54
kinerja sebagai guru dan pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Desain Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart Wijaya Kusumah dan Dedi
Dwitagama, 2010: 21, yang meliputi empat komponen yaitu: perencanaan
planning,
tindakan
acting,
pengamatan
observing,
dan refleksi
reflecting
. Keempat langkah tersebut saling terkait satu sama lain. Berikut ini gambaran secara singkat langkah-langkah tersebut:
Gambar 1. Desain Penelitian Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart
Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010: 21
Berdasarkan gambar di atas, terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan
plan
, tindakan
action
, pengamatan
observing
, dan refleksi
reflect
. Tahap tindakan dan pengamatan dijadikan sebagai satu kesatuan, hal ini disebabkan karena
Keterangan : Siklus I
1 =
Plan
Perencanaan Tindakan Siklus I 2 =
Act and Observe
Tindakan dan Observasi I
3 =
Reflect
Refleksi I Siklus II
4 =
Revised Plan
Revisi Rencana Siklus II 5 =
Act and Observe
Tindakan dan Observasi II
6 =
Reflect
Refleksi II
55
penerapan tindakan dan pengamatan dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan.
1. Perencanaan
planning
Tahap perencanaan merupakan proses merencanakan tindakan yang dilakukan oleh peneliti untuk meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa kelas VA SD Negeri Golo dalam mata pelajaran IPS. Perencanaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a Peneliti dan guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP yang disusun sesuai langkah-langkah penemuan terbimbing dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran IPS. Terlebih dahulu, RPP dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
b Menyusun Lembar Kegiatan Siswa LKS yang dikonsultasikan
dengan dosen pembimbing. c
Peneliti menyusun instrumen penelitian berupa lembar observasi mengenai aktivitas pembelajaran guru dan siswa.
2. Tindakan
acting
Tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah dilakukan, peneliti dan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran
secara berkolaborasi sesuai dengan RPP yang telah disusun yaitu menggunakan metode penemuan terbimbing. Peneliti mengamati
proses pembelajaran dari awal hingga akhir. Langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing
adalah:
56
a. Memeriksa pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan
dipelajari. b.
Menjelaskan tugas yang akan dikerjakan siswa dan peranan siswa dalam proses pembelajaran.
c. Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang
dibutuhkan selama proses penemuan. d.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan penemuan.
e. Melakukan penguatan terhadap siswa dengan memberikan pujian.
f. Memberikan informasi tambahan kepada siswa yang merasa
kesulitan. g.
Membimbing siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya. h.
Membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan sendiri hasil penemuannya.
3. Pengamatan
observing
Pelaksanaan kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti selama kegiatan pembelajaran IPS berlangsung dengan menggunakan lembar
observasi yang sebelumnya telah dibuat oleh peneliti. Tahap pengamatan terdiri dari pengumpulan data serta mencatat aktivitas
siswa dan guru. Kegiatan pengamatan bertujuan agar peneliti dapat melihat sejauh mana keaktifan siswa dan pelaksanaan metode
penemuan terbimbing oleh guru dalam proses pembelajaran.
57
4. Refleksi
reflecting
Refleksi merupakan kegiatan yang mengulas secara mendalam tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan kelas dengan
mengamati, mengkaji dan menganalisis hasil observasi selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap ini peneliti bersama guru
mendiskusikan kondisi sebelum dan sesudah dilakukan tindakan, baik keberhasilan
maupun kekurangannya
untuk selanjutnya
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Apabila pelaksanaan tindakan belum dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa,
maka dilakukan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Berdasarkan refleksi inilah suatu perbaikan tindakan dapat ditentukan.
C. Tempat dan Waktu Penelitian