24
mempunyai makna bahwa pelaksanaan penilaian hasil belajar berkesinambungan dengan proses pembelajaran.
Suharsimi Arikunto 2012: 242 menyebutkan bahwa bentuk- bentuk penilaian meliputi:
a. penilaian melalui tes tertulis
b. penilaian melalui tes lisan
c. penilaian unjuk kerja
d. penilaian produk
e. penilaian proyek
f. penilaian portofolio, dan
g. penilaian diri.
Penilaian hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan tes tertulis. Tes ini digunakan untuk mengukur ranah
kognitif yang berkaitan dengan pemahaman siswa. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa soal pilihan
ganda.
C. Metode Penemuan Terbimbing
1. Pengertian Metode Penemuan Terbimbing
Penemuan terbimbing merupakan pengembangan dari metode penemuan. Muhammad Ali 2008: 87 berpendapat bahwa penemuan
terbimbing merupakan metode penemuan yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh siswa berdasarkan petunjuk-petunjuk guru. Hal senada
diungkapkan oleh Carin Sund 1989: 104 bahwa istilah penemuan
25
terbimbing digunakan apabila di dalam kegiatan penemuan guru menyediakan bimbingan atau petunjuk kepada siswa.
Guided discovery is more than just hands-on experiences, however. Another essential step is thinking about the experience. Through
guided discussion and other methods, the child is led into reflecting on the activity by comparing, looking for patterns, predicting, and making
trial explanations Howe, 1993: 173.
Pendapat tersebut menyatakan bahwa penemuan terbimbing lebih dari sekedar pengalaman, namun
memikirkan pengalaman juga menjadi hal yang penting. Anak dapat merefleksikan kegiatan dengan membandingkan, mencari pola,
memprediksi, dan membuat penjelasan melalui kegiatan penemuan terbimbing. Lebih lanjut, Gilstrap Moedjiono dan Moh. Dimyati,
1992: 87 mengemukakan bahwa metode penemuan terbimbing memiliki manfaat yang besar bagi siswa yaitu dapat menimbulkan
gairah belajar pada diri siswa karena mereka merasakan jerih payah kemampuannya sendiri. Selain itu, siswa akan merasa puas karena rasa
ingin tahunya dapat terpenuhi. Menurut pendapat Cagne Oemar Hamalik, 2010: 188 penemuan
terbimbing terjadi dengan sistem dua arah yang melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Siswa melakukan
penemuan, sedangkan guru membimbing mereka kearah yang tepat. Metode penemuan terbimbing dilaksanakan dengan membagi siswa
dalam kelompok-kelompok. Oemar Hamalik 2001: 220 berpendapat
26
bahwa metode penemuan terbimbing secara kelompok menunjuk pada situasi-situasi akademik dimana kelompok-kelompok kecil siswa
terdiri dari 4-5 siswa berupaya menemukan jawaban-jawaban atas topik-topik penemuan. Melalui hal ini, setiap siswa mampu
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Metode
penemuan terbimbing
merupakan suatu
metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses
belajar dengan mengarahkan siswa agar mampu menemukan sebuah konsep melalui kegiatan penemuan dengan bimbingan dari guru.
2. Tujuan Metode Penemuan Terbimbing