12
Jadi,  keaktifan  belajar  adalah  keterlibatan  siswa  secara  langsung dalam  sebuah  proses  pembelajaran  melalui  kegiatan  berpikir,
berinteraksi, dan berkomunikasi.
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Aktif
Pembelajaran  yang  aktif  tentunya  membutuhkan  pedoman- pedoman  tertentu  yang  harus  dilakukan  oleh  guru  selama  proses
pembelajaran.  Pedoman  inilah  yang  nantinya  menjadi  acuan  guru untuk  memaksimalkan  partisipasi  siswa  dalam  proses  pembelajaran
sehingga  dapat  dikatakan  sebagai  pembelajaran  aktif.  Oleh  karena  itu Conny  Semiawan  W.  Gulo,  2002:  77  menyebutkan  bahwa  prinsip-
prinsip  yang  perlu  diperhatikan  agar  siswa  dapat  mengoptimalkan aktivitasnya dalam proses pembelajaran adalah:
a. Prinsip  motivasi,  dimana  guru  dapat  merangsang  dan
memunculkan motivasi siswa sehingga bergairah dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Prinsip latar atau konteks, yaitu prinsip keterhubungan materi baru
dengan pengetahuan awal siswa. c.
Prinsip  keterarahan,  yaitu  seluruh  aspek  pembelajaran  terhubung satu sama lain.
d. Prinsip belajar sambil bekerja, dimana guru dapat menghubungkan
pengalaman dengan kegiatan fisik dan kegiatan intelektual.
13
e. Prinsip  perbedaan  perorangan,  yaitu  guru  dapat  memahami
perbedaan  tiap-tiap  individu  dan  memperlakukan  siswa  sesuai dengan karakteristiknya.
f. Prinsip  menemukan,  yaitu  guru  bertindak  sebagai  pembimbing
agar  siswa  mampu  menemukan  sendiri  pengetahuannya  namun tetap dengan arahan guru.
g. Prinsip  pemecahan  masalah,  dimana  guru  harus  mampu
mengembangkan  keterampilan  siswa  agar  peka  terhadap  masalah yang ada di sekitarnya dan kemudian mampu menyelesaikannya.
Selain berpedoman pada prinsip- prinsip di atas, Sa’dun Akbar dan
Hadi  Sriwiyana  2010:  238  berpendapat  bahwa  pembelajaran  aktif dapat sukses jika pendidik memenuhi prasayarat sebagai berikut:
a. memahami karakteristik siswa,
b. memilih  sumber  dan  media  pembelajaran  secara  tepat  dan  sesuai
dengan karakteristik materi yang akan disampaikan, c.
memilih strategi metode model-model pembelajaran aktif, d.
menata  dan  mengelola  kelas  sehingga  tercipta  suasana  yang kondusif,
e. melakukan penilaian otentik.
Lebih  lanjut,  Aunurrahman  2010:  121  menguraikan  implikasi prinsip keaktifan bagi guru di dalam proses pembelajaran adalah:
a. Memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  berkreativitas  dan
terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran.
14
b. Mendorong siswa untuk melakukan pengamatan, penyelidikan dan
eksperimen. c.
Memberi  tugas  individual  dan  kelompok  namun  tetap    dengan bimbingan guru.
d. Memberikan  pujian  terhadap  siswa  yang  dapat  menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. e.
Menggunakan  metode  dan  media  yang  variatif  di  dalam pembelajaran.
Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai salah satu faktor yang turut  mempengaruhi  keaktifan  harus  menciptakan  pembelajaran  yang
mengaktifkan siswa.  Hamzah B. Uno  Nurdin Mohamad 2011: 33 menyebutkan  ciri-ciri  proses  pembelajaran  yang  mengaktifkan  siswa,
yaitu: a.
siswa aktif dalam proses pembelajaran, dalam  mencari informasi, bertanya  pada  siswa  lain  dan  juga  guru,  serta  dalam  membuat
kesimpulan, b.
dalam proses pembelajaran, tercipta interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya,
c. memberikan  motivasi  pada  siswa  sehingga  timbul  semangat  dan
gairah untuk belajar, d.
siswa diberi kesempatan untuk  menilai hasil karyanya sendiri, e.
sumber belajar dimanfaatkan secara optimal.
15
Berdasarkan  pendapat-pendapat  di  atas,  maka  prinsip-prinsip pembelajaran aktif yang relevan dengan penelitian ini yaitu:
a. Memberikan kesempatan peserta didik  untuk  melakukan kegiatan
pengamatan, penyelidikan atau
inquiry
dan eksperimen.
b. Menciptakan sebuah interaksi antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa lainnya dalam proses pembelajaran.
c. Memilih  sumber  dan  media  pembelajaran  yang  sesuai  dengan
karakteristik materi yang disampaikan. d.
Memberikan tugas kelompok maupun individu pada siswa, namun tetap dengan bimbingan guru.
e. Mengoptimalkan  kemampuan  siswa  agar  peka  terhadap  masalah
yang ada di sekitarnya dan mampu menyelesaikannya.
3. Faktor-Faktor