Sekolah Efektif di SMA Negeri 2 Wonogiri

86 “SMA Negeri 2 Wonogiri memiliki kualitas pendidikan di atas rata-rata dan sudah berada di kategori standar tetapi masih banyak kekurangan. Penilaian tersebut tergantung dari masyarakat. Jika dilihat dari sisi usaha sekolah yang menginginkan menjadi yang terbaik. Jika dibandingkan dengan SMA favorit lainnya di Wonogiri, SMA Negeri 2 Wonogiri memiliki lahan yang paling luas sekitar 4 hektar dan jauh dari kebisingan. Lulusan SMA Negeri 2 Wonogiri banyak yang keterima di perguruan tinggi negeri melalui jalur SNMPTN. Selain itu, SMA Negeri 2 Wonogiri tahun ini menggunakan program SKS untuk kelas X dan menutup program akselerasi serta satu-satunya sekolah di Kabupaten Wonogiri yang melaksanakan program SKS dan sekolah lainnya belum. Hal lain seperti UNBK, SMA Negeri 2 Wonogiri berani menyelenggarakan UNBK sedangkan sekolah yang lain belum. Dari sisi pioneer, SMA Negeri 2 Wonogiri yang paling utama sehingga dapat dikatakan sekolah ini sudah efektif.”WRB2452016 Berdasarkan pendapat dari berbagai sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 2 Wonogiri sudah termasuk sekolah yang efektif karena sekolah tersebut dapat menghasilkan prestasi akademik peserta didik yang tinggi, menggunakan sumber daya secara cermat, adanya iklim sekolah yang kondusif mendukung dalam kegiatan pembelajaran, proses pembelajaran yang berkualitas serta output sekolah yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

c. Peran Komite Sekolah dalam Pengembangan Sekolah Efektif di SMA

Negeri 2 Wonogiri 1 Peran Komite sebagai Badan Pertimbangan Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri merupakan badan yang mewadahi peran serta masyarakat terutama orang tua siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mengembangkan sarana prasarana di SMA Negeri 2 Wonogiri SMA, model keikutsertaan 87 masyarakat dan orang tua siswa melalui Komite Sekolah di SMA Negeri 2 Wonogiri ini diwujudkan dalam bentuk berpartisipasi atas pembuatan program sekolah, melakukan pengawasan terhadap program sekolah, menyalurkan aspirasi, saran, koreksi dan teguran apabila terjadi penyimpangan. Hal tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh BK selaku wakasek bagian humas di SMA Negeri 2 Wonogiri; “Komite Sekolah memberikan pertimbangan dalam perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah, Komite Sekolah berwenang untuk mengesahkan dan menolak program dari sekolah. Sehingga peran Komite Sekolah dalam perencanaan pembangunan sekolah sangat besar.” WBK1952016. Sejalan dengan hal tersebut SY selaku orang tua siswa mengungkapkan; “Komite Sekolah di SMA Negeri 2 bekerjasama cukup bagus dengan pihak sekolah karena setiap kegiatan Komite Sekolah dilibatkan dan kemudian membahas RAPBS. Seluruh kegiatan sekolah, Komite Sekolah tidak pernah ditinggalkan. Tetapi Komite Sekolah di sini perlu regenerasi dengan yang muda ka rena sudah terlalu lama dan perlu dievaluasi.” W2652016. Selain itu DM selaku orang tua siswa yang menjadi anggota Komite Sekolah juga memberikan penjelasan; “Komite Sekolah merupakan mitra sekolah atau mitra kepala sekolah. Jadi Komite Sekolah selalu memberikan dukungan- dukungan, visi dan misi sekolah, pendidikan serta dukungan tentang sarana dan prasarana. Komite Sekolah sudah cukup membantu dalam mensukseskan pembelajaran siswa di SMA Negeri 2 Wonogiri dengan melakukan pengembangan sekolah melalui dana Komite Sekolah yang telah dimusyawarahkan dan disahkan oleh orang tuawali siswa dan sekolah”W262016. 88 Berdasarkan hasil pendapat berbagai sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa Komite Sekolah mempunyai peranan terhadap program sekolah tetapi sesuai dengan peraturan yang ada. Komite Sekolah mempunyai peranan di sekolah sehingga mampu menghasilkan suatu keputusan yang berbobot dalam pengambilan kebijakan. Komite Sekolah juga sebagai sarana pendamping maupun fasilitator sekolah dalam melakukan musyawarah dengan masyarakat dan orang tua siswa. Komite Sekolah dalam memberikan masukan secara formal kepada sekolah dilakukan setiap forum pertemuan secara resmi yang diprogramkan sekolah minimal 6 kali dalam 1 tahun. Masukan berupa pertimbangan yang bersifat nonformal dapat dilakukan dengan komunikasi secara langsung oleh pengurus Komite Sekolah kepada pihak sekolah. Komite Sekolah sebagai badan pertimbangan dalam pengembangan sekolah efektif dapat dijelaskan sebagai pemberi pertimbangan dalam penentuan atau pelaksanaan suatu program di sekolah. Peran Komite Sekolah pemberi pertimbangan di SMA Negeri 2 Wonogiri dapat diwujudkan dalam berbagai hal, misalnya saja dalam rapat pleno Komite Sekolah memberikan pertimbangan dalam perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah, karena Komite Sekolah berwenang untuk mengesahkan dan menolak program dari sekolah dengan persetujuan dari orang tua siswa. 89 Kaitannya dengan membangun program di SMA Negeri 2 Wonogiri, peran Komite Sekolah dalam pengembangan sekolah efektif sebagai badan pertimbangan dapat diwujudkan seperti yang diungkapkan oleh RB yang merupakan guru kimia di SMA Negeri 2 Wonogiri; “Komite Sekolah dalam memberikan pertimbangan terhadap program sekolah pada saat merencanakan APBS. Komite Sekolah selalu menanyakan terkait program yang belum dilaksanakan jika sudah dilaksanakan maka Komite Sekolah akan menanyakan sejauh mana program sudah dilaksanakan. Selain itu, Komite Sekolah sangat kritis tentang peningkatan SDM guru dan memberikan dorongan agar guru-guru dapat meningkatkan kompetensi mengajar.” WRB2452016 Hal yang sama disampaikan oleh WD mengenai peran Komite Sekolah untuk memberikan pertimbangan; “Peran Komite Sekolah dalam pertimbangan bagi perencanan sekolah demi kemajuan dan kelengkapan sarana prasarana sekolah. Komite Sekolah mengajak sekolah dengan sarana dan prasarana yang ada, agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Karena meningkatkan prestasi belajar merupakan tujuan dari sekolah dan Komite Sekolah tidak masuk terlalu dalam pada masalah akademis.” WWD1852016. BK, menambahkan mengenai pertimbangan yang diberikan Komite Sekolah dalam membanun program; “Komite Sekolah memberikan pertimbangan dalam perencanaan anggaran pendapatan dan belanja sekolah. Jadi, Komite Sekolah berwenang untuk mengesahkan program dari sekolah.”WBK1952016. Selain pendapat di atas, sesuai dengan hasil rapat koordinasi Komite Sekolah dengan sekolah pada tanggal 16 Juni 2015 dalam notulen rapat disebutkan bahwa;