Profil Informan Pemilik Usaha Konveksi

Tabel 8 Jumlah dan Kondisi Rumah Kota Binjai No Kondisi Rumah Jumlah 1 Permanen 448 rumah 52 2 Semi Permanen 140 rumah 16 3 Temporer 272 rumah 32 Jumlah 860 rumah 100 Sumber : Data Kantor Lurah Binjai Kota Tahun 2011

4.4. Profil Informan Pemilik Usaha Konveksi

4.4.1. Nama : Jainudin Umur : 76 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Bapak Jainudin telah menikah dan memiliki etnis Minangkabau serta berpendidikan terakhir tingkat SMA. Bapak Jainudin merupakan salah satu pemilik usaha konveksi yang telah lama tinggal di Kelurahan Setia. Bapak Jainudin membuka usaha sejak dari tahun 1990- an dengan harga bahan baku untuk membuat pakaian dengan jumlah banyak tergolong murah dan terjangkau. Bapak Jainudin mencoba membuka usaha jahit secara borongan dengan membeli bahan baku sendiri serta memasarkannya keberbagai pelanggan. Jenis usaha ini tidak bertahan lama dan akhirnya Bapak Jainudin beralih mengelola usaha jahit upahan. Model usaha ini dilakukan dengan pemberian kain sekaligus bentuk pakaian sesuai dengan Universitas Sumatera Utara keinginan pelanggan. Bapak Jainudin tidak perlu memikirkan modal untuk mengerjakan pesanan jahitannya karena pelanggan akan memberikan sebagian upah jahitannya kepada Bapak Jainudin. Setelah pemesanan pakaian selesai dikerjakan maka pelanggan melunasi sisa pembayaran kepada Bapak Jainudin. Bapak Jainudin tidak perlu memikirkan proses pemasaran, karena semua sudah menjadi tanggung jawab pelanggan. Bapak Jainudin hanya diminta untuk menyelesaikan pesanan jahitan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Bapak Jainudin menggunakan modal pinjaman BUMN dan Bank untuk membiayai usahanya, tetapi sistem ini tidak dilanjutkan karena ada kekhawatiran tidak bisa melunasinya. Untuk melunasi usahanya, Bapak Jainudin menggunakan modal sendiri dari tabungan istri dan bantuan dari anak-anaknya. Modal yang dikeluarkan Bapak Jainudin sekitar Rp.21.000.000,- dan modal tersebut dipergunakan informan untuk membeli mesin jahit, mesin potong, dan kebutuhan menjahit lainnya. Usaha informan ini memproduksi pakaian sekolah pramuka mulai dari tingkat SMP sampai dengan SMA, pakaian seragam putih tingkat SMP sampai dengan SMA, pakaian kemeja khusus pria dan jenis lainnya tergantung bahan jahitan yang diberikan. Usaha konveksi ini mempekerjakan tenaga kerja tetangga yang berjumlah 12 orang dan terdiri dari tenaga kerja dalam 7 orang dan tenaga kerja luar 5 orang. Seluruh tenaga kerja adalah tenaga kerja tetangga, baik untuk tenaga kerja dalam maupun tenaga kerja luar. Para pekerja tidak ada memiliki hubungan keluarga dalam membantu usaha Bapak Jainudin. Sebelum Bapak Jainudin menerima tenaga kerja, biasanya memberikan arahan terlebih dahulu kepada para pekerja apa yang harus dikerjakan dan kontrak kerja harus disepakati oleh tenaga kerja baik berlaku untuk tenaga kerja dalam maupun tenaga kerja luar. Penghasilan yang didapat Bapak Jainudin selama membuka usaha konveksi sekitar Rp. 80.000.000,- pertahunnya dan hasil tersebut biasanya dikembangkan untuk menambah kebutuhan usaha konveksi. Universitas Sumatera Utara 4.4.2. Nama : Jasnem Umur : 40 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Bapak Jasnem dahulunya merantau keberbagai daerah untuk mencari pekerjaan. Penghasilan yang selama bekerja diarahkan untuk membuka usaha sendiri yaitu usaha konveksi. Awalnya Bapak Jasnem melihat masyarakat yang membuka usaha sangat bercukupan khususnya peningkatan ekonomi dan Bapak Jasnem langsung tertarik untuk mengikuti membuka usaha ini. Usaha yang dirintis Bapak Jasnem adalah Usaha konveksi upahan. Bapak Jasnem memilih usaha konveksi upahan karena tidak memerlukan modal besar dan tidak lagi memikirkan membeli bahan baku serta pemasaran. Modal membuka usaha konveksi sekitar Rp. 20.000.000,-. Modal digunakan untuk membeli kebutuhan usaha seperti mesin jahit dengan berbagai tipe, mesin potong kain dan lainnya. Selain itu, bahan baku telah diberikan oleh pelanggan untuk dikelolah menjadi bahan jadi yang siap untuk digunakan dan dipasarkan. Informan yang hanya berpendidikan tingkat SD dan etnis Minangkabau ini memulai usaha konveksi dari tahun 1990. Usaha ini merekrut tenaga kerja ibu-ibu rumah tangga trampil yang berjumlah 9 orang terdiri dari tenaga kerja dalam 6 orang dan tenaga kerja luar 3 orang. Tenaga kerja usaha konveksi dibantu dengan pihak keluarga seperti anak lelaki Bapak Jasnem berjumlah 2 orang yang mendapat bagian menjahit pinggir badan. Setiap usaha konveksi rata-rata memiliki tenaga kerja perempuan dari pada laki-laki karena tenaga perempuan lebih bisa diandalkan untuk memajukan usaha sedangkan laki-laki hanya bekerja bagian potong kain. Universitas Sumatera Utara Usaha ini memproduksi pakaian pramuka sekolah tingkat SMP sampai dengan SMA dan pakaian seragam PNS. Jenis barang yang diproduksi tergantung dari pesanan pelanggan yang memiliki bahan baku dan biasanya Bapak Jasnem menerima jenis pesanan yang berbeda-beda selama dapat menyelesaikan dengan tepat waktu. Penghasilan yang didapat sekitar Rp. 90.000.000,- pertahun. Penghasilan ini bisa lebih meningkat atau menurun tergantung dari jumlah pemesanan. Penghasilan dapat digunakan untuk meningkatkan usaha agar tidak mengalami kebangkrutan yang berdampak kepada tenaga kerja. Perjalanan hidup dan pengalaman bekerja membuat Bapak Jasnem menjadi seorang yang mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Bapak Jasnem berusaha memperluas usahanya agar pekerja dapat merasa nyaman dalam menjalin kerjasama. 4.4.3. Nama : Fadila Umur : 40 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Ibu Fadila adalah istri dari seorang pemilik usaha konveksi yang memiliki etnis Minangkabau. Ibu Fadila memulai dan menekuni usahanya sejak 10 tahun yang lalu. Awal usaha ini di rintis oleh suami Ibu Fadila, tetapi karena kondisi suami Ibu Fadila sedang sakit maka usaha dialihkan kepada istrinya yaitu Ibu Fadila. Ibu Fadila melanjutkan usaha suaminya dengan penuh keyakinan bahwa usaha yang di bangun akan semakin meningkat dan berkembang untuk kedepannya. Jenis usaha konveksi ini adalah sistem usaha borongan. Modal awal membangun usaha konveksi sekitar Rp.30.000.000,- dan digunakan untuk membeli mesin jahit, bahan baku untuk diproduksi, alat pemotong kain, benang dengan Universitas Sumatera Utara berbagai macam warna, jarum jahit dan kebutuhan lainnya. Kebutuhan bahan baku yang dibeli seharga Rp. 1.000.000,- perbalnya dan setiap bulan Ibu Fadila membeli bahan baku sekitar 5 Bal yang dikelolah menjadi 60 potong. Jenis barang yang diproduksi antara lain gorden, taplak meja, penutup televisi, penutup tempat nasi, penutup air aqua dispenser, penutup makanan tudung saji, penutup pinggiran kulkas dan lainnya. Saat ini Ibu Fadila tinggal di Kecamatan Binjai Kota dan mempekerjakan tenaga kerja ibu-ibu rumah tangga khususnya para tetangga sekitar 4 orang dan tenaga kerja luar 3 orang. Pihak keluarga juga ikut membantu usaha konveksi Ibu Fadila seperti 1 orang kakak kandung perempuan Ibu Fadila serta kedua anaknya. Pembagian kerja kedua anaknya berbeda ada bekerja bagian jahit gorden dan bagian memotong bahan baku yang akan dijahit. Penghasilan yang didapat informan selama membuka usaha konveksi sekitar Rp.72.000.000,- pertahun dan penghasilan dapat meningkat bahkan menurun tergantung pesanan pelanggan. Penghasilan yang diperoleh dapat dipergunakan dengan semaksimal mungkin untuk kemajuan usaha, agar tidak mengalami penurunan yang berdampak pada kebangkrutan. 4.4.4. Nama : Hendra Umur : 36 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Bapak Hendra adalah bapak kepala rumah tangga yang memiliki pendidikan terakhir tingkat SMA dan Bapak Hendra merintis usaha konveksi ini sudah 10 tahun. Usaha konveksi Universitas Sumatera Utara yang dirintis Bapak Hendra sudah turun-temurun dari keluarganya. Bapak Hendra adalah etnis Minangkabau yang memiliki 2 orang anak laki-laki. Selama menjalankan usaha sekitar 10 tahun, Bapak Hendra banyak mengalami hambatan dalam mengembangkan usaha, akan tetapi Bapak Hendra tidak menyerah untuk terus memajukan usahanya. Jenis usaha yang dirintis Bapak Hendra adalah sistem usaha borongan dan upahan. Modal yang digunakan dalam merintis usaha melalui pinjaman bank yang mengikat maupun tidak mengikat, koperasi pembangunan serta bantuan pinjaman dari sanak saudara. Modalnya sekitar Rp.55.000.000,- dan modal dipergunakan untuk membeli kebutuhan usaha seperti mesin jahit balas 1, mesin jahit balas 2, mesin rantai lima untuk jahit pinggir, mesin lubang kancing, mesin potong kain, mesin genset, bahan baku berupa kain, benang, jarum dan lainnya. Jenis pakaian yang diproduksi antara lain pakaian pramuka tingkat SD, kemeja untuk anak lelaki dengan berbagai model serta seragam putih sekolah. Usaha konveksi didukung oleh tenaga kerja tetangga terampil dalam menjahit. Tenaga kerja tetangga terdiri dari ibu-ibu rumah tangga yang berkualitas. Tenaga kerja dalam terdiri dari 6 orang dan tenaga kerja luar 3 orang. Usaha ini dibantu oleh salah satu saudara yang bekerja bagian potong bahan baku. Bantuan dari saudara memberikan kemudahan untuk saling memahami tugas masing-masing. Penghasilan didapat informan selama membangun usaha konveksi sekitar Rp.60.000.000,- sampai dengan Rp.70.000.000,- pertahunnya. Hasil tersebut dapat lebih meningkat atau menurun tergantung jumlah pesanan jahitan. Penghasilan yang diperoleh dipergunakan sebaik mungkin oleh Bapak Hendra untuk mengembangkan usaha kedepannya agar tidak mengalami kemunduran. Universitas Sumatera Utara 4.4.5. Nama : Cik Umur : 54 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Bapak Cik adalah seorang pemilik usaha konveksi yang telah menekuni usaha selama 10 tahun. Bapak Cik memiliki 2 orang anak antara lain 1 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Bapak Cik memiliki pendidikan akhir tingkat SMA serta etnis Minangkabau ini membangun usahanya dengan modal sendiri yaitu uang tabungan yang sudah Bapak Cik kumpulkan bersama istrinya. Istri Bapak Cik hanyalah seorang ibu rumah tangga yang siap membantu dan mendukung usaha suaminya. Anak dan istrinya adalah penyemat hidupnya untuk berusaha memajukan usaha konveksi di pemasaran. Jenis usaha yang dirintis oleh Bapak Cik adalah usaha konveksi borongan dan upahan. Bapak Cik memfokuskan merintis usaha borongan dari pada upahan, namun terdapat orderan upahan dari pelanggannya. Modal awal yang dikeluarkan untuk usaha konveksi ini sekitar Rp. 80.000.000,- dan modal tersebut dikeluarkan untuk membeli kebutuhan usahanya yang terdiri dari bahan baku seperti kain, mesin jahit listrik, mesin jahit badan, mesin jahit lubang, mesin rantai limapinggir, mesin potong kain, mesin corong pinggang, mesin jahit balas, setrika uap, benang, kancing, jarum dan lainnya. Usaha ini juga memproduksi pakaian putih sekolah mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Jika lebaran dan tahun baru Bapak Cik memproduksi kemeja dewasa dan anak-anak dengan berbagai model dan ukuran. Usaha konveksi mempekerjakan tenaga kerja tetangga terampil antara lain tenaga kerja dalam 5 orang dan tenaga kerja luar 4 orang. Selain mempekerjakan tenaga kerja tetangga, Bapak Cik mempekerjakan seorang keponakannya pada bagian memotong bahan Universitas Sumatera Utara baku kain. Penghasilan yang didapat selama membuka usaha sekitar Rp.80.000.000,- pertahun. Penghasilan tersebut dapat lebih meningkat tergantung permintaan jahit dari pelanggan. Sebagian penghasilan, Bapak Cik berusaha memperluas tempat usaha serta memberikan tambahan alat-alat produksi. Upaya ini dilakukan untuk memberikan kemajuan usaha agar tidak mengalami kemunduran yang berakibat kebangkrutan.

4.5. Tenaga Kerja Dalam Usaha Konveksi