan tenaga kerja. Hubungan kekeluargaan yang telah diterapkan dalam usaha, membuat pemilik usaha tidak pernah membedakan antara tenaga kerja yang satu dan lainnya, semua tenaga kerja dianggap seperti keluarga sendiri yang telah memberikan keuntungan, baik untuk pemilik usaha maupun tenaga kerjanya. Membangun hubungan kekeluargaan yang sudah seperti keluarga Universitas Sumatera Utara sendiri akan bertahan lama, karena sudah ada rasa kenyamanan yang membuat pemilik usaha akan mempertahankan tenaga kerjanya untuk tetap bekerjasama. Membangun hubungan kekeluargaan dalam merintis usaha sudah menjadi tanggung jawab bagi pemilik usaha, karena hubungan kekeluargaan yang terbentuk akan memberikan saling menghormati, saling membutuhkan dan memperkuat proses bekerja satu dan lainnya. Hubungan kekeluargaan sudah menjadi tanggung jawab pemilik usaha yang sangat erat kaitannya dengan aktivitas ekonomi. Dimana setiap individu membutuhkan orang lain untuk mengakses kebutuhan ekonominya. Hubungan kekeluargaan dalam meningkatkan kebutuhan ekonomi bisa timbul bukan hanya karena ada hubungan darah melainkan bisa disebabkan adanya perasaan senasib dan sepenanggungan, sehingga membuat hubungan kerja dengan tenaga kerja menjadi lebih dekat dan saling memahami satu sama lain. Membangun sebuah hubungan kekeluargaan secara harmonis membuat pemilik usaha lebih saling terbuka dengan semua tenaga kerjanya. Tenaga kerja yang sudah seperti keluarga sendiri tidak pernah mengecewakan pemilik usaha atas hasil kerjanya. Mereka selalu bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan usaha demi meningkatkan ekonomi keluarga. 5.5. Keuntungan Menggunakan Tetangga Sebagai Tenaga Kerja 5.5.1. Keluasan Hubungan Kerja