Sistem Kredit Semester Sekolah Efektif
                                                                                49 penelitian  ini  adalah  Kepala  sekolah,  pengurus  Komite  Sekolah,  dan  orang
tua siswa. Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara,  dan  dokumentasi.  Keabsahan  data  menggunakan  triangulasi
sumber. Analisis data menggunakan analisis model interaktif Hubberman Milles, yaitu melalui tiga tahapan analisis reduksi data, penyajian data, dan
penarikan  kesimpulan.  Hasil  penelitiannya  mengatakan  bahwa:  1  peran Komite Sekolah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di SMA Negeri
1  Sanden,  secara  keseluruhan  sudah  berjalan.  Walaupun  masih  ada  tugas pokok  dan  fungsi  Komite  Sekolah  yang  belum  optimal.  Peran  Komite
Sekolah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berperan sebagai berikut; a  badan  pertimbangan  diwujudkan  dengan  memberikan  pertimbangan
berupa  masukan,  saran,  dan  pendapat  dalam  perumusan  program pembangunan  sekolah  dan  perencanaan  penambahan  fasilitas  sekolah.  b
sebagai  badan  pendukung  peran  Komite  Sekolah  dalam  pelaksanaan  tugas pokok  dan  fungsi  yaitu  memberikan  dukungan  berupa  pendanaan,
penggalangan dana, support dan motivasi kepada sekolah. c peran  Komite Sekolah sebagai badan pengontrol dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
yaitu dengan mencermati setiap laporan yang diberikan kepada sekolah, dan melakukan  pengawasan  secara  langsung  kelapangan.  d  peran  Komite
Sekolah  dalam  pelaksanaan  tugas  pokok  dan  fungsi  sebagai  badan penghubung  terlihat  ketika  rapat  pleno.  Hambatan  yang  dihadapi  Komite
Sekolah  dalam  peran  Komite  Sekolah  dalam  pelaksanaan  tugas  pokok  dan fungsi  di  SMA  Negeri  1  Sanden  yaitu  belum  ada  fasilitas  penunjang  bagi
50 Komite  Sekolah,  pedanaan  yang  berasal  dari  pihak  swasta  masih  belum
optimal. 2.
Mada  Sutapa  dalam  penelitiannya  yang  berjudul  Model  Pengembangan Sekolah Efektif. Pembaharuan yang dilakukan sekolah scool reform tentu
saja membutuhkan proses dan itu tidak dapat berjalan secara otomatis. Untuk itu diperhatikan sikap positif terhadap pembaharuan bagi semua komponen
sekolah  dan  pengguna  sumberdaya  yang  diperlukan  untuk  melakukan reformasi.  Reformasi  sekolah  tidak  hanya  mencakup  manajemen  sekolah,
namun  diharapkan  mampu  mencakup  iklim  kondusif  untuk  perkembangan peserta  didik,  tidak  hanya  menjadi  lembaga  mekanis  dan  birokratis,  tetapi
menjadi lembaga pendidikan yang inovatif dan demokratis. Untuk memahami sekolah yang efektif adalah melihat proses yang berlangsung dalam sekolah,
yang dapat memberikan gambaran untuk mengetahui bagaimana cara untuk membuat sekolah berhasil secara efektif dan efisien. Model pengembangan
efektivitas sekolah dapat ditelaah dengan melihat sistem mulai dari input to school  effectiveness  study;  process;  output  of  school  effectiveness  study;
dan outcome longer-term result of study. Berbeda  dengan  penelitian  Arifian  Dwi  Cahyanto  dan  Mada  Sutapa,
dalam  penelitian  ini  yang  berjudul  “Peran  Komite  Sekolah  dalam Pengembangan  Sekolah  Efektif  di  Sekolah  Menengah  Atas  SMA  Negeri  2
Wonogiri”  mengungkapkan  tentang  peran  Komite  Sekolah  dalam pengembangan  sekolah  efektif  di  SMA  Negeri  2  Wonogiri.  Dalam  penelitian
Arifian Dwi Cahyanto lebih terfokus pada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
51 Komite  Sekolah  di  SMA  Negeri  1  Sanden  dan  penelitiannya  Mada  Sutapa
berfokus pada model pengembangan sekolah efektif.
                